🎶Kyuhyun - The Day We Meet Again🎶
..
.
.
"Hai Bangkok, sudah 5 tahun ya"
Seorang pria berjaket jeans nampak keluar dari bandara, menarik koper dan memeluk sebuah buku biru di dadanya, sambil sesekali memperbaiki posisi ransel di punggungnya."Kit!" Teriak seorang bertubuh kecil sambil berlari dan memeluk pria itu.
"Apa kabar Gun? Aku merindukanmu" ucap Krist sambil mengacak rambut Gun pelan.
"Hei Kirst, bagaimana pendidikanmu?" Tanya seorang pria tinggi di belakang Gun.
"Yah, kuliah di luar negeri ternyata tak segampang bayanganku P'Off. Terlalu banyak tugas, tidur pun paling lama hanya 4 jam per hari. Tapi aku senang memiliki banyak teman disana.."
"Ohho, pantas saja kau tak ingin pulang, kau sudah punya teman baru rupanya" gerutu Gun.
"Hahaha, tapi kau tetap sahabat terbaikku Gun"
"Krist!" Panggil seseorang dari jauh. Perlahan senyum Krist mengembang melihat ayahnya datang menjemputnya.
"Baru sebulan pho tak melihatmu rasanya sepi sekali" ucap Jack sambil memeluk anaknya itu.
"Kan sudah aku bilang tinggallah lebih lama di London,"
"Kau tahu kan pekerjaan pho disini banyak nak. Tapi yang penting pho tak melewatkan wisuda mu kan" ucap Jack. Krist hanya tertawa mendengar jawaban ayahnya.
"Oh iya pho, aku akan pergi dengan mereka, pho bawakan koperku na," Ucap Krist sambil bersikap manja kepada ayahnya. Dirinya sudah tak takut amarah dan pukulan ayahnya karena berkat Singto ayahnya kini berubah, lebih mencintai dan menghargai anaknya itu.
"Oke, tapi sebelum makan malam kau harus pulang, kita makan malam di rumah"
Krist tersenyum mendengar jawaban ayahnya. Dia mencium pipi Jack sekilas dan langsung masuk ke mobil Off, diikuti Gun dan Off sendiri. Tak lama mereka pergi meninggalkan area bandara itu."Aku akan ajak P'Tee, kita makan malam bertiga na!" Teriak Krist dari dalam mobil. Jack mengangguk sambil tersenyum, kemudian membawa koper anaknya ke dalam mobil dan pergi dari bandara.
.
.
.
.
"Kit, kita langsung ke sana?" Tanya Gun sambil memilih lagu yang akan dia putar di mobil itu.
"Yep, sudah 5 tahun sejak aku mengunjunginya terakhir kali, aku ingin tahu apa kabarnya" jawab Krist sambil menikmati angin kota Bangkok dari jendela mobil. Jelas dia merindukan suasana kota ini, meskipun kota ini padat dan panas tapi di kota ini lah dia dibesarkan. Berbeda dengan London, tempat dia melanjutkan S1. Sebenarnya cuaca dingin London tak cocok untuknya karena dia alergi cuaca dingin. Tapi demi mimpinya dia menahan semua itu.
"Nah sudah sampai, kami akan menunggu di cafè itu ya Krist" ucap Off sambil memberhentikan mobilnya.
"Terimakasih P'Off, nanti aku menyusul" ucap Krist kemudian turun dari mobil. Di raihnya ponsel dari saku dan menelpon seseorang.
"Halo P'Tee? Kabar baik.. Aku baru sampai.. Ah iya. Di lantai 3? Oke aku kesana.."
Krist menutup telpon dan segera masuk ke area rumah sakit itu. Bergegas dia menuju ke lantai 3 seperti yang diinstruksikan Tee.

KAMU SEDANG MEMBACA
[KristSingto AU] When We Meet At The Full Moon [End] [1]
FantasySingto Prachaya, seorang manusia yang mendapat kutukan hidup abadi berusaha mencari 'kekasih'nya yang hilang 900 tahun lalu. Krist Perawat, seorang remaja yang tidak pernah menemukan kebahagiaan di hidupnya. Bagaimana jika kedua orang ini terikat ol...