Surat Tilang [ Akbare Ferdiand Quenzio ]

54 2 0
                                    

Matahari bersinar menandakan hari telah pagi. Bunyi kicau burung sebagai penghantar melodi di pagi hari ini. Hawa sejuk tanpa polusi menyapa kulit setiap orang, menyalurkan rasa dingin alami.

Seorang anggota kepolisian yang masih muda telah rapih mengenakan seragam dinas kebanggaan nya.  Dirinya bersiap untuk mengayomi dan melindungi masyarakat.

Tok.. Tok.. Tok..

"Ferdi sayang.. Sudah rapih belum, nak? Kalau sudah segera turun ke bawah ya! semua sudah menunggumu!" Panggil sang ibu -- Ameera Quenzio -- mengajak sarapan bersama.

"Sudah, Bun! Iya, aku akan segera turun ke bawah!"

"Baiklah nak, jangan lama lama ya!"

Segera kuambil topi kebanggaanku, jaket, dompet, handphone, tas dan juga kunci sepeda motor ku. Segera aku turun ke bawah menuju meja makan untuk sarapan bersama keluarga ku.

"Pagi semua!" Sapaku kepada Ayah, bunda, dan adik ku.

"Pagi juga." Jawab mereka bersama.

Sarapan pagi ini dimulai, suasana ruang makan pun terdengar banyak sekali ocehan, entah tentang lelucon ataupun kegiatan sehari-hari.

"Baiklah aku sudah selesai sarapannya, aku berangkat kerja dulu semua! I love you, all!" Kusalimi ayah dan bunda serta adik ku.

"Hati hati kak! Bawa motornya jangan ngebut ngebut!" perintah adikku tercinta -- Mikhaela Raquela Quenzio.

"Siap bos kecil!" Ucapku sambil memakai jaket dan mengambil tas serta kunci sepeda motor.

Segera kuambil motor ku di garasi kemudian kupanaskan terlebih dahulu, memakai helm, lalu aku mulai berjalan meninggalkan halaman rumah.

Pasti kalian bertanya tanya mengapa aku sebagai seorang polisi lebih memilih mengendarai sepeda motor ketimbang mobil?

Karena aku ingin lebih merasakan udara pagi yang sejuk juga menghindari kemacetan yang pasti telah terjadi serta jarak tempuh yang lebih cepat dan lebih menghemat waktu.

Sampai di lapangan tempat aku dan kawan kawan ku bekerja, aku segera masuk ke dalam pos pengawasan lalu lintas. Melepas jaketku, menaruh tasku serta kunci sepeda motor, memakai topi beserta mengambil sebuah buku yang di dalamnya terdapat berlembar lembar surat tilang yang belum terpakai.

Setelah rapih, aku segera keluar dari pos pengawasan dan mulai bekerja menertibkan lalu lintas.

•••••

Istirahat makan siang tiba. Aku dan temanku segera makan di sebuah warung nasi rames.

Sembari menunggu makanan yang kami pesan datang, kami bercerita tentang kegiatan kami hari ini.

"Tau gak kalian semua! Saya tuh tadi pagi bersyukur banget karena gadis yang bernama Aulia itu membawa surat surat kelengkapan berkendara, jadi saya tidak perlu repot-repot untuk adu mulut dengannya." ucap Pak Griya, senior Akbare.

"Seriusan pak? Akhirnya kita tidak perlu berdebat dengannya! Hughh. Semoga dia selalu membawa surat surat kelengkapan berkendara!" Ucap Triya -- teman seangkatan Akbare-- , menimpali jawaban pak Griya.

"Maaf sebelumnya, memangnya ada apa dengan gadis yang bernama Aulia itu?." Tanya Akbare dengan penasaran.

"Loh kamu tuh gak tau siapa dia?! Seriusan kamu ga tau? Dia tuh terkenal banget deh di kepolisian lalu lintas karena masalahnya yang cukup gokil!" tanya Triya histeris.

"Jadi dia itu merupakan gadis yang sering melakukan ---" Ucapan pak Griya terpotong karena makanan yang mereka pesan telah di antarkan.

"sudah lebih baik kita makan dulu, nanti keburu habis jam makan siangnya!" perintah pak Griya tegas.

'siapa gadis itu? Mengapa sangat terkenal di kalangan polisi? masalah apa yang di perbuat olehnya sehingga menjadi gokil?' dan banyak pertanyaan di benak Akbare tentang gadis itu.

'sudahlah lebih baik aku tanya nanti ke Triya jika ada waktu. Dan untuk sekarang lebih baik aku makan dulu untuk mengisi tenaga.' ucapku dalam hati.

"Sudah tak usah kau pikirkan ucapan ku, lebih baik kau langsung merasakan bertemu dengannya! Sekarang makan dulu!" ucap pak Griya membuyarkan lamunanku.

Ku mulai makan siangku dengan banyak pertanyaan.

•••••
Don't copy my story!
Don't forget vote, follow, and comment!
Thank you, guys!🖤
- Fat

NB:
✓ satu vote kalian sungguh berharga karena dapat membuat author bersemangat untuk melanjutkan cerita dan juga kalian sudah dapat menghargai karya author!

✓ Comment dari kalian juga berharga karena dapat menjadikan cerita menjadi lebih baik dan author dapat memperbaiki apa yang salah!

✓ Follow agar kalian dapat notifikasi dari author sewaktu author update ataupun memperkenalkan cerita baru.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Surat TilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang