EPISODE 3

602 43 0
                                    

Keesokan hari nya..
Aku penasaran dengan naruto yang belakangan ini bersikap aneh, yahh dia seperti menyembunyikan sesuatu di phonselnya itu, aku pun diam-diam mengambil phonselnya yang saat ini naruto sedang tertidur dan aku mengetik password phonselnya itu dan meng kilk whatsapp tersebut..
"Aneh" ucapku karena pesanannya kosong dan aku makin curiga dengan naruto
"Seperti nya naruto-kun menghapusnya, aku yakin" sambungku lagi dan aku melihat panggilan di whatsapp tersebut dan aku terkejut melihat nomor sakura dari telpon hingga video call
"Aku penasaran ada apa dengan mereka" ucapku dan akhirnya aku pun menaruh kembali phonsel naruto dengan keadaan putus asa"ah sebaiknya aku bersih-bersih dulu"ucapku

Beberapa menit kemudian...
Naruto terbangun dari tidur nya dengan membawa phonselnya itu dan aku meliriknya sekilas dan berpura-pura sibuk dengan phonselku sekaligus menunggu jam 9 untuk ke warung ibu naruto.
Dan tak lama, naruto pergi ke kamar mandi dan meninggalkan phonselnya itu dan aku pun bergegas melihat phonsel naruto lagi dengan cepat dan aku pun terkejut melihat pesanan dari sakura dan itu seolah-olah mereka punya hubugan sesuatu, aku pun melemas dan berusaha untuk tidak menangis.
Dan tak lama, naruto keluar dari kamar mandi dan ia terkejut melihatku memegang phonselnya itu
"Kamu ngpin dengan phonselku hinata" ucapnya dengan ketus

Aku pun menghela nafas dan mengembalikan phonselnya itu dengan gemetar"kenapa... Kenapa kamu tidak pernah menceritakan ini sesungguhnya naruto-kun"ucapku dengan nada gemetar

"Maaf kan aku hinata, tapi ini salah paham aku dan dia tidak ada hubugan apapun sungguh, aku beranggap dia adikku sendiri, aku kasian dengannya hinata dia butuh kasih sayang orangtua dan saat itu dia nyaman denganku dan itu seolah-olah dia punya ayah yaitu aku hinata"ucapnya

Aku menggelengkan kepalaku san berkata" bohong naruto-kun, katakan sejujurnya ada apa dengan kalian! Sampai telponan dan video callan segala apa maksudnya! "ucapku dan akhirnya aku meneteskan air mataku

Naruto merasakan dirinya salah dan ia pun memelukku dengan erat" maafkan aku hinata"ucapnya

"Apa ini yang kau bilang ingin menikah lagi naruto-kun" ucapku yahh setelah naruto keluar dari tempat kerjanya, ia sempet bilang denganku ingin menikah lagi, aku sebenarnya terkejut dengan perkataannya tapi demi kebahagiannya dia, aku menerimanya tapi dia bilang itu hanya candaan tapi aku tidak menganggap nya candaan karena aku bisa lihat dari watak naruto yang mana bohong yang mana jujur.

"Tidak! Aku tidak menikah dengannya hinata soal kemarin itu aku sungguh hanya canda saja, sumpah" ucapnya meyakinkanku dan aku pun menghapus air mataku dan berkata "baiklah tapi ceritakan denganku semua hal yang kamu lakukan dengan sakura tanpa sepengetahunku naruto-kun" ucapku

Naruto menganggukan kepala dan berkata "baiklah akan ku ceritakan soal itu hinata" balasnya dengan helaan nafasnya tersebut.

Beberapa menit kemudian..
Aku mendengar semua cerita naruto hingga akhir, aku terdiam antara percaya apa gak tapi emang diakui sakura ternyata menyukai naruto, aku mengepalkan kedua tanganku dan berkata "naruto-kun, aku minta kau tidak usah menghubuinya lagi, kalau emang kamu memilihku" ucapku dengan ketus dan aku pun pergi meninggalkannya hingga naruto terdiam mematung..
"Aku sudah duga wanita itu mengejar naruto-kun, aku takut rumah tanggaku hancur gara-gara nya, apa yang aku harus lakukan" ucapku berusaha untuk tidak mentitikan air mataku..

#malam pun tiba..
Aku meremahkan diriku di kasur karena badanku sangat capek habis di warung mertuaku alias kushina sekaligus memegang handphone ku itu..
Dan naruto baru saja keluar dari kamar mandi dan masuk ke kamar dan ia melihatku dan aku hanya meliriknya sekilas dan fokus dengan phonselku itu..
Naruto hanya diam dan langsung tidur di sampingku dan aku tetap masih sama dengan phonselku itu..
Aku melirik naruto sekilas karena aku merasakan naruto gelisah.. Yapp entah ada apa dengannya tapi aku tidak peduli, makin lama makin gelisah aku lihat naruto hingga ia beberapa kali keluar kamar dan membuatku jengkel dengannya "naruto-kun jika kamu memikirkan wanita itu hubugi saja! Dan pulang kan aku konoha sekarang" ucapku ketus
Naruto terkejut dan berkata "kenapa kamu ngomong seperti itu hinata" ucapnya

"Jangan bohong, kau memikirkan wanita itu kan" balasku

Naruto terdiam dan aku pun mengendus kesal"baiklah, hari ini aku minta pulangkan aku ke konoha segera"ucapku

"Tidak! Aku tidak akan membawamu kesana, aku ingin bersama hinata" ucapnya

"Terus kalau emang kamu mau bersamaku naruto-kun kenapa kamu memikirkan wanita itu, kau tidak pernah memikirkan perasaanku ah! Sakit naruto-kun" ucapku menekan dadaku tersebut

"Maafkan aku hinata, maaf kalau ternyata ini salah caraku hinata, aku sudah membuatmu begini, aku bingung hinata tapi aku tidak ingin meninggalkanmu" ucapnya dengan wajah sedih aku terkejut perkataan naruto dan aku merasakan naruto mempunyai perasaan dengan wanita itu dan aku pun mengucap"apa kau menyukai nya naruto-kun? "Tanya ku hati-hati dan naruto terdiam dan menganggukan kepala" ya"balasnya

Deg...
Hatiku sakit mendengar nya dan aku pun mendorong lelaki itu dan memukul dadanya itu"hiks kau jahat naruto-kun! Aku menbencimu pulangkan aku sekarang! Aku tidak tahan bersama kamu"isakku dan naruto terdiam hanya pasrah atas perlakuanku..
"Maaf hinata, aku hanya bisa bilang seperti itu, aku tidak becus jadi suamimu hinata" ucapnya dan aku tidak memperdulikan perkataannya karena aku sangat sakit hati..

Keesokan harinya..
Mataku sembab karena tidak bisa tidur, aku berjalan sedikit sempoyongan membuat kushina melihatku dengan iba
"Seperti nya kau tidak baik hinata?" tanya kushina

"Iya oka-san ini mengenai naruto-kun" ucapku

Kushina menaikan alisnya dan berkata "memang ada apa? Maaf oka-san ikut campur" ucapnya dan aku menggelengkan kepala dan berkata "tidak apa-apa oka-san, sebenarnya hinata ingin memberi tahu oka-san soal ini" ucapku "aku sudah memikirkan bulat untuk memberi tahu tingkah anaknya itu" batinku

"Ah gitu baiklah oka-san akan mendengarnya" balasnya

Beberapa menit kemudian..
aku melihat raut wakah kushina yang tidak percaya perkatanku dan ia pun berkata "tidak mungkin naruto seperti itu hinata, tapi tenang saja oka-san bilang dengan naruto utk jangan seperti itu ya" ucapnya

"Ya oka-san tadi niat hinata ingin bilang ke minato tapi.. "

"Jangan hinata nanti bisa masalah besar, cukup kita aja ya" ucapnya dan aku pun menganggukan kepala

Hari demi hari, aku tidak bicara dengan naruto, aku masih sakit hati dan kecewa dan naruto hanya terdiam dan fokus dengan phonselnya itu dan membuatku makin kecewa lagi dan tak lama aku mendengar phonselku berbunyi dan aku melihat nomor yg sangat aku kenal yaitu hanabi dan aku Langsung menekan tombol hijau dan berkata "hanabi gimana kabarmu" ucapku tersenyum

"One-san, gomen" ucapnya dan aku tersentak karena perkataan adikku itu"ada apa hanabi, apa ada masalah disana"ucapku mulai panik

"One-san cepatlah pulang.. Tou-chan.. Tou-chan sakit parah" jawabnya

Deg...
Hatiku berkeping-keping mendengarnya dan buliran air mataku pun mengalir"baik.. One-san akan pulang hanabi"isakku



Bersambung...

this is my desiney (SASUHINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang