"To solat subuh dulu To."
"Iya buk." Om Darto bangun dari tempat tidurnya dan langsung wudhu untuk segera solat. Setalah solat, ia menghampiri ibunya di dapur yang sedang asik dengan kompor dan bumbu-bumbu masaknya.
"Buk. Darto hari ini berangkat siang."
"Oh iya To." Ucap nenek sambil memainkan spatulanya.
"Ya udah ya buk, Darto tidur lagi. soalnya masih ngantuk."
"Ya."
"Tak lama kemudian nenek membangunkan kakek untuk solat. Setelah membangunkan kakek, nenek membangunkan Rara.
"Ra... Subuh dulu nak."
"Iya nek." Suara Rara dari dalam kamar.
Keluarlah Rara dari dalam kamar untuk mengambil air wudhu.
"Eh kakek. Belum berangkat kek?" Tanya Rara ke kakeknya setelah keluar dari Kamarnya.
"Belum nih Ra."
"Kenapa kok tumben belum berangkat?"
"Soalnya bu Tina nggak jualan."
"Oh gitu. Ya udah ya kek Rara mau sholat dulu habis itu mandi, habis mandi Rara berangkat sekolah." Ucap Rara dengan penuh keceriaan.
"Ya Ra."
Rara pun solat dan mandi sedangkan kakek masih asik baca koran sambil menikmati ketela rebusnya di ruangan tengah. Keluarlah nenek dari dapur sambil membawa sepiring nasi untuk Rara. Setelah itu nenek duduk di sebelah kakek dan menyantap ketela rebus itu bersama-sama.
"Rara nanti mbok di antar. Sekali-sekali." Ucap nenek sambil mengambil ketela rebus yang ada di putih bergambarkan bunga yang sedikit berkarat di bagian bawah.
"Iya ya. Kenapa aku nggak kepikiran dari tadi buat nganter Rara ya. Oke lah nanti aku antar Rara ke sekolah."
Mereka terlihat asik akan perbincanganya. Banyak yang di bahas salah satunya tentang bayang-bayang acara pernikahanya Darto dan kehidupan mereka setelahnya yang akan pindah ke kota bersama Darto dan Sarah. Tak lama kemudian keluarlah Rara dari kamar mandi tanda sudah selesai mandi. Rara pun langsung ke dalam kamar dan ganti baju serta memakai sepatu. Tak lama kemudian keluarlah Rara dari dalam kamar. Rara langsung duduk di bangku yang berbeda dengan kakek dan nenek.
"Ni Ra makanya."
"Oh iya nek makasih. Ayo kek makan."
"Kakek tadi udah makan kok. Habis 2 piring malah."
"Wih wihh.."
"Gara-gara nenek mu tu. Masak sayur asem kok enak banget. Kan kakek jadi ketagihan."
"Iya nih nenek. hehehe."
"Kalian ini. Udah Ra di makan dulu."
"Oy ya Ra. Nanti kamu Kakek antar ya. Soalnya Om Darto katanya masuk siang."
"Wahhh iya iya kek." Rara tampak senang akan hal itu.
"Dah makan dulu." Ucap nenek.
Rara makan dengan sangat lahap. Selesainya Rara makan, ia langsung membawa piringnya ke belakang. Setelah itu Rara mengambil tasnya yang masih ada di kamar.
"Ra... Kakek tunggu di depan ya. Kakek mau sekalian panasin motor."
"Iya kek."
"TRENNNGG...TENG..TENG..TENGG...." Suara knalpot motor kakek yang sangat khas itu pun sempat membuat Om Darto kaget dan sadar kalau ia harus mangantar Rara untuk berangkat ke sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/190649024-288-k578633.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KELUARGA FATAMORGANA (SLOW UPDATE)
Cerita PendekAku Rara. Aku lahir di keluarga yang bahagia(kata kakek dan nenek). Tapi kebahagianku itu hanyalah sebuah cerita. Keutuhan keluargaku hanyalah sebuah FATAMORGANA. Yang di mana kata orang itu baik dan bahagia tapi akunya tidak merasakan hal yang sama...