6

13 1 0
                                    

Suara yang memangggil nama Karin semakin mendekat dan mendekat, Karin dan Arion mencari asal suara itu tapi tidak terlihat juga. Tidak lama, muncullah Harson berlari menuju Karin. Karin yang melihat itu menjadi senang dan memeluk Harson.

"Harson! Dimana John? Kau disini bersama dengan John bukan?"

Harson mengangguk angguk dan menunjukkan arah John, Karin segera mengikuti arah itu, tetapi lengan Karin ditahan oleh Arion.

"Arion, tolong lepaskan aku. Temanku menghampiriku."

"Aku tahu, aku akan ikut bersama dengan mu."

Tiba tiba saja Karin, Harson dan Arion sudah berada di hadapan John.

"John!" Seru Karin dengan senyuman diwajahnya.

Ketika Karin akan memeluk John, John mendadak berada di udara melayang. Ternyata itu adalah perbuatan Arion.

"Arion, tolong turunkan John sekarang!" Seru Karin sambil melirik Arion.

"Ketika aku menurunkannya, apa yang akan kau lakukan? Memeluknya? Apakah kau lupa apa hubungan kita?" Ucap Arion yang membuat jantung Karin berdetak dengan sangat cepat.

"Baiklah.... Aku tidak akan memeluknya..."

Arion menurunkan John perlahan lahan sampai kaki John menyentuh tanah.

"John.... Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Karin karena bingung apa yang telah dilakukan John ini hanyalah hal yang bodoh. Mengapa? Karena menghampiri dirinya tidak akan membawa dirinya kembali ke rumah.

"Aku akan membawamu kembali ke rumah." Mendengar itu, Arion tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya, lalu menarim Karin perlahan kedalam rangkulannya.

"Apakah dirimu belum tahu, bahwa orang tua Karin memberikan Karin kepadaku, dan akan menikah dengan ku?"

"Aku tahu akan itu. Tapi kenapa harus secara memaksa?"

"Ayahnya sudah pernah berjanji kepadaku akan memberikan anaknya. Dan kebetulan sekali anaknya sangatlah cantik dan dia juga merupakan tipe ku."

Arion mengelus kepala Karin perlahan, seperti sesuatu yang sangat berharga. John melihat hal itu menjadi marah, wajah Arion menunjukkan senyuman tipis dan menunjukkan bahwa dirinya telah memenangkan Kari. Arion membawa Karin masuk ke dalam kerajaan dengan merangkulnya dan berkata kepada petugas istana yang ada didekatnya.

"Bawa John masuk dengan Harson, siapkan tempat untuknya." Petugas istana itu segera menjalankan tugasnya, dikawallah John dengan Harson ke dalam istana dan diberi kamar yang cukup luas. Harson dengan semangat melompat-lompat di ranjang yang empuk dan nyaman. John yang melihat Harson seperti itu tersenyum tipis dan memeluk Harson. John bertanya kepada dirinya sendiri, ketika Arion mengelus kepala Karin, mengapa dirinya menjadi geram??? Tiba-tiba Harson berlari ke arah pintu dan menggaruknya, John menghampiri Harson dan menaruhnya di pundak.

"Ada apa?" Tanya John kepada Harson, tiba-tiba pintu kamar terbuka dan pintu itu mengenai wajah John. Dia meringis kesakitan, dan yang membuka itu adalah Karin.

"John~ Eh!!! Wajahmu terkena pintu ya?! Aduh, maafkan aku. Aku tidak tahu kamu ada di depan pintu." Sambil meminta maaf, Karin menghampiri John dan mencari luka ataupun memar yang ada di wajah John. Saat itu, tangan Karin membelai wajah John dengan lembut, John menahan tangan Karin, dan menatap Karin di mata. Mata berwarna coklat muda yang lembut, garis mata yang indah, bulu mata yang lentik dan berwarna hitam pekat.

"Kalian sedang apa?" Tiba-tiba ada suara yang membuat mereka tersontak. Karin dan John mencari asal suara itu, tapi tidak ada tanda-tanda vampire ataupun mahluk lain termasuk manusia.

"Hey, aku ada di pundak John." Ucap suara tersebut, yang membuat John dan Karin merinding. Dan suara itu berasal dari Harson. Karin hampir saja pingsan, untungnya John telah menangkap Karin. Mungkin karena baru pertama kali mendengar binatang berbicara dengan bahasa yang biasa dimengerti.

"Harson... Bisa berbicara?!" Ucap Karin dengan sangat terkejut, Harson turun dari pundak John dan tiba-tiba berubah menjadi sosok manusia. Kecuali daun telinganya, masih dalam wujud rubah fennec nya. Rambutnya yang berwarna coklat hazel, terlihat halus dan lembut, menerpa dahi seperti ombak laut. Wajahnya terlihat seperti vampire, hanya saja dalam bentuk manusia biasa.

"John, terima kasih sudah membawaku kembali ke dunia ini." Ucap Harson sembari menyalami tangan John berulang kali. John seperti patung yang hidup di hadapan Harson, dia sangat tidak percaya bahwa rubah peliharaannya berubah menjadi manusia dengan tiba-tiba.

"Aku sangat berterima kasih karena kau menemukanku di depan jalanan menuju dunia ini dan merawatku hingga sekarang." Tetap saja John masih terpaku akan Harson. Karin memetik jarinya di depan John, berharap dirinya akan sadar.

"Maafkan aku sudah membuat kalian terkejut." Dengan terkekeh Harson mengucapkannya. John kini telah sadar dan membaringkan tubuhnya di ranjang sambil mencoba untuk menenangkan pikirannya.

"Permisi!" Ucap seseorang dan mengetuk pintu dengan tenaga yang cukup kuat.

"Apakah ada Nona Karin?!" Mendengar itu, wajah Karin berubah 180° dan menatap kearah John yang sedang duduk di ranjangnya.

"Aku akan pergi dulu.." Karin berjalan kearah pintu dan keluar dari kamar John. Harson menghampiri John dan menatapnya tepat di mata.

"Kau.... Mencintainya kan?" John membuang muka dari Harson.

"Kenapa kau tidak mengatakannya? Kau takut? Takut pada Arion? Ya memang sih, dia vampire  dan kau hanyalah manusia yang suka menanam bunga."

"Sejak kapan kau se cerewet ini?" Tanya John yang membuat Harson tertawa. "Apakah kau baru tahu? Oh iya, di duniamu aku tidak dapat mengubah wujud dan bicara. Ngomong-ngomong, jawab dahulu pertanyaan ku. Tapi, sudah terlihat dari matamu sih."

"Kalau sudah tahu, mengapa masih bertanya??" Ucap John dengan nada yang agak menekan. "Oh.. Ternyata beneran, padahal aku hanya menebak!" Harson tertawa terpingkal-pingkal dan menepuk pundak John.

"Jika kau memang mencintainya, kenapa tidak?"

"Mudah sekali berbicara seperti itu. Rasanya sangat susah dan berat, lagi pula.... Aku tidak akan mendapatkannya...." John menundukkan kepalanya dan mengingat momen pertama bertemu dengan Karin.

∆∆∆

"Ada apa?" Tanya Karin kepada pengawal yang memanggil dirinya.

"Tuan Arion menunggu kehadiran anda di ruang makan." Karin menghembuskan nafas yang berat dan berjalan menuju ruang makan.

Ketika sampai di ruang makan, Arion sudah ada tepat di depan Karin.
"Putriku, kau sudah datang. Ayo, mari kita makan." Arion merangkul Karin ke arah meja makan yang penuh dengan makanan. Dipersilahkan putrinya untuk duduk terlebih dahulu, lalu dirinya.

"Ayo, putriku. Silahkan dimakan."
Arion memakan makanan layaknya seperti manusia. Karin tidak menyentuh makanannya sedikit pun. Arion yang melihatnya, berhenti makan dan bertanya.

"Kenapa? Apakah kamu tidak suka? Atau kamu tidak lapar?" Karin hanya menggelengkan kepalanya. Sebenarnya Karin tidak nafsu makan, dan ingin beristirahat.

"Aku rasa kau perlu istirahat. Kau boleh beristirahat. Maid, tolong antarkan Karin" Karin bangkit dari kursinya, dan dikawali oleh para maid ke kamar Karin. Karin membaringkan tubuhnya dan ingin menangis. Ingin sekali dirinya kembali kepada orang tuanya, teman-temannya, dan juga Radon. Air mata itu mengalir jatuh ke ranjang dan membasahi wajahnya.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. "Karin, ini Arion. Apakah kamu sudah tidur?" Karin segera menghadap ke arah kiri, sehingga dirinya terlihat sudah tidur. Arion membuka pintu kamar dan menghampiri Karin, dilihat calon istrinya, tangannya memegang wajah Karin. Terasa sentuhan yang sangat dingin, Karin berusaha untuk terdiam sebisanya. Kemudian, Arion mencium kening Karin penuh dengan arti dan makna.

"Aku akan selalu melindungimu, entah apa pun bencana yang menimpah kita. Tidurlah yang nyenyak."

-To Be Continued-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Dark FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang