Namaku Rara. Kini usiaku masih 14 tahun. Aku di keluarga yang setengah utuh. Dari aku kecil aku di asuh oleh Nenek dan Kakek bersama adik dari Ibuku, Darto namanya. Biasa aku memangnggilnya dengan sebutan "Om Darto". Ia bekerja sebagai guru SD di desa. Sedangkan kakek berkerja sebagai ojek di pasar.Kakek biasa berangkat setelah subuh untuk mengantar Bu Tina tetangga kami pergi ke pasar. Kebetulan tetangga kami berjualan di pasar dan kakek selalu di pesan untuk selalu mengantarnya setiap pagi. Sedangkan nenek hanya di rumah seperti ibu rumah tangga pada umumya.
"Kek... Bangun Kek. Solat subuh dulu." Ucap nenek dari dapur.
"Ya."
Selesainya solat kakek menghampiri nenek di dapur.
"Itu makananya. Buruan di makan dulu habis ini mau nganter Bu Tina kan?"
"Ya begitulah. Kamu udah makan?" Tanya Kakek ke Nenek saat itu.
"Belum nanti aja."
"Ya."
Kami tinggal di sebuah desa tempat ibu dan Om Darto lahir. Tinggal di rumah sederhana bermodel rumah joglo beralaskan tanah. Desa kami jauh dari pusat kota. Jika ingin ke pusat kota harus menempuh jarak sekitar 25 km. Maka dari itulah kenapa kita jarang ke kota. Tidak ada yang mencolok dari rumah kami. Hanya saja ada beberapa barang antik koleksi kakek dari jaman dulu. Seperti cangkir, gelas, jam dan lain-lain.
Setiap pagi aku di antar Om Darto untuk pergi ke sekolah. Kedetulan Smp-ku dan SD Om Darto sangat dekat. Berjarak kurang lebih 750 meter. Dengan sepeda tuanya aku diantar Om Darto melalui jalan yang biasa aku lalui berdasamanya. sedangkan kakek sudah berangkat tadi pagi saat aku masih tertidur pulas.
"Ra... Bangun nak subuh dulu habis itu mandi."
"Raa...""Iya nek." Terlihat Rara yang sangat nyaman dengan kasurnya.
Setelah itu Rara bangun dan beranjak wudhu untuk solat subuh. Setelah solat, Rara langsung mandi serta ganti baju seragam dan makan di ruangan tengah bersama Nenek.
"Ni nak makanya."
"Iya Nek." Rara duduk di samping Nenek.
Dari belakang Om Darto datang dan mencubit pipi Rara.
"Hihhhh....."
"Ommm......"
"Darto ini kenapa sih. Sana mandi dulu!" Ucap Nenek.
"Nggak tahu tu Nek. Huuuu!!"
"Iya Buk."
"Huu huuuu Om Darto huuuu."
"Udah Ra, kamu makan dulu."
"Ya Nek."
Om Darto pun mandi, setelah itu ganti baju dan berangkat untuk mengantar Rara ke sekolah. Rara pun tampak siap dengan tas, sepatu dan seragamnya.
Om Darto terlihat sudah siap dengan motornya yang tampak kotor akan debu. Dari luar terdengar teriakan Om Darto untuk mengajak Rara untuk berangkat sekolah.
"Rara... berangkat sekarang aja yuk."
"Ya om bentar, ini baru pakek sepatu."
"Om tunggu di depan ya. Sekalian om mau ngelap motor dulu."
"Ya om."
Rara pun bergegas untuk menghampiri Om Darto ke depan dan segera berangkat, mengingat waktu yang hampir menunjukan pukul 7 tepat.
"Nek, Rara berangkat dulu ya."
"Ya hati-hati."
"Ya Nek. Assalamualaikum"
KAMU SEDANG MEMBACA
KELUARGA FATAMORGANA (SLOW UPDATE)
NouvellesAku Rara. Aku lahir di keluarga yang bahagia(kata kakek dan nenek). Tapi kebahagianku itu hanyalah sebuah cerita. Keutuhan keluargaku hanyalah sebuah FATAMORGANA. Yang di mana kata orang itu baik dan bahagia tapi akunya tidak merasakan hal yang sama...