Ch 5 - Titik jenuh

6K 663 55
                                    

Jimin menarik selimut sampai ke dagunya, lalu berbalik memunggungi jungkook.

"Aku tidak tahu kalau kau minum pil KB selama ini."

Kata jungkook, sambil menatap langit-langit kamar.

"Aku sudah membuang pil-pil itu ke tempat sampah."

Kata jungkook lagi.

"Hey, jimin. Jawab aku. Kau tahu kan aku tidak suka diacuhkan?"

Jungkook menatap lekukan tubuh jimin yang terbungkus selimut. Kemudian dia memasukkan satu tangannya kedalam selimut itu, dan mulai mengelus tubuh telanjang jimin.

"Kau ingin aku bilang apa?"

Kata jimin, dia melenguh ketika jungkook memainkan putingnya.

"Kenapa kau minum pil KB?"

Tanya jungkook, yang mendekat untuk memeluk jimin.

"Kau sekolah tinggi-tinggi, masa kau tidak tahu gunanya KB?"

Kata jimin, dingin.

"Jadi kau tidak mau mengandung anakku?"

Tanya jungkook, menjilat dan mengemut cuping telinga jimin seperti permen.

"Bukankah taehyung itu anakmu?"

"Tapi kita bisa buatkan taehyung adik kan?"

"Mengurus taehyung saja kau tidak bisa, sekarang kau mau memberikannya adik? Taruh dimana isi kepalamu itu, jungkook?"

Jimin jengah, masa bodoh kalau setelah perkataan pedasnya, jungkook akan membanting dan menyetubuhinya lagi dengan kasar.

"Aku sudah bicara baik-baik dari tadi, kenapa kau menjawabku ketus terus?"

Jungkook meremas pisang kecil jimin. Memang ada rasa nikmat disana, tapi juga ada perasaan terhina yang jimin rasakan.

Jimin akui, tubuhnya memang selalu menikmati indahnya surga di ranjang berkat jungkook, tapi secara bersamaan hatinya juga bisa merasakan betapa sengsaranya berada didalam neraka karena ulah jungkook.

"Aku tidak tahan lagi! Aku ini bukan pelacur!"

Jimin menyibak selimut dan berteriak kencang-kencang.

"Kau memang bukan pelacur, kau istriku."

Kata jungkook, mendekat untuk kembali memeluk jimin tapi jimin menyentakkan kedua lengan jungkook.

"Ya! Iya aku istrimu! Tapi bisakah kau tanya padaku setiap kita akan melakukan ini? Apa aku bahkan sedang menginginkannya atau tidak? Kau tidak pernah tanya dan tidak pernah mau tahu karena kau hanya datang padaku saat kau ingin dipuaskan! Kau egois!!"

Jimin mengeluarkan semuanya, dia menangis sambil memaki-maki jungkook.

"Kau anak kecil! Kau bocah yang tidak pernah bisa menghargai aku yang lebih tua! Kau selalu seenaknya padaku!! Kau melakukan apapun yang kau suka untuk bersenang-senang, termasuk bagaimana kau memperlakukanku di tempat tidur!! Aku tidak bahagia, jungkook!!! Aku tidak bahagia dengan pernikahan ini!!!!"

Jimin menjerit. Dia memang punya status sebagai istri sah, tapi kenapa dia merasa seolah menjadi jalang hina dalam kehidupan rumah tangganya sendiri?

"Lalu kau ingin aku bagaimana? Kau ingin aku berhenti main game, aku sudah melakukannya. Aku sekarang selalu pulang sehabis kuliah. Aku juga ada untuk makan malam bersama kalian. Aku sekarang selalu ada untukmu dan taehyung."

"Kau kekanak-kenakan.."

Kata jimin, lirih.

"Apalagi, jimin? Katakan apa yang membuatmu berpikir kalau aku kekanak-kanakan?"

[End] KesenjanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang