Reva dan tania pulang, sedangkan maudy tengah mengganti pakaian dengan yg lebih santai
Drttt...drttt
Siapa nih, telpon malem2
Halo, siapa nih??
"..........."
Ha! Ngapain?
"............"
Ee oke jam 7 nanti jemput di rumah
"..........."
Yah.
Setelah memutus telpon dengan orang yg berbicara di sebrang sana maudy turun ke bawah untuk makan, karena cacing di perut maudy minta asupan
"Bibii" teriak maudy ke pembantunya
"Iya non ada apa?"
"Mama sama papa kemana?" Tanya maudy
"Masih di luar kota non"kata bi inah
"Oh, yaudah maudy laper mau makan"
Setelah merasa kenyang maudy kembali kekamar untuk bersiap-siap untuk pergi dengan seseorang yg telah menghubunginya tadi
19:00 WIB
Tok tok tok (anggap suara ketukan pintu)
Maudy keluar untuk membukakan pintu, dan nampaklah sesosok devan dengan pakaian yg rapi, maudy tidak berhentinya menatap devan dengan kagum
Devan yg menyadarinya tersenyum miring"Dorr!!" Iseng devan mengagetkan maudy yg ada di depannya
"Ehh, iya ada apa?" Jawab maudy dengan gelagapan takut devan mengetahui bahwa dirinya sedari tadi fokus menatap devan
"Ayoo lo ketauan kan lgi ngelamunin gue" goda devan
"Apaansih enggak kok, pd amat sih"
"Ishh kalau enggak kenapa tu pipi ada tomatnya" devan makin gencar menggoda maudy
"Ah masa sih" kata maudy sambil memegang pipinya dengan kedua tangannya
"Ishh lo bikin gue gemes tau nggk" kata devan sambil mengacak-ngacak rambut maudy gemas
"Udah deh, jadi berantakan rambut gue" gerutu maudy
"Yudah ayok berangkat"
Skip di mobil
Hening, tidak ada percakapan diantara devan dan maudy, entah karena malu, gengsi, atau apa sehingga tak ada yang angkat bicara
Maudy hanya melihat ramainya lalu lintas di malam hari melalui kaca mobil devan, sedangkan devan hanya fokus menyetir
"Kita mau kemana?" Tanya maudy memecah keheningan
"Ke acara bokap gue"
"Acara apa, di mana, siapa aja yang dateng, rame gk sih, kok gk bilang kalau acara bokap lo gue kira cuma makan malem biasa, tau gitu gue gk ikut kan malu" cerocos maudy membuat devan sedikit terkekeh geli melihat ekspresi maudy yg sangat menggemaskan itu
"Oh ternyata seorang maudy stefani carlos itu bawel ya orangnya" balas devan sambil terkekeh
"Ishh gue seriuss"
"Mau di seriusin sekarang, yaudah ayok"
"Ishh devan ih" kata maudy sambil memanyunkan bibirnya
"Manyun2 mau minta cium lo" kata devan, yang langsung mendapat tatapan tajam dari maudy
"Depan panpan gue serius nih ya, jangan becanda mulu"
"Iya-iya jadi gini kan bokap gue ngadain acara apalah gue gk tau pokoknya nanti tu bakalan banyak temen2 bisnis bokap gue" jelas devan
"Lah hubungannya sama gue apa" tanya maudy yg belom ngehh
"Ya biar gue ada temennya, soalnya nanti kan pada bawa pasangan kan ya kali gue sendiri malu lah" jelas devan
"O" balas maudy sambil kembali menatap ke arah jendela mobil
~whatt! O doang, gila nih cewek unik juga~ batin devan
Setelah percakapan itu suasana kembali hening hanya ada suara musik di dalam mobil devan, mungkin karena maudy yg terlalu asik menikmati pemandangan kota di malam hari dan devan yg juga fokus menyetir
Hingga beberapa menit kemudian mobil devan sampai pada salah sati cafe berbintang lima dengan nuanca klasik
"Dah sampe ayo turun" kata Devan setelah mematikan mesin mobilnya
"Lah malah tidur, dy bangun udah nyampe nih" kata devan sambil menepuk-nepuk pundak dan pipi maudy
"Eghh" kata maudy sambil membuka matanya
"Bangun udah nyampe nih" kata devan
"Bentar ding gue lagi ngumpulin setengah nyawa gue, lo mau gue masuk kedalem dengan setengah nyawa??" Pernyataan maudy itu berhasil membuat devan cengo
"Iya-iya gue tungguin"
Maudy langsung mengucek-ngucek matanya, dan meregangkan otot2nya, setelah dirasa nyawanya sudah terkumpul semua maudy segera mengajak devan turun
Mereka turun dan berjalan beriringan memasuki cafe banyak pasang mata yang melihat kearah mereka
"Pan, kok mereka liatin kita terus sih" tanya maudy
"Ehh nama gue devan ya bukan panpan, oh iya jangan ge er lu mereka tuh liatin gue, mereka terpesona dengan kegantengan gue" ucap devan dengan pd nya
"Ehh suka-suka gue dong mau manggil lo apa"
"Yaudah sekarang gue panggil lo lidi"
"Lohh kok lidi sih?!"
"Suka-suka gue"
"Tapi kan-
Belum sempat maudy menyelesaikan omongannya devan sudah duluan di panggil oleh papanya, mau tidak mau maudy mengikuti kemana devan pergi, daripada harus sendirian diantara orang yg gk dia kenal
"Halo pa" kata devan sambil memeluk papanya dengan gaya cowo
"Iya van, ehh ini disamping kamu siapa" kata om wiliam setelah melepas pelukannya dengan devan
"Maudy om" kata maudy sambil berjabat tangan dengan om wiliam
"Ohh iya maudy, kamu temannya devan kan?"
"Bukan dia itu pembantu aku pa" kali ini devan yang menyahut pertanyaan papamya yg seharusnya di jawab oleh maudy
"Ishh devan" kata maudy sambil memukul lengan devan
"Haha udah2 maudy selamat menikmati acara ini ya, devan papa pergi dulu mau nemuin temen papa
"Iya om"
"Iya pa"
Setelah om wiliam pergi devan dan maudy pun mengikuti acara dengan antusias, dengan di selingi candaan dari devam maupun maudy
~ternyata devan gk dingin kalau udah akrab~
Batin maudy~ohh ternyata aslinya maudy tuh kayak gini, imut2 ngegemesin haha jadi makin suka gue~
Batin devan________
Yeyy, aku apdet😁
Akhirnya setelah sekian lama gk apdet akhirnya apdet jugaGatau kenapalagi mood buat ngelanjutin cerita yang gaje ini😅
Jangan lupa vote manteman😚
TBC_Salam bahagia✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Maudy (slow update!)
Teen FictionMaudy si cewek famous di sekolah yang sangat menyukai coklat, baginya kehidupan putih abu-abu itu menyenangkan, tapi itu dulu sampai devan si cowok keren yang masuk ke dalam kehidupannya, Seketika opini akan dunia putih abu-abu yang menyenangkan se...