Hari ini hari minggu. Seperti biasa, Om Darto akan mengajak aku main ke luar. Kini ada yang beda karena kak Sarah akan ikut dengan kami dan nanti setelah itu kak Sarah akan main ke rumah seperti permintaan kakek di saat hari lebaran kemarin. Sedangkan kakek dan nenek tidak ikut. Kata mereka, mereka akan ada acara sendiri.
Di hari itu aku sangat siap untuk pergi bersama Om Darto. Terlihat Om Darto bersiap-siap di teras rumah. Sedangkan aku masih makan di dalam dan masih sibuk bergurau dengan kakek. Setelah siap, kami pun berangkat menjemput kak Sarah terlebih dahulu.
"Kek, kemarin yang kesini itu rumahnya mana sih kek? Kok Rara kayak pernah liat."
"Oh, yang anaknya 2 itu to? Itu namanya Pak Sumar. Rumahnya itu, itu lo yang di pinggir jalan."
"Kakek nih bisa aja. Semua rumah di pinggir jalan atu kek."
Tiba-tiba Om Darko memanggilku dari arah teras.
"Raa.. Yuk sekarang yuk Ra. Masih jemput kak Sarah juga nih."
"Iya om. Kek, Rara berangkat dulu ya kek."
"Iya Ra. Ini nenekmu masih di kamar mandi. Nanti kakek sampein aja nggak papa. Dah kamu berangkat aja."
"Iya kek, makasih ya kek."
"Pak, pamit dulu mau keluar sama Rara kayak biasa."
"Iya To, Hati-hati."
"Iya pak. "
Rara dan Om Darko pun pergi. Tak lama kemudian nenek keluar dari kamar mandi. Dan kakek pun menyampaikan pesan Rara untuk pamit tadi. Lalu, kakek bertanya akan acara di hari ini.
"Tadi cucu kamu pamit mau pergi sama Darto. Sama nanti Sarah mau main ke sini."
"Oh ya. Sarah yang mau ke sini jam berapa?"
"Sore, katanya bareng sama si Darto"
"Kalau gitu kepasar dulu yuk. Buat nanti masakin Sarah sama Rara. Habis itu nanti ke kuburanya Indah."
"Oh, ya. Aku panasin dulu motornya."
Kakek dan nenek pun ke pasar untuk membeli sayur-sayuran dan buah-buahan. Setelah itu mereka mau ke pemakaman Indah soalnya kemarin setelah lebaran mereka belum sempat ke sana.
"Dah aku turun sini aja." Nenek turun dari motor kakek.
"Ya, aku tunggu di bawah pohon beringin itu."
"Ya." Berjalanlah nenek ke dalam pasar tapi tak lama kemudian nenek kembali ke kakek untuk menanyakan masakan apa yang kira-kira di sukai oleh Sarah.
"Lah kok balik lagi?"
"Tadi pas Darto berangkat dia minta di masakin apa?"
"Nggak minta dimasakin apa-apa. Tadi Darto langsung berangkat. Nggak minta apa-apa soalnya."
"Kira-kira mau kita masakin apa ya?"
"Masak bandeng aja, kan Darto suka itu."
"Iya juga. Bandeng sama sambel gitu aja ya."
"Ya..."
"Ya udah aku mau ke dalem dulu. Tunggu di sini." Ucap nenek sambil berjalan ke dalam pasar.
"Kan dari tadi aku juga di sini."
Tak lama kemudian nenek kembali ke kakek lagi untuk menanyakan buah untuk si Darto dan Sarah.
"Kenapa lagi?"
"Buahnya apa ya?"
"Udah semangka sama apel aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
KELUARGA FATAMORGANA (SLOW UPDATE)
Short StoryAku Rara. Aku lahir di keluarga yang bahagia(kata kakek dan nenek). Tapi kebahagianku itu hanyalah sebuah cerita. Keutuhan keluargaku hanyalah sebuah FATAMORGANA. Yang di mana kata orang itu baik dan bahagia tapi akunya tidak merasakan hal yang sama...