7. Buka Laptop!

3.2K 91 34
                                    

Suara alarmnya benar-benar mengganggu. Sejak kapan aku pakai suara berisik ini jadi alarm?

Kuraba samping kiri dan kanan. Mana Raisa? Dia udah bangun duluan?

Ugh! Mana hapenya? Biar kubungkam suara berisik ini!

Setelah alarm mati, kemudian pemberitahuan notifikasi kembali mengeluarkan suara berisik yang sama. Isinya to-do-list pertama hari ini: Buka laptop!!!

Huh! To-do-list apa ini? Lagi honeymoon disuruh kerja!

Eh? Memangnya aku bawa laptop buat bulan madu? Kuedarkan pandang ke sekeliling dan menemukannya di atas nakas. 

Hah? Aku beneran bawa laptop? Kok sama sekali ngga inget udah bawa barang itu ke sini? Jangan-jangan udah ketularan jadi pelupa kaya Raisa.

Lagian mana Raisa? Apa dia udah mandi?

Aku tak bisa menahan senyum mengingat yang kami lakukan semalam. Kulangkahkan kaki menuju kamar mandi. Mungkin Raisa masih di dalam. Siapa tahu bisa mandi bareng, hahaha.

"Udah buka laptop?"

Hah? Di pintu kamar mandi juga ada tulisan yang sama? Siapa yang nempel? Raisa? 

Hmm, apa dia menyiapkan kejutan di laptop? Aku jadi membayangkan yang iya-iya.

Tak ada Raisa di kamar mandi. Entah di mana dia? Apa sedang menyiapkan sarapan? Memang ada dapur di villa ini, tapi kemarin sama sekali tidak membeli apa pun untuk dimasak.  Tak mungkin ia bisa memasak angin.

Mungkin dia berjalan-jalan di luar? Ah, kenapa tidak menungguku? Harusnya kita sholat subuh berjama'ah dulu. Lagian subuh-subuh begini, di luar pasti dingin sekali.

Cepat-cepat kuselesaikan ritual mandi junub. Sebelum membuka pintu kamar mandi, tulisan itu mengintimidasi lagi, "Udah buka laptop?" Tertempel seadanya di balik pintu kamar mandi.

Sepenting apa, sih membuka laptop? Harusnya sholat dulu, kan?

Tak mungkin Raisa meninggalkanku lalu sholat subuh sendiri. Baiknya kucari dulu keluar. Di pintu kamar, selembar kertas ukuran A4 kembali menghadang mata. "Udah buka laptop?"

Argh! Bikin kesal saja! Kutarik kasar kertas itu dari pintu.

Di luar, tatapan terkejut Bang Randi menyambutku. "Loh? Bang Randi? Ngapain ke sini?" Ngga mungkin mau merusak bulan maduku, kan?

"Haikal? Belom buka laptop?"

Apa? Kenapa laptop lagi?

Suara anak kecil mengejutkanku. "Eh, sandalnya dibuka dulu," itu suara Papa. Dia menghentikan lari seorang balita laki-laki.

"Papa? Di sini juga?" Kenapa semua orang berkumpul di sini? Siapa anak ini?

"Haikal? Udah bangun? Belom buka laptop?" Loh? Papa juga ngomongin laptop?

"Om Haikal!" anak kecil tadi berlari memeluk kakiku. "Ayo kita main bola lagi!" ajaknya penuh semangat.

Anak siapa ini? 

"Nanti dulu, ya Aziz. Om Haikal masih ada urusan," Randi menarik lengan anak lelaki kecil itu dari kakiku. "Udah," katanya membalikkan tubuhku kembali ke kamar, "buka dulu laptopnya."

"Kenapa semua orang ada di sini, Bang? Mana Raisa?" tanyaku gusar karena bingung.

"Buka dulu laptopnya. Kalo udah selesai, baru keluar." Dibukakannya pintu untukku.

***

 Apa-apaan ini? Apa Raisa yang mengatur semua ini?

Coba diingat-ingat, tanggal berapa sekarang? 

Bulan MaduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang