[16]

2.3K 335 21
                                    

++++


Sepulang dari mall Karma mengantar dirimu sampai kantor. Kau turun dari mobil dan mengucapkan terimakasih pada pria yang lebih muda darimu itu. Setelahnya memasuki kantor mu yang terlihat sepi karena semua karyawan sedang sibuk akan pekerjaan masing-masing.

"[Your name]." Dirimu yang merasa terpanggil segera menoleh keasal suara.

"Hirito, kenapa kau disini?" Tanyamu ketika melihat pemuda humoris itu yang duduk dekat meja lobby kantor.

"Aku menunggu mu, kata nya kau sedang pergi."

"Ahh iya memang aku habis pergi."

"Pergi kemana dan siapa orang yang mengantar mu tadi?"

"Aku habis dari mall mencari makan siang. Yang tadi itu Akabane Karma, dia adik sepupu Seijuro."

"Oh. Ini oleh-oleh untuk mu, aku habis dari Akita, ada urusan bisnis disana." Hirito memberikan paperbag padamu, yang tidak kau ketahui apa isi didalam nya.

"Arigatou. Pantes saja seminggu ini kau tidak kelihatan, ternyata kau pergi ke Akita."

"Sudah ya aku mau balik ke kantor lagi."

"Eh jadi kau kesini cuma untuk mengantarkan ini?"

"Iya. Sampai ketemu lagi, jaa nee."


.

.

.


Jam menunjukkan pukul 10 malam, waktunya orang-orang untuk beristirahat, tapi tidak untuk dirimu yang baru saja menyelesaikan laporan yang akan dipresentasikan besok. Kau merenggangkan otot-otot tegang mu. Kantor mu sudah sepi hanya tersisa satpam yang berjaga dan juga dirimu yang memutuskan untuk lembur.

Membereskan barang-barang mu lalu meninggalkan ruang kerja untuk pulang kerumah.

"Astaga."

Terkejut melihat orang yang berdiri tepat didepan pintu masuk.

"Kau mengejutkan ku. Kenapa kau kesini?"

"Tidak baik seorang wanita pulang sendirian malam-malam begini." Kata orang itu yang ternyata adalah Karma. Dia merasa khawatir mengetahui dirimu yang belum kembali ke rumah padahal sudah tengah malam begini jadi dia memilih menjemput mu.

"Wah ternyata kau berbeda dengan kakak sepupu mu, kau lebih perhatian ketimbang Seijuro."

'Jelas aku perhatian padamu, karena aku menyukai mu.' Karma hanya mampu berucap seperti itu dalam hati saja. Dirinya tidak mungkin menyatakan suka pada wanita yang sudah memiliki suami, ditambah suami nya adalah kata sepupu nya sendiri.

"Sudahlah ayo pulang, Seijuro nii pasti sedang mengkhawatirkan mu."

"Dia tidak mungkin mengkhawatirkan ku. Iku." Kata mu berjalan mendahului Karma yang masih berdiam diri menatap dirimu.


.

.

.


Kalian sudah sampai rumah. Melihat Akashi yang sedang duduk pada sofa ruang tamu ditemani sebuah laptop pada pangkuan nya.

"Aku masuk kamar dulu. Selamat malam." Kata mu pada Karma, menghiraukan Akashi yang sepertinya sedang fokus pada laptop.

"Seijuro nii kenapa kau tidak menjemput [Your name]-san? Apa kau tidak khawatir padanya?" Karma bertanya sambil mendudukan diri disamping Akashi.

"Aku masih harus menyelesaikan pekerjaan ku. Lagipula dia bisa menjaga diri sendiri."

"Tapi tetap saja dia adalah seorang wanita. Seijuro nii aku ingin bertanya padamu. Apa alasan kau menikahi [Your name]-san?"

"Karena kami dijodohkan."

"Hanya itu? Apa kau tidak memiliki perasaan apa-apa pada [Your name]-san?"

"Kau tidak perlu tahu tentang perasaan ku."

"Apa karena wanita itu?"

"Wanita itu?"

"Iya, wanita yang tadi siang makan bareng bersama mu disebuah mall."

"Bagaimana kau bisa tahu?"

"Aku kebetulan juga sedang disana bersama [Your name]-san. Seharusnya kau mengajak makan siang [Your name]-san, bukan wanita itu."

"Dia Yui, dia hanya teman ku dan juga jangan lagi urusi urusan ku." Akashi menutup laptop dan berdiri dari duduk nya.

"Jika Seijuro nii tidak bisa menjaga [Your name]-san aku yang akan menjaga nya."

Akashi terdiam mendengar perkataan Karma barusan, tangannya mengepal erat, tidak tahu kenapa. Sedangkan Karma dia sedari tadi menahan kesal akan sikap Akashi yang tidak mau peduli pada wanita yang ia sukai. Karma masih tahu diri untuk tidak bilang bahwa dirinya menyukai [Your name] yang notabenenya adalah istri dari pria yang berdiri didepan nya ini.

"Terserah, lakukanlah sesuka mu." Akashi berusaha untuk melupakan rasa kesal yang meluap ketika Karma berkata seperti itu. Melangkahkan kaki menuju kamar lalu menutupnya dengan kencang.


++++

-To be continued-

Marriage and Obsession [Akashi Seijuro x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang