"Pah, Malam nanti jadi kan?"
"Jadi Rah."
"Oke. Soalnya ada yang mau Sarah omongin ke ayah sama mamah."
"Mau ngomong apa? Ngomong sekarang aja atu Rah."
"Nggak ah, nanti aja. Biar pada penasaran."
Malam ini keluarga Sarah akan makan bersama di rumah makan di tengah kota. Mereka melakukan ini setiap sebulan sekali.
Saat di perjalanan Ayah Sarah sempat berbicara tentang hal yang akan di bahas nanti.
"Mah, anakmu mau ngomong sesuatu katanya."
"Ngomong apa Rah?"
"Nanti aja mah."
"Paling soal jodoh. Iya kan Rah?"
"Ya liat aja nanti. Hehehe."
Sesampainya di rumah makan, Sarah dan keluarganya pun duduk di tempat yang sudah di siapkan. Tak lama kemudian datanglah pelayan beserta menunya.
"Ini mbak daftar menunya." Pelayan memberikan daftar menu ke keluarga Sarah.
"Owh iya mbak. Bentar ya. Bapak sama ibu mau makan apa?"
"Ayah seperti biasanya aja Rah."
"Ibu?"
"Ibu ayam goreng sama kentang goreng aja. Minumnya susu coklat dingin sama air mineral satu."
"Oke. Bentar ya mbak saya mau milih dulu hihihi. hmm....." Sarah menulis menu yang di pesan.
"Dah ni mbak.""Ya mbak, Tunggu sebentar ya."
"Iya mbak."
Pelayan pun meninggalkan keluarga behagia itu. Setelah pelayan pergi, Sarah membicarakan tentang masa depanya.
"Yah, Mah, Jadi gini. hmm... Sarah punya kenalan laki-laki baik. Dia teman SMA Sarah. Namanya Darto. Dia itu orangnya ...." Sarah tampak gugup saat itu. Karena baru pertama kalinya Sarah membicarakan hal seperti ini di hadapan ayah dan ibunya secara langsung.
"Sarah,, Udah nggak usah gugup gitu ngomongnya. Santai aja. Kami paham kok. Ibu juga pernah di posisi kamu." Ucap ibu sambil menggenggam tangan Sarah yang tampak dingin karena grogi akan omonganya.
"Iya Rah. Yang penting kamu udah kenal baik dan udah tau tentang keluarganya. Ayah percaya kalau si teman kamu itu anaknya baik-baik. Kan kamunya juga baik-baik. Kalau soal keadaan ekonomi pasangan kamu itu rendah, ayah juga nggak papa, bahkan ayah nggak pernah memandang apapun. Asal kamunya udah suka dan percaya, ayah juga pasti akan suka dan percaya." Ucap ayah Sarah.
"Hah? suka??" Ucap ibu Sarah sambil melongo melihat suaminya.
"Nggak, bukan itu maksudku. Masak aku suka sama laki-laki sih mah. Apalagi kan ayah juga udah punya mamah."
"Iya deh iya.(Sarah tampak ketawa melihat kelakuan orang tuanya yang sering bercanda tawa.) Sarah, ibu paham kalau Sarah iri sama ayah dan ibumu ini yang sering bercanda tawa. Maka cepat temukan Darto ke ayah sama ibu ya. Kami tunggu setelah lebaran. Oke Sarah?"
"Siap komandan.. hihihi. Untuk merayakan ini semua. Malam ini biar Sarah yang bayar."
"Yaa, boleh... Kalaupun kurang, ini ayah juga bawa dompet kok."
"Ayah ini bisa aja." Ucap Sarah.
"Emang kamu kenal sama Darto dari mana?"
"Itu lo yah. Temen ku SMA dulu. Yang dulu pernah mecahin gelas."
"Ohhh ya itu to." Ucap Ibu Sarah.
"Emangnya dia sekarang kerja apa?"
"Dia sekarang jadi guru SMP di deket desanya Yah.."
KAMU SEDANG MEMBACA
KELUARGA FATAMORGANA (SLOW UPDATE)
Short StoryAku Rara. Aku lahir di keluarga yang bahagia(kata kakek dan nenek). Tapi kebahagianku itu hanyalah sebuah cerita. Keutuhan keluargaku hanyalah sebuah FATAMORGANA. Yang di mana kata orang itu baik dan bahagia tapi akunya tidak merasakan hal yang sama...