"RUMAH KUCING"

19 2 0
                                    

Kriiiinggg

Bel pulang sekolah pun akhirnya berbunyi, menandakan siswa siswi akan segera pulang kerumahnya masing masing.

Kini aku sedang berada di halte depan gerbang sekolah menunggu angkot yg sedari tadi tak kunjung tiba.

Disaat aku sedang menunggu angkot tiba tiba ada seorang pengendara motor yg berhenti tepat dihadapanku, ternyata orang itu adalah alpha.

"Belum pulang" katanya

"Hmm" Kataku singkat

"Yasudah ayo naik" katanya

"Kemana" Kataku bingung

"Pulang, biar aku antar" katanya

"Gk usah, aku nunggu angkot aja" kataku

"Tidak ada penolakan, karna aku tidak suka ditolak" katanya sambil menarik tanganku untuk segera naik kemotornya

"Aww lepasin" kataku

"Makanya ayo cepat naik" katanya

Tanpa pikir panjang aku segera naik ke motornya, karna sampai kapan pun aku menolak dia akan terus memaksa, jadi yasudahlah hari juga sudah mulai gelap lebih baik aku ikut dengannya saja.

Diperjalanan aku hanya diam begitu juga sebaliknya, tidak ada yg berani memulai percakapan, sampai sampai hanya suara rintik hujan yg mulai turun.

"Hujan" kataku

"Iya, kita neduh dirumahku saja kebetulan dekat sini" katanya

"Emmm tap-" kataku terpotong karna ucapannya

"Tenang aku gk akan macam macam" katanya

"iya" kataku

Dia pun melajukan motornya sampai ke jalan manggis, lalu berhenti tepat di depan rumah yg menurutku lumayan besar.

"Rumah siapa?" tanyaku padanya

"Rumah kucingku" jawabnya

"Dasar aneh" kataku pelan hampir tidak terdengar olehnya

"Aku mendengarnya" katanya yg mendengar ucapanku sambil terus berjalan masuk ke dalam rumah itu

Di dalam aku hanya bengong menatap sekeliling rumahnya yg tidak ada satupun manusia, mungkin benar katanya ini rumah kucing hehhhe, tapi sepertinya kucingnya juga tidak ada, ah sudahlah biarkan saja.

"Heyy kenapa bengong? Sini" katanya sambil melemparkan tasnya ke sembarang tempat lalu tiduran di sofa.

Aku hanya mengganguk mengiyakan lalu berjalan menuju dia yg tengah tiduran di sofa ruang tamu rumahnya.

"Kau disini tinggal sendiri?" tanyaku yg sudah duduk di sofa yg berada di sebelah sofanya

"Engga" jawabnya dengan tangan yg masih berada di atas kepalanya untuk sekedar menutup kedua matanya

"Terus kenapa sepi" tanyaku lagi

"Ayahku lagi tugas di luar kota, sedangkan bunda masih di kantor jam segini" jawabnya lagi

"Ohhh" kataku

"Kau tunggu disini ya, aku mau ke atas sebentar. mau ganti baju, sekalian bersihin badan" katanya yg beranjak dari tidurnya sedari tadi

"Iya" kataku

Dia pun berjalan menuju ruang atas untuk berganti baju, sedangkan aku masih setia duduk disofa untuk menunggunya.

Tak butuh waktu lama akhirnya dia datang menggunakan baju kaos hitam polos dan celana pendek miliknya. dia pun langsung tiduran lagi di sofa.

Aku yg bingung mau ngapain pun akhirnya memutuskan untuk pamit pulang saja, toh hujannya juga sudah mulai reda.

"Hmm" kataku berdehem agar dia bangun dari tidurnya

"Kenapa" tanyanya dengan posisi masih berbaring dan kedua belah mata yg masih tertutup oleh tangan.

"Aku mau pamit pulang" kataku

Dia yg mendengar ucapan ku itu pun sontak langsung bangkit dari tidurnya dan menatap ke arahku lama sekali, aku yg merasa ditatap seperti itu pun langsung bertanya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu" tanyaku

"Kau tau" tanyanya

"Apa?" kataku bingung

"Kau wanita pertama yg pernah aku bawa kerumah" katanya

Aku yg mendengar ucapannya itu pun langsung tertunduk malu.
Sedangkan dia malah tertawa melihat tingkahku.

"Kenapa ketawa" tanyaku

"Kau lucu" jawabnya sambil tersenyum manis kepadaku, sedangkan aku hanya bisa menahan malu.

"Oh iya jadi pulang gk" tanyanya

"Jadi" kataku sambil beranjak dari sofa

"Yasudah ayo" katanya

"Iya" kataku

Tak butuh waktu lama kini kami sudah sampai di depan rumahku lebih tepatnya rumah tante dan om ku.

"Makasih" kataku lalu berjalan masuk ke dalam, belum sempat aku masuk tanganku sudah di cekal olehnya.

"Kenapa" tanyaku

"Kau sudah tau namaku" tanyanya

Aku mengangguk "sudah" kataku

"Syukurlah , jadi aku tidak usah repot repot memberitahumu" katanya

"Memangnya jika aku belum tahu kenapa?" tanyaku

"Yaa gawat" katanya

"Gawat kenapa?" tanyaku lagi

"Yaa gawat masa calon pacarku tidak tau namaku" katanya

Aku hanya tersenyum kecil saja mendengar ucapannya, karna tidak mungkin kan aku salto sambil jungkir balik di hadapannya. hhaa paansih recehhh.

"Yasudah aku pulang dulu ya" katanya

"Iya" kataku

Dia pun menyalakan motornya dan langsung melajukannya hingga menghilang dari hadapanku.

Setelah dia pergi aku langsung masuk ke dalam rumah, dan mendapati teh iyan yang sedang menonton tv.

"Assallamualaikum" kataku

"Waallaikumsalam, ehh cantik kamu udah pulang sini duduk dulu" kata teh iyan

"Iya teh" kataku sambil duduk di samping teh iyan

"Kamu dari mana aja, waktu hujan kamu neduh dimana, kamu udah makan?" tanya teh iyan

"Neduh dirumah temen teh, belum teh hhee" kataku cengengesan

"Oh yaudah mandi dulu gih sana, habis itu sholat ashar, kamu pasti belum sholat juga kan

"Hhe iya belum juga teh" kataku

"Ihh kamu yaudah sana" kata teh iyan

"iya iya teh aku ke kamar dulu ya" kataku sambil beranjak dari dudukku menuju ke ruang atas karna kamarku berada di lantai atas

"Iya" kata teh iyan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Hyyy guyss ini udah jadi cerita ketigaa aku yaa, nah biar aku tambah semangat jangan lupa vote and comment ya sekalian di repost juga kalk bisa hhee:))
See you
-
-
Happy reading!!


















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang