"Katakanlah! Ungkapkan! Sekarang!" Sang fajar kala ini berkata kasar padaku.
Aku yang tak sanggup mengatakan soal rasaku kepada seorang wanita yang kusukai ini, selalu merasa terancam oleh kedatangan sang fajar.Setiap hari aku berusaha untuk mendekatinya.
Namun aku selalu tertahan oleh keberanianku yang tak kunjung tiba.Esoknya, esok lusa, terus seperti ini setiap harinya.
Namun suatu saat, ketika fajar kembali terlihat.
Sang fajar hanya menatapku, membisu tanpa berkata.
Mungkin sang fajar telah lelah menantiku untuk melawan kenestapaan."Kita tak selamanya muda." Sang fajar memecah sunyi.
"Sang nadir telah tiba; apa ia alasanmu untuk terus berjuang?" Lanjutnya.
"Dan bila dia juga merupakan alasanmu terbangun setiap paginya, kejarlah.""Aku akan senantiasa menyinari pagimu, tataplah aku sambil membawa secangkir kopi panas. Aku akan menyemangatimu sampai kau tak lagi di bumi."
Sang fajar kala ini mengerti diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalananku.
Short StorySerangan sang Fajar terhadapku. Dan sebuah pembuktian bahwa perubahan itu normal.