Part 9

105 24 0
                                    

HAPPY READING.


Namjoon pun mengajak Hyoonie menuju mobil untuk segera pulang.

Sooji membantu Namjoon membukakan pintu mobil untuk Hyoonie yang masih di gendongan Namjoon. Setelah itu Namjoon pun mengemudikan mobilnya untuk pulang ke rumah Joohye.

"Daddy?" ucap Hyoonie memanggil ayahnya memecah keheningan di dalam mobil.

"Ne? Wae, Nini-ah?" tanya Namjoon masih fokus pada jalanan di depannya.

"Umm. I want chocolate ice cream, Dad."

"Baiklah, nanti Daddy belikan di super market depan sana."

"Yeay!" seru Hyoonie karena Namjoon akan membelikan es krim kesukaanya. Hyoonie sangat gembira karena jarang-jarang Namjoon mengizinkannya untuk membeli es krim, coklat, permen dan apapun lainnya yang dapat merusak gigi susunya.

Namjoon pun tiba di super market tersebut dan memarkirkan mobilnya.

Hyoonie sudah tidak sabar lagi, ia bahkan melepas seatbelt-nya sendiri dengan tergesa-gesa. Namjoon membukakan pintu untuk Hyoonie dan Hyoonie pun seketika melompat turun dari mobil.

"Be careful, baby," ucap Namjoon yang melihat Hyoonie begitu antusias memasuki toko itu.

"Aku tunggu di sini saja, ya, Oppa?" ucap Sooji yang memilih untuk menunggu Namjoon dan Hyoonie di mobil saja.

"Baiklah. Kau ingin menitip sesuatu?"

"Eumm, sebenarnya aku mau es krim juga, Oppa. Hehe," ujar Sooji disusul tawanya.

"Dasar Kim Sooji. Mau rasa apa?"

"Samakan saja dengan Hyoonie," ucap Sooji dengan senyum lebarnya.

"Baiklah."

"Ppalli, Daddy," ucap Hyoonie sambil menarik tangan ayahnya di gandengannya.

"Iya, ya, sayang," ujar Namjoon dengan mengikuti langkah kaki putrinya.

Selang beberapa menit Namjoon memasuki toko besar tersebut, Sooji melihat seseorang yang tak asing baginya atau bahkan sangat Sooji kenali memasuki toko itu juga.

Sooji jadi merasa gelisah. Bahkan bulir keringat dingin di pelipisnya mulai muncul. Jantungnya pun berdetak melebihi kecepatan normal.

Kapan orang itu kembali lagi? Sooji harap kedatangannya tidak untuk mencari-cari keberadaan dirinya.

"Ini es krimmu."

"..."

"Sooji?!"

"Omo! Aishh, oppa. Kau mengagetkan aku saja."

"Ini ambil. Kau sedang memperhatikan apa? Sepertinya serius sekali," ucap Namjoon yang masih berada di luar pintu mobil sebelah Sooji.

"Ah, tidak ada apa-apa, Oppa. Aku hanya bengong tadi menunggu kedatanganmu," bohong Sooji.

"Jangan bengong-bengong seperti itu. Nanti bisa dirasuki setan," ucap Namjoon sambil berjalan menuju kursi belakang untuk mendudukan Hyoonie.

"Asal setannya setampan dirimu, aku mau-mau saja. Hihi," gumam Sooji namun masih bisa didengar jelas oleh Namjoon.

"Aku memang tampan. Tidak perlu dibahas lagi," ucap Namjoon dengan percaya dirinya lalu menuju kemudi.

Mendengar ucapan Namjoon, Sooji hanya memutar bola matanya malas. Tidak Seokjin, tidak Namjoon sama-sama begitu percaya diri memuji diri sendiri. Apakah semua keluarga Namjoon memiliki kepercayaan diri yang tinggi seperti itu? Pikir Sooji.

My Selfishness [KNJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang