6

49 7 16
                                    

Kini Dhicca sedang berada di kamarnya. Duduk di atas kasur sambil termenung. Ia merindukan papanya. Ia melihat sebuah bingkai foto yang terletak diatas meja belajarnya. Bingkai tersebut berisi seorang anak yang tengah digendong oleh Papa nya dan disebelahnya ada Mama yang menggandeng lengan Papa nya. Bingkai tersebut berisi foto keluarga Dhicca. Ia sangat merindukan keluarga lengkap. Tak terasa, bulir bening turun membasahi pipi Dhicca.

"Papa, Dhicca kangen"Ucap Dhicca terisak- isak.

"Papa baik baik aja kan disana?"

"Papa kangen gak sama Dhicca?Pa, Dhicca kangen keluarga yang lengkap. Ada Papa, ada Mama, ada Dhicca. Kapan ya kita bisa ngumpul lagi?" Dhicca menangis sambil memeluk bingkai foto tersebut.

"Pa, papa baik baik ya disana, Dhicca akan selalu mendoakan papa"Dhicca mengelus bingkai foto sambil menangis.

Drrrt drrrt drrrt

Ponsel Dhicca berbunyi. Ia menghapus air mata nya lalu segera mengambil ponselnya.

"Loh si Fathan ngapain sih nelfon nelfon, ganggu banget"Dhicca kesal lalu ia mengabaikan panggilan dari Fathan dan meletakkan ponselnya diatas meja kembali.

Drrrt drrrt drrrt

Dhicca masih mengabaikan panggilan dari Fathan. Hingga Fathan menelfon nya beberapa kali membuatnya semakin kesal lalu ia menjawab panggilan dari Fathan.

"Kenapa sih?!"Jawab Dhicca judes.

"Lo kenapa sih marah - marah mulu ke gue"Tanya Fathan.

"Lo ganggu banget tau gak!"Ucap Dhicca masih kesal dengan Fathan.

"Yaudah iya, gue minta maaf karena gue nelfon"Ucap Fathan.

"Kenapa lo nelfon malem - malem gini?"Tanya Dhicca.

"Gue minta tolong boleh gak?"Tanya Fathan was- was takut Dhicca tidak mau menolongnya.

"Tolong apa?"Tanya Dhicca.

"Fotoin pr fisika dong, gue nggak ngerti. Nanti lo kirim foto nya lewat Line aja, boleh gak Dhicc?"Tanya Fathan.

"Yaudah, ntar gue kirim" Dhicca mau menolong Fathan hanya untuk membalas kebaikan Fathan yang sudah menyelamatkannya dari Rena.

"Wah! Serius lo mau nolongin gue? Sumpah gue ga nyangka!" Ucap Fathan dengan girang.

"Emang kenapa sih? Kalau gitu gak jadi deh, lo ribut banget sih"

"E -- eh kok gitu sih? Pliss tolongin gue, janji deh ga bakalan ribut lagi, tapi tolongin gue ya?" Ucap Fathan sambil memohon.

"Yaudah"

"Yeay makasih Dhiccaa lopyuu"Ucap Fathan lalu Dhicca memutuskan sambungan dan segera mengambil buku PR Fisika nya, setelah itu ia foto dan kirim kepada Fathan.

Beberapa saat kemudian, ponsel Dhicca bergetar lagi. Dhicca membuka ponsel nya lalu menekan aplikasi Line di ponselnya. Ternyata Fathan mengirimi pesan lagi.

Onlythan
|makasih banyak ya Dhicc
|tumben banget lo mau nolongin gue

Dhicca hanya memberi tanggapan "Y" karena terlalu malas untuk mengetik. Lalu ia menutup ponselnya. Dan segera tidur.











HUWAAAA MAAF PENDEK BANGET INI
Maaf aku lama update karena otakku lagi buntu, maafin yaa semua😭

Iyataukokmakingaje:(


A Brand New DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang