No.6

84 11 1
                                    

Matahari pagi yang mulai menampakkan sinarnya, meminta untuk menerobos diantara gorden yang menutupi ruangan tersebut, disaat sinar teesebut sukses menerobos melalui celah-celahnya yang langsung mengusik laki-laki tampan yang saat ini sedang tertidur.

Seolah cukup untuk tidurnya ia mulai melemaskan otot-ototnya yang pegal lalu berusaha untuk bangun dari tempat tidur nyamannnya.

Setelah tersadar sepenuhnya ia baru merasakan ada sosok yang menghilang dari jangkauannya, sontak saja ia panik lalu mulai menggeledah kamarnya, namun sayang yang dicari tidak ada.

Ia kembali frustasi, takut akan kejadian semalam yang nyaris membuatnya gila, tak goyah ia mulai mencari keluar ruangan sambil meracau agar sosok yang dicarinya dapat dijangkaunya lagi.

Sampai ia tiba di dapur, ia bisa sedikit bernafas lega, bidadarinya tak lagi meninggalkannya, langsung saja ia berlari untuk memeluknya.

Bidadari itu hanya tersenyum, ia dapat mencium wangi parfumnya, wangi yang sangat ia hafal, wangi yang sangat ia sukai, dan wangi yang selalu orang itu pakai.

Ya, orang itu Seongwoo, pemuda tampan yang merupakan suaminya.

Sesaat terdengar sebuah isakan dan racauan dari pemuda tersebut, pelukannya semakin kuat terhadap bidadari itu, sang bidadari hanya mengusap surai hitamnya lembut dan berusaha menenangkannya.

"Jangan pergi lagi, aku takut, jangan berada jauh dariku, kau tak boleh meninggalkanku."

Ya pria itu menangis, pemuda yang terkenal dengan tingkat kejailan yang berlebihan, serta keangkuhannya seolah runtuh berubah menjadi pria cengeng dihadapan wanita.

"Hey, aku janji, jangan menangis lagi hmm? Maafkan aku soal kemarin."

"Aigooo kau menjadi bayi besar sekarang hm?, cepat mandi dan habiskan sarapanmu."

"Kau berjanji? Jinja?."

"Nee."

Pemuda itupun bergegas untuk mandi dan menghabiskan makanannya, setelah itu mereka hanya duduk di ruang tamu dan menonton tv, Seongwoo hanya diam memandangi istrinya, pikirannya menerawang kembali kejadian malam tadi sampai satu hal yang mengganjal teringat olehnya.

"Bagaimana cara kita sampai dirumah?."

Nancy hanya tersenyum sambil menceritakan kembali kejadian setelah Seongwoo tertidur dipelukannya.

Flashback on

Nancy yang saat itu mulai bosan mengambil hp suaminya untuk bermain, karena hpnya tadi sengaja ia tinggal dalam mobil, sampai sebuah telpon masuk dari 'agen k' mengganggu pikiran Nancy, tak menunggu lama Nancy langsung mengankatnya.

"..."

"Tidak usah repot mencariku, dia sudah menemukanku."

"..."

"Ah begitu ceritanya, baiklah kerja bagus, maaf sudah membuat kekacauan malam-malam."

"..."

"Sebelum itu boleh aku minta tolong lagi."

"..."

"Datanglah ke tempat yang aku kirimkan, jangan datang sendiri, karena aku tidak bisa menyetir 2 mobil sekaligus hehehe."

"..."

"Arraseo, gumawo."

Tak membutuhkan waktu lama, para agen yang diperintahkan Seongwoo yang telah sampai segera berlari menuju arah Nancy dan Seongwoo.

Life with Ong SeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang