Pernahkah kau berpikir untuk berhenti?
Berhenti mengejar, berhenti menginginkan, berhenti memaksakan ego untuk terus menggenggam; pernahkah?
Berpikir bahwa nanti mungkin akan datang yang lebih baik?
Berpikir bahwa terlalu banyak perbedaan?Aku pernah.
Namun tanpa sadar perjalanan yang ku lalui selama ini hanyalah proses.
Proses mencari peyakinan diri.
Proses memahami.
Bukan memahaminya, tapi memahami diriku sendiri.
Apa yang aku lakukan, yang aku rasakan.
Dan yang terpenting, apa yang aku inginkan.Dalam sekejap, pikiran-pikiran itupun berubah menjadi semangat yang membara.
Membakar dadaku panas, hingga gerah dan ingin segera ku padamkan dengan rasa sejuk dari senyumnya.Bersyukurlah.
Selama sang surya masih terbenam di barat, maka tuhan pun masih menyayangimu.Majulah.
Gapai, genggam apa yang kau inginkan.
Sehingga engkau bisa bersamanya di kala senja, tua, dan kala renta.Berterimakasihlah.
Karena dia, alasanmu untuk terbangun disetiap paginya.
Entah untuk kau dekap dan tak kau lepas lagi, atau untuk sekedar kau kagumi dari jauh dan kau syukuri kehadirannya di muka bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalananku.
Short StorySerangan sang Fajar terhadapku. Dan sebuah pembuktian bahwa perubahan itu normal.