23 - Kenyataan

2.5K 314 11
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 18.00 waktu setempat- lebih tepatnya di MedStar Washington Hospital Center. Dan pemuda bergigi kelinci terlihat sedikit lari tergesa di lorong rumah sakit tersebut. Jungkook kerap kali menengok ke arah ponselnya lalu mendongak ke papan yang bertuliskan nomor kamar. Berbekal dengan alamat serta nomor kamar dimana Taehyung berada yang ia dapat paksa dari Irene saat sampai di bandara tadi, berakhir lah Jungkook menginjakkan kakinya di rumah sakit ini.

Mulutnya sesekali bergumam. Tangan kanannya digunakan untuk memegang ponselnya yang berisi informasi dari Irene sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk menyeret kopernya. Jungkook belum sempat istirahat bahkan mencari hotel untuk ia tinggali sementara pun belum.

Saat netranya menangkap angka yang sama di ponsel miliknya dan di dinding hadapannya, tanpa ragu Jungkook langsung membuka pintu kamar tersebut.

Dan Jungkook tidak bisa untuk menahan senyum tipisnya melihat apa yang ia cari di hadapannya.

Semua yang ada disana terkejut dengan kehadirannya, "Lho, Kookie?." Sosok wanita paruh baya mendekati Jungkook, perlahan ia memeluknya. Dan Jungkook mana bisa menolak, walaupun saat ini ia ingin sekali melihat keadaan Taehyung, tetapi dia harus tetap sopan bruh.

"Uh tante, Kookie rindu sekali!," Yang muda mengusakkan hidungnya di leher yang ia bilang tante nya; tante Kim Seokjin.

"Tante juga rindu sekali sama Kookie. Kookie baik kan?,"

"Heum- semenjak Hyungie pergi, mungkin Kookie jauh dari kata baik-?," Lalu Jungkook terkekeh miris, mengingat hari hari yang telah dilaluinya saat Taehyung pergi darinya.

Tante kim hanya bisa tersenyum prihatin, merasa kasihan pada Jungkook. Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa hatinya sangat bahagia, karena nyatanya Taehyung sangat berharga bagi Jungkook.

Jungkook mulai melepaskan pelukannya pada tante kim dan mulai memeluk anggota keluarga kim yang lainnya; paman kim dan adik kandung Taehyung, Kim Beomgyu.

Setelahnya ia baru memusatkan seluruh atensinya pada seseorang yang ia cari 3 bulan belakangan ini, dan senyumnya tambah merekah. Tanpa basa basi ia langsung menghampiri seseorang yang sedang tidur tersebut dan langsung memeluknya erat.

"H-hiks hyungie-, hyungie, hiks k-kangen-, kookie hiks rindu-,"

Ia menumpahkan semua yang membuatnya resah beberapa bulan kebelakang ini, air matanya tidak dapat dibendung lagi, maka ia menumpahkan air matanya sampai membasahkan baju yang dirindukan.

Sedangkan yang dipeluk hanya diam, membuat sang empu heran dan mendongak lalu menengok ke tante kim dengan tatapan bertanya seolah meminta jawaban.

Yang diminta jawaban hanya bisa tersenyum tak berarti, "Taehyung koma- Kookie sayang,"

Jungkook membeku, seakan dunia berhenti dan ia juga ikut terhenti.

Koma? Apa Jungkook tidak salah mendengar?

"H-huh, kookie salah dengar kan?,"

"Tidak sayang. Memang benar, hyungie mu sedang koma. Mungkin jiwanya benar benar sehat dan ingin segera bertemu kembali dengan Kookie, tetapi raganya terlalu lemah untuk sekedar bangun, sayang,"

Jungkook masih diam dan mencerna semuanya. Tapi diam diam ia menangis tambah kencang saat mendengar keadaan sekarang.

"Taehyung sempat batuk darah hebat sehari sebelum operasi, dokter sudah menyepakati untuk mengundurkan waktu operasi karena fisiknya terlalu lemah, tetapi karena semangat Taehyung yang besar karena setelahnya ingin kembali untuk bertemu Jungkookie, maka dari itu dokter hanya bisa pasrah dan melakukan operasi pada keesokannya."

Tante kim mengambil nafas sejenak, "Dan benar saja- walaupun operasi pengangkatan sel kankernya berhasil, Taehyung menjadi koma begini. Dokter bilang, butuh waktu sekitar 2 minggu untuk taehyung sadar. Karena tubuhnya terlampau lelah."

Melihat Jungkook hanya terdiam sembari menangis, anggota keluarga kim yang lain memutuskan untuk memberikan waktu bersama Taehyung yang sedang dalam keadaan koma.

Tante kim mengelus bahu Jungkook, "Yasudah, kami akan keluar untuk makan sebentar, kami titip Taehyung ya, Kookie."

Jungkook mengangguk imut, "Ung, tetapi kookie titip makanan ya, tante? Hung- k-kookie lapar."

Semua yang ada di ruangan terkekeh gemas dengan perilaku pemuda manis tersebut. Tante kim yang melihat wajah kacau tetapi imut miliknya tak bisa menahan rasa gemas nya. Dihapuslah air mata yang masih mengalir di pipi gembulnya, lalu dikecup kedua pipi basahnya.

Sebelum berbalik untuk pergi, Tante kim berbisik pada Jungkook yang masih memandangi Taehyung yang terbaring lemas dengan banyak selang di tubuhnya, "Oh iya kookie, selanjutnya- panggil kami dengan eomma dan appa saja oke? Tidak perlu tante." Dan diakhiri kedipan genit dari Mama kim yang lalu melenggang pergi.

Tanpa tahu, bahwa yang telah dibisiki sekarang sedang merona hebat.



















Setelah sadar dari lamunannya, kini atensinya teralih penuh pada lelaki tampan yang sedang tertidur tenang di ranjang rumah sakit. Bibirnya membentuk suatu senyuman yang sendu, merasa bersalah atas keegoisannya selama ini.

Air matanya perlahan turun kembali. Tangannya menggenggam erat tangan sang empu, juga perlahan kepalanya yang mulai menyandar di dada milik lelaki tampan tersebut sembari terisak pelan.

"H-hiks, hyungie- bangun, hiks, k-kookie maaf- hiks maaf-"

Bibirnya meracau tidak jelas, membuat dirinya tampak benar benar kacau.

"Maaf- kookie selama ini hiks e-egois, manja, kekanakan, dan sering membuat hyungie kesal- i-iyakan? H-hiks, hyungie pasti selalu kewalahan meladeni kookie kan? Hyungie juga pasti menahan s-sakit kan? M-maaf- kookie hiks maaf..."

Setelahnya kepala Jungkook terjatuh lemas di lengan Taehyung, mungkin efek terlalu lelah setelah perjalanan jauh dan beban pikirannya. Tetapi tak dapat dipungkiri bahwa hatinya sudah lega saat megeluarkan isi hatinya barusan.

Ia mengelus jemari panjang milik calon kasihnya sembari onyxnya yang perlahan memejam, "Aku mencintaimu, hyung."

• n o c h u j e o n •

Tbc.

Hehe maaf aku ngilang gt aja:"). Beberapa minggu terakhir ini aku bnr bnr istirahat dan menikmati liburan krn lg bnr bnr suntuk, hehe:>

But now i'm back!:)

♡ ♡ ♡
Minggu, 30 June '19

Nochu Jeon • TaeKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang