Chapter 1

146 6 8
                                    

~Play Video Lagu Di Atas Ya~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Play Video Lagu Di Atas Ya~

BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT SELAMA MEMBACA CERITA SAYA

~Happy Reading~

TERLIHAT tiga orang gadis yang sama-sama baru saja keluar dari kios pakaian membawa belanjaan mereka. "Selesai juga akhirnya, sekarang kita mau kemana lagi nih?" Tanya Leona yang keberatan dengan belanjaannya.

"Ke area makan yuk! Perut gue laper nih, gak bisa diajak kompromi." Sayla menyahut sambil memegang perutnya yang datar.

"Hmm, soal makanan pasti Sayla yang pertama! WEKAWEKAWEKA." Putri menertawai sahabatnya yang hobi makan namun tetap langsing.

"Hei udah, udah! Boleh juga usul lo, Say. Gue juga agak laper." Leona sedikit terkekeh saat mengatakan "agak laper", sebenarnya bukan agak tapi sangat. Sangat lapar.

"Agak laper, agak laper. Jangan gengsi lo, Ley! Bilang aja sangat laper, gak usah pake agak segala!" Cibir Putri gemas mendengar ucapan Leona tadi. Leona biasa dipanggil Ley oleh para sahabatnya.

Leona hanya nyengir kuda menanggapi cibiran Putri.

"Aduh buruan! Perut gue udah minta diisi nih." Sayla melangkah duluan lalu disusul oleh dua sahabatnya. Mereka bertiga berjalan menuju area makan.

---

Sementara di sisi lain terlihat sepasang kekasih yang baru saja masuk ke area makan. Mereka mencari-cari tempat yang pas. Kursi pojoklah yang sempurna bagi mereka.

"Sayang, makasih ya udah nemenin aku kesini," kata Angel dengan manja kepada cowok di hadapannya.

"Iya sayang, aku mau pesen dulu ya." Angel mengangguk membiarkan sang cowok berdiri untuk memesan makanan.

Angel menunggu sembari men-scroll layar handphone-nya. Melihat-lihat apa yang menarik di instagram. Hingga tanpa sadar ia tersenyum beberapa kali. Perhatiannya teralihkan sejenak saat mendengar bunyi sesuatu.

BRUK!

Tas belanjaan Leona jatuh berantakan di lantai gara-gara senggol-senggolan dengan para sahabatnya. Leona mendengus sebal, "Tuh kan belanjaan gue jatuh semua gara-gara kalian!"

Sayla dan Putri hanya cekikikan gak jelas, membuat Leona tambah kesal, "Kalian tuh ya bukannya bantuin malah diketawain."

Leona mulai mengumpulkan belanjaannya yang berantakan di lantai. Sayla dan Putri saling melirik, lalu mereka menjawab serempak, "Maafin kita, Ley."

Sayla dan Putri turun tangan membantu Leona merapikan belanjaannya. "Nah gitu dong, itu baru sahabat gue yang terBEST," kata Leona kemudian.

Angel yang melihat mereka dari tadi hanya geleng-geleng kepala dan melanjutkan aktivitasnya. Sang cowok tiba-tiba datang bersama pelayan di belakangnya. Pelayan itu meletakkan pesanannya di meja lalu tersenyum dan pergi. "Buruan dimakan makanannya, sayang," ujar sang cowok. "Nanti keburu dingin," lanjutnya sembari menyantap makanannya duluan.

"Iya, sayang." Angel pun memulai kegiatan makannya.

Sedangkan Leona, Sayla dan Putri duduk di bangku tengah. "Gue yang mesen ya, kalian tunggu disini." Leona bergegas memesan ke tempat pemesanan.

Mata Putri yang tajam menangkap meja yang di pojok. Didapatinya seorang cowok yang notabenenya adalah pacar Leona bersama seorang cewek tak dikenalnya. Ia tersentak.

"Lo kenapa, Put?" Sayla heran melihat Putri yang tersentak tiba-tiba.

Putri menggerakkan telunjuknya lemah ke arah pojok dimana Angel dan sang cowok duduk. Otomatis mata Sayla mengikuti arah tersebut. Sayla terkejut melihat apa yang Putri tunjukkan.

"ASTOGE, ITU BUKANNYA PACAR LEY YA?!" Ucap Sayla keras membuat Putri menutup mulut Sayla dengan tangannya.

"Lo itu ya jangan keras-keras ngomongnya nanti kedengeran sama semua pengunjung kan malu!" Putri memperingati.

"Maaf-maaf." Putri hanya memutar matanya ketika mendengar permintaan maaf Sayla. Sayla lebay banget, sih.

"Gue denger suara lo, Say. Ngapain teriak-teriak di tempat umum? Bikin malu aja!" Leona melemparkan tatapan sinis ke arah Sayla saat sudah datang dari tempat pemesanan.

"Yang sabar ya, Ley. Ini namanya ujian cinta," ujar Sayla yang membuat Leona bingung. "Tuhan pasti akan bertindak kepada orang yang seperti dia."

"Apa maksud lo, Say?" Dahi Leona berkerut.

Putri mengarahkan telunjuknya ke arah pojok bersama diikuti oleh pandangan Leona.

OH MY GOD! ARKA?!

Leona tercengang dibuatnya. Banyak pertanyaan muncul di benaknya. Kenapa Arka ada disini? Siapa cewek yang bersamanya? Kenapa ia berbohong pada Leona? Dan seterusnya.

"Arka...." gumam Leona yang nyaris tak terdengar di telinga.

"Pacar lo kan, Ley? Kenapa lo diem aja? Bertindak dong!" Putri heran dengan sahabatnya yang tak bertindak apa-apa.

"Iya ayo buruan samperin tuh your boyfriend!" Timpal Sayla. Namun Leona tetap diam menunggu gerak-gerik mereka selanjutnya.

"Gue akan memperhatikan mereka, siapa tahu mereka cuma temenan aja," jawab Leona tegas tanpa digubris sahabatnya.

Makin lama makin romantis saja kelakuan mereka membuat Leona ingin muntah di wajah mereka.

CUP!

Leona terbelalak melihat siaran langsung yang berlangsung begitu mulusnya di depan matanya. Matanya terasa panas hatinya terasa perih bagai ditusuk ribuan anak panah.

Dengan langkah cepat Leona menghampiri meja pojok. "ARKA!!!"

PLAK!

---

Bersambung....

Hai, readers:) bagaimana ceritanya? Perlu saya lanjutin gak? Jangan lupa klik tombol bintangnya ya;) karena setiap vote yang kalian berikan dapat memotivasi saya dalam berkarya. Thank you;)

Cintya💖
Bangli, 16 Juni 2019

HE IS MY FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang