Part 3 [18+]

361 19 0
                                    


WARNING!! PART NC IN HERE!!

HAPPY READING.


Hari ini Namjoon bersama istri dan anaknya sudah berada di rumah sakit untuk menjenguk Hyemin, ibu Namjoon. Joohye membawakan sebuket bunga dahlia kesukaan mertuanya.

Namjoon kembali melihat pemandangan Dokter Ryu yang sedang menyuapi ibunya bubur makan siang.

"Annyeonghasaeyo." Sapa Namjoon dengan ramah pada dua orang yang ada di ruangan itu.

"Annyeong." Dokter Ryu membalas salam Namjoon dengan senyuman yang tak kalah ramahnya.

"Eomma, aku membawakan bunga dahlia kesukaan eomma. Apa kau sudah merasa baikan, eomma?" Tanya Joohye pada mertuanya.

"Sejak kapan kau peduli denganku? Dan untuk apa kau menampakkan wajahmu itu di hadapanku?" Bukannya menjawab, Hyemin malah balik bertanya pada Joohye dengan nada yang begitu sinis dan sarkastis.

Joohye seketika terkejut dan senyumannya yang sedari tadi terpatri perlahan memudar mendengar ucapan mertuanya.

"Kenapa eomma berbicara seperti itu? Aku minta maaf karena tidak sempat menjengukmu kemarin. Hyoonie demam, eomma. Dan Namjoon oppa menyarankan tunggu saja dulu Hyoonie sembuh. Lalu kita akan menjenguk eomma bersama-sama." ujar Joohye berusaha menjelaskan pada Hyemin mengapa ia tak menjenguk mertuanya kemarin.

"Aku sudah tahu, tak usah kau jelaskan lagi. Aku tidak apa-apa jika kau tidak menjengukku. Ada atau tidaknya dirimu disini bagiku sama saja. Justru lebih baik kau tidak ada. Dan sekarang selera makanku jadi hilang karena kehadiran dirimu." Hyemin berbicara tanpa memikirkan perasaan lawan bicaranya, seakan Joohye adalah musuh terbesarnya.

Perlahan bulir-bulir bening dari mata Joohye pun mendarat di pipinya. Hatinya terasa begitu perih setiap kali mendengar mertuanya berbicara padanya. Dia memilih diam saja, tanpa membalas ucapan mertuanya. Seharusnya dia tahu kalau peristiwa semacam ini akan terjadi. Sepertinya sampai kapanpun Hyemin tidak akan pernah bisa menerimanya dengan baik sebagai seorang menantu.

"Cukup, eomma! Tidak bisakah kau menghargai istriku sedikit saja? Aku sudah berjanji pada appa untuk tidak akan pernah menentang eomma lagi. Tapi jika sikap eomma seperti ini terus pada Joohye, aku tidak bisa tinggal diam." Namjoon sudah mulai kehabisan kesabaran melihat sikap ibunya sendiri pada istrinya.

"Nyonya, maaf. Ini obatnya, saya permisi dulu." Dokter Ryu yang merasa tidak enak melihat adu mulut antara ibu dan anak yang ke dua kalinya disini, memilih untuk segera beranjak. Tetapi, Hyemin mencegat dokter muda yang telah ia jadikan dokter pribadi itu.

"Tidak usah canggung begitu. Sudah, jangan pergi. Bukankah kau menyukai putraku?" Hyemin lagi-lagi berbicara tanpa berpikir panjang yang membuat Namjoon semakin muak melihat tingkah ibu kandungnya sendiri itu. Jika saja ibunya tidak sedang sakit, Namjoon pasti sudah berbicara dengan keras pada ibunya.

Dokter Ryu pun hanya melongo mendengar ucapan Hyemin. Memang ia sempat berbicara jujur tentang perasaannya terhadap Namjoon pada Hyemin. Namun ia tidak menyangka jika Hyemin akan membongkar rahasianya di depan Namjoon dan apalagi disana ada menantu dan cucunya juga. Mungkin Namjoon tidak akan menganggap itu serius, tapi Dokter Ryu merasa sangat malu dan hanya bisa menundukan kepalanya.

"Hentikan omong kosong itu, eomma. Jangan mencoba untuk menguji kesabaranku." Ucap Namjoon dengan menahan amarahnya.

"Eomma tidak sedang beromong kosong. Itu adalah fakta. Jika kau tidak percaya tanya saja pada orangnya. Eomma akan sangat mendukung hubungan kalian."

My Selfishness [KNJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang