Wahai hujan
Mengapa rintikmu mengundang 'tuk berujar sendu
Mengenyahkan gembira
Mendatangkan si Pengadu
Dalam luapan aksaraWahai hujan
Kau terlihat lemah
Tak seperti planet yang bersinar saat malam tiba
Tak seperti matahari yang garang menerangi bumi
Tak seperti pantulan bulan di air tenang
Apalah artinya dirimu yang terbentuk dari gumpalan awan hitam
Tak sedap dipandang mataDeras derai tangismu membuat kesombongan seakan luntur tak berbekas
Menelanjangi cat kemunafikan dan harga diri bagai senjata pamungkasInikah kemampuanmu hujan?
Seakan seluruh makhluk takluk
Berlindung dibalik atap karena ulahmu
Tak sanggup berjalan menantang guyuran yang kau berikanSaat tangismu reda
Benih bermunculan
Suara tawa kembali terdengar
Bermain dengan sisa tangismuAh, mungkin kau menangis untuk kami
Para makhluk yang tak jarang bersungut
Mencipta perang berujung kesepianPanas amarah hilang dalam dinginnya bulir air yang tercurah
Kau tidak sedang menghukum
Kau mendamaikanHujan Juni hari ke 14 di tahun 2019, 22.24 WIB