Chapter 4

95 6 6
                                    

~Play Video Lagu Di Atas Ya~

BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT SELAMA MEMBACA CERITA SAYA

~Happy Reading~

"OKE, sekarang kamu tidur biar besok bisa bangun pagi. Bunda mau ke dapur sekarang." Bunda Aldo beranjak dari ranjang Aldo.

"Iya, Bun." Sahut Aldo.

Bunda mengangguk.

"Tapi bukan iya untuk menjawab pernyataan bunda mau ke dapur."

"Hmm lalu?"

"Tapi iya untuk...." Aldo seperti sulit mengatakannya. "Pertanyaan bunda tentang Aldo suka sama Leona."

"Bunda sudah tau kok," senyum Bunda pada Aldo. "Selamat malem, Do."

"Selamat malem, Bunda." Sahut Aldo.

CEKLEK!

Pintu ditutup.

---

"ALDO! ALDO!" Teriak Leona dari seberang tembok. Gadis itu memanjat dinding pembatas antara rumahnya dan rumah Aldo. "ALDO GUE MAU MINTA ODOL!"

Mendengar teriakan Leona, Aldo langsung keluar dari kamarnya dengan jari yang masih mengaitkan kancing demi kancing kemeja yang ia pakai. Ia melihat Leona sedang menjulurkan sikat gigi padanya.

"Ya ampun, Ley. Lo mau minta odol? Bukannya kemarin lo ke mall?" Tanya Aldo heran.

"IYA GUE MAU MINTA ODOL, SOALNYA KEMARIN GUE LUPA BELINYA HEHE." Cengir Leona tak bersalah. Aldo menggelengkan kepala lantas ke kamar mandi mengambil pasta giginya. "CEPETAN ALDO!"

"Iya iya," Aldo membuka tutup pasta giginya lalu mencolekkan odolnya ke sikat gigi yang dijulurkan Leona. "Udah tuh."

"Makasih Aldo, nanti gue bareng sama lo ya berangkatnya." Ujar Leona sembari melemparkan senyuman polosnya.

"Iya deh." Jawab Aldo pasrah.

Setelah mendengar jawaban dari Aldo, Leona langsung berlari menuju kamar mandinya untuk membersihkan diri.

Tiga puluh menit berlalu Leona sudah lengkap dengan seragam dan tasnya. Tak lupa ia mengoleskan sedikit liptint agar terlihat lebih berseri dan menawan. Gue mau tunjukin ke Arka kalau gue baik-baik aja tanpa dia! Tekad Leona sudah bulat.

Leona bergegas menuruni tangga menuju meja makan. Disana sudah terdapat papa, mama dan adik perempuannya Kharisma. Ia menyapa, "Hai, Papa, Mama, Risma!"

"Hai!" Jawab mereka serempak.

"Wah wah wah sulit dipercaya! Kakak kok gak kelihatan kayak orang abis putus?" Tanya Kharisma yang bawel. "Udah move on nih?" Godanya lagi.

"Udahlah," jawab Leona sembari mengerlingkan matanya. "Ngapain mikirin orang yang udah bikin kita sakit hati. Mending orang kayak gitu dibasmi, dibuang di tempat sampah."

Papa Leona bertepuk tangan, "Nah gitu dong, itu baru anak papa!"

Mamanya yang sibuk menyiapkan sarapan pun ikut menimpali, "Bagus nak! Tapi ini merupakan fenomena langka lho."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HE IS MY FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang