1

92 14 15
                                    

Gadis yang kini penampilannya seperti zombie itu sedang mengurung diri di kamar nya semenjak ia kehilangan sesosok yang berharga di hidupnya.

Rambut yang acak - acakan, tempat tidur yang kusut, barang barang yang berserakan, begitu lah keadaannya.

Sudah 2 minggu ia mengurung diri di kamar semenjak kehilangan sosok papa nya,  karena kecelakaan yang terjadi di depan matanya sendiri mengakibatkan papa nya meninggal dunia.

Dhicca , gadis itu tidak bisa menerima takdir. Ia benci. Ia takut. Ia putus asa.

Mama nya, Kirana selalu menghibur Dhicca agar gadis itu tidak berlarut dalam kesedihan tetapi Dhicca tetap tidak bisa karena ia sangat menyayangi papa nya yang menjadi pahlawan nya.

•••

2 minggu yang lalu

"Pa, Dhicca ikut ya nganterin nenek ke bandara, bosan di rumah mulu" Ucapnya sembari menatap ke Papa nya.

" yaudah, kamu siap siap deh, cepetan ya, ntar nenek ketinggalan pesawat" Ucap Papa sambil tersenyum.

"Oke paa" Gadis itu langsung menuju kamar dan bersiap siap. Setelah selesai, ia menghampiri mama nya.

"Ma, Dhicca berangkat dulu ya nganterin nenek" Ucapnya sambil menyalami Mama nya.

"Iya, kamu hati hati ya, bilangin ke papa jangan ngebut ngebut" Mama tersenyum ke arah Dhicca.

Dhicca pun menganggukan kepala nya sebagai jawaban. Lalu ia bergegas keluar rumah karena sedari tadi, papa dan nenek nya telah menunggu nya.

"Ayo pa kita berangkat" Dhicca masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah nenek nya sambil membuka kaca mobil.

"Dadah Maa"Ucap gadis itu sambil melambaikan tangan ke arah mama nya.

"Dahh, hati hati ya"Ucap Mama sambil membalas lambaian tangan dari dhicca sambil tersenyum.

Mobil pun melaju hingga bandara.

"Nenek baik baik ya di sana, kapan kapan balik ke sini lagi ya nek"Ucap Dhicca menyalami neneknya.

"Iya sayang, insya allah nenek bakal ke sini lagi" Nenek tersenyum ke arah Dhicca.

"Ibu hati hati ya, jaga kesehatan Ibu"Ucap Papa sambil menyalami tangan Nenek

"Iya nak, Ibu berangkat ya, sampai jumpa" Nenek berjalan menuju pesawat.

"Dadah nek!" Dhicca melambaikan tangannya.

Nenek tersenyum lalu meninggalkan Dhicca dan papa nya.

"Ayo kita pulang" Ajak Papa sambil merangkul bahu Dhicca.

"Ayo pa, tapi mampir ke minimarket dulu ya pa, mau beli snack" ucap Dhicca.

"Okee"

•••

"Oh iya pa, Dhicca lupa, tadi kata mama, papa jangan ngebut ngebut" Dhicca menatap papa nya.

"Iya, tenang aja" Papa tersenyum sambil melajukan mobil.

Ting ting ting

"Dhicca, tolong ambilin hp papa di bawah kaki kamu dong, papa gak bisa ambil"Ucap Papa melihat ke arah Dhicca sesekali melihat jalan.

"Ih papa tunggu sebentar aku balas chat dari temen dulu" Jawab Dhicca

"Sekarang Dhicca, itu hp papa ada yang nelfon"Ucap Papa .

"Papa gak liat aku sedang ngapain? Papa ambil aja sendiri, kan itu hp papa" Ujar Dhicca sambil memainkan handphone nya.

Papa Dhicca tidak menjawab, ia lalu mengambil handphone nya yang letaknya dekat dengan kaki dhicca tanpa melihat jalan. Ternyata mobil Papa Dhicca berlawanan arah dari jalan yang seharusnya. Ada sebuah mobil truk di depan mobil Papa Dhicca.

"PAPA! AWAS!" teriak Dhicca.

Dan kecelakaan terjadi. Truk tersebut menabrak mobil Papa Dhicca.

Dhicca terbangun dari tidur nya. Ia melihat ke sekeliling. Di rumah sakit. Ia menoleh ke kiri mendapati Mama nya tengah menangis.

"Alhamdulillah akhirnya kamu sadar Dhicca, mama takut kehilangan kedua kalinya"Lirih Mama sambil memegang pipi Dhicca.

"Kehilangan? Mama kehilangan siapa?" Dhicca kebingungan.

"Papa Ca, Papa udah meninggal" Tangis mama semakin menjadi jadi.

"APA?! papa meninggal? Gak mungkin ma! Mama pasti bercanda, iya kan ma? Mama bercanda kan? Mama pasti mau nge prank Dhicca" Dhicca tidak percaya dengan penyataan yang dikatakan mamanya.

"Mama gak bohong sayang, papa meninggal karena kecelakaan itu, sekarang kita harus tabah, kita harus merelakan papa nak, papa pasti masuk surga, Dhicca terus doain papa ya nak" Lirih mama sambil menghapus air mata nya.

Dan detik itu juga, air mata turun membasahi pipi Dhicca. Ia tidak menyangka. Ia menyesal mengabaikan panggilan papa nya. Seandainya ia mau mengambil handphone papa nya, pasti kejadian ini tidak terjadi, begitu pikirnya.





~
TBC








Halo! Maaf kalau cerita nya gaje, ini cerita pertama ku, maaf kalau kalimatnya tidak nyambung, typo,dll tetapi aku akan berusaha lebih baik lagi.

Makasih udah mau baca cerita ku!💜💜💜






A Brand New DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang