7

25 7 4
                                    

Pagi ini, Dhicca tidak pergi sekolah, dari tadi malam setelah selesai membalas chat dari Fathan, suhu badannya menjadi panas. Entah mengapa.

Mama Dhicca kini bersiap - siap pergi ke sekolahnya Dhicca untuk mengantar surat izin.

"Nak, Mama pergi ke sekolah kamu dulu ya? Nanti mama balik lagi kok" Ucap Mama Dhicca sambil mengelus kepala anaknya.

"Mama ga usah nganterin surat ke sekolah, aku takut nanti temen aku pada ngejek mama, mama di rumah aja, aku alfa di tulis di absen juga gapapa kok ma"Dhicca memegang tangan mamanya.

"Jangan gitu sayang, kamu negative Thinking mulu sama temen temen, udah deh mama berangkat dulu, mama udah siapin sarapan buat kamu nih, cepetan dimakan ya supaya kamu cepat sembuh"Mama Dhicca mencium kening anaknya lalu segera pergi dari rumah menuju sekolah Dhicca.

•••

Sesampainya di sekolah Dhicca, Mama nya memarkirkan motornya lalu memasuki sekolah tersebut dan segera menuju kelas Dhicca.

"Permisi, apa benar ini kelas 11 MIPA-2 ?" Tanya Mama Dhicca.

"Oh iya benar, mencari siapa Tante?" Tanya seorang anak yang berada di kelas tersebut.

"Oh ini, Tante mau minta tolong titipin surat izin Dhicca, dia tidak bisa hadir karena lagi sakit, terima kasih ya nak" Ucap Mama Dhicca memberikan surat izin tersebut sembari tersenyum.

"Tante mama nya Dhicca?" Tanya seorang anak itu lagi dan tidak mengambil surat izin dari mama Dhicca.

"Iya, kenapa nak?" Mama Dhicca kebingungan.

"Oh pantesan, wajahnya mirip, penampilannya pun begitu hahaha"Ucap anak itu lalu pergi keluar kelas.

Sangat tidak sopan - author

Apa yang dia maksud?batin mama Dhicca.

"hmm tante mencari siapa?" Tiba tiba datang seorang anak laki laki yang masih menyandang tas dari belakang tubuh Mama Dhicca. Sepertinya ia baru datang.

"Ini tante mau nitip surat izin Dhicca, ia tidak bisa datang sekolah karena sakit, tante titip ya?" Tanya Mama Dhicca.

"Oh iya tante"Ucap seorang anak laki laki itu sambil menerima surat.

"Ngomong ngomong nama kamu siapa?"Tanya mama Dhicca

"Nama saya Fathan tante, Dhicca nya sakit apa tan?"Tanya Fathan.

"Dia demam, dari tadi malam ga turun panas nya, terima kasih ya Fathan"Ucap Mama Dhicca sambil tersenyum. Ia sangat  suka dengan anak ini.

"Iya sama sama tante, bilangin ke Dhicca semoga cepet sembuh ya"

"Iya bakal tante bilang kok, makasih doanya Fathan, tante pergi dulu ya"Mama Dhicca mengelus rambut Fathan. Entah kenapa ia merasa nyaman berbicara dengan Fathan.

"Iya tante" Ucap Fathan sambil memandang Mama Dhicca yang perlahan menghilang dari pandangannya.

Sepanjang ia melewati koridor sekolah, ia mendengar siswa siswi berbisik bisik, walaupun ada beberapa yang ia dengar.

"Oh , jadi itu Mama nya Dhicca?"

"Iya, penampilannya gak kayak orang kaya lagi ya"

"Lihat itu, sendal mama nya robek hahaha"

"Eh lihat deh, baju belakang mama nya ada bekas terbakar gitu gak sih? Kasian banget

Mama Dhicca hanya melihat siswa siswi itu sambil berjalan. Ia tidak memedulikan apa yang dikatakan para siswa dan siswi itu, yang terpenting surat izin sudah tersalurkan. Walaupun ia merasa sakit hati mendengar ucapan siswa siswi tersebut.

•••

"Than, lo kok mau aja sih ngomong sama orang miskin?" Tanya Rena.

"Maksud lo apa sih? Lo jangan ngomong gitu dong! Hargai orang lain!" Ucap Fathan kesal.

"Lah kok malah lo yang marah? Lo suka sama Dhicca ? " Tanya Rena.

"Bukan urusan lo! Jangan mentang lo kaya lo bilang orang seenaknya, hidup itu berputar dan ga akan selamanya lo kaya mulu!" Ucap Fathan lalu ia bergegas duduk di kursinya meninggalkan Rena yang berdiri di pintu.

Jam pelajaran Fisika pun berlangsung, saat ini kursi disebelah Fathan kosong. Ia merasa sangat kesepian.

Saat ini, Fathan tidak bisa fokus dengan pelajaran. Entah mengapa, ia menjadi kepikiran dengan gadis yang duduk di sebelahnya. Fathan termenung.

"Fathan coba kamu kedepan kerjakan nomor 1" Ucap Bu Tami.

"Fathan?"

"Fathann! Kamu denger gak apa yang ibu bilang?!" Teriak Bu Tami menyadarkan lamunan Fathan.

"Eh -- iya Bu? Kenapa?" Tanya Fathan bingung. Teman teman melihat semua ke arahnya.

"Malah nanya lagi, coba kamu ke depan kerjain soal nomor 1" Ucap Bu Tami.

"B-baik bu" Ucap Fathan lalu segera pergi ke depan.

Duh, mampus gue ga ngerti, batin Fathan



~TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Brand New DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang