Waktu yang berarti

24 2 0
                                    

Ada yang lebih penting dari kamu, yaitu waktu. Satu detik saja dia sangat berarti.
~Authorcantikamin

"Bu nasi goreng kecapnya satu pake telor ceplok setengah mateng, es teh manisnya dua yang satu esnya agak banyak ya bu, terus -"

"Baksonya satu kuah asamnya dikit aja jangan banyak-banyak, " Ucap Raffan memotong ucapan gadis yang sedang asik memesan makanan.

Baik bi iren--penjual makanan maupun Starla--gadis yang direcoki Raffan keduanya menatap cowok itu tanpa ekspresi.

"Sebentar ya den," Ucap bi iren setelah beberapa saat terdiam. Kemudian ia kembali menatap Starla untuk melanjutkan catatan pesanan gadis itu.

"Sama apalagi neng? "

"Bakso satu porsi kuahnya dikit aja bu jangan banyak-banyak, " Sahut Starla yang tanpa direncanakan pesanannya sama persis dengan Raffan.

"Wah ko sama pesenannya? "Ucap bi iren yang juga tidak menduganya.

"Mungkin jodoh, " Celetuk Raffan sebelum akhirnya pergi menuju bangku kantin yang berada dipaling pojok.

Berbeda dengan bi iren yang hanya menggeleng-gelengkan kepala kemudian mulai menyiapkan pesanan, Starla justru diam terpaku matanya terus mengekori punggung Raffan sampai laki-laki itu duduk dibangku paling pojok.

"Abin, " Ucap Starla tersentak saat mendapati Abin yang tiba-tiba memegang pundaknya.

"Kenapa, kok bengong? " Tanya Abin heran.

Starla menggelengkan kepalanya. "Gak papa, "sahutnya, "Yuk duduk, " Lanjut gadis itu.

Beberapa saat kemudian bi iren menghampiri meja Starla dan Abin untuk memberikan pesanan mereka. Disisi lain Raffan dari kejauhan memperhatikan gadis yang akhir-akhir ini mengganggu fikirannya. Sesekali ia tersenyum saat Starla sedang mengunyah bakso yang terlalu besar dimulutnya.

"Diliatin terus, manis ya?"

Raffan sedikit tersentak mendengarnya, ternyata disampingnya sudah ada dua makhluk astral yang tiada lain adalah Tommy dan Arial.

"Kalo suka itu bilang aja kali, " Bisik arial namun masih bisa terdengar oleh orang-orang di sekeliling mereka sembari menepuk pundak Raffan.

Raffan segera menyingkirkan tangan Arial dengan salah tingkah. "Aapan sih lo ka ikut-ikut si Tomtom segala. "

"Tapi benerkan? " Tanya seseorang yang tiba-tiba menghampiri mereka dan duduk di samping raffan berhadapan dengan Tommy.

"Ra, "

"Buktinya diliatin terus, " Cibir Cara.

"Ra, "

"Fan, gue setuju 99% kalo lo pacaran sama Starla, " Ucap Cara kembali seakan tidak mengizinkan Raffan untuk bicara.

"Berarti masih ada 1% kemungkinan gue bisa pacaran sama lo? " Tanya Raffan segera membuat Cara terpaku beberapa saat.

"99% karena di dunia ini gak ada yang sempurna jadi gak mungkin 100% kan? " Tutur Cara memutar balikan keadaan sehingga Raffan yang terpaku.

StarlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang