Kemana arah Lim

472 34 0
                                    

Limario sudah mengantar Wendy dan berpamitan kepada orang tua Wendy serta meminta maaf karena terlambat mengantar Wendy pulang. Orang Tua Wendy menawarkan Lim agar duduk dahulu sebentar dan berbincang - bincang mengenai keluarga Lim, kuliah serta pekerjaan Lim karena Wendy bercerita bahwa Lim menjabat sebagai assistant penting di perusahaan tempatnya bekerja dan suatu achievment yang luar biasa mengingat Lim yang saat melamar di perusahaan itu masih sebagai staff magang dan sangat cepat naik karirnya disana bahkan sekarang dia mendapatkan sebuah tempat kuliah terbaik di Seoul. Sepintar dan sehebat apakah Lim ? Membuat orang tua Wendy bertanya - tanya. Dengan singkat tawaran dan ajakan orang tua Wendy di tolak dengan sopan, Lim berusaha menolak karena besok masih harus bekerja dan pastinya Wendy juga ingin beristirahat setelah seharian bersamanya. Walaupun orang tua Wendy ngobrol denganku tentunya Wendy juga akan ikut bersama mereka. Bukan hanya Wendy saja tapi badanku juga ingin istirahat.

Akhirnya orang tua Wendy mengijinkan Lim pulang dengan sedikit menekan kata - katanya, appa Wendy bicara pada Lim dengan tegas

"Appa menyukaimu Lim."

"Appaaa..." sahut Wendy malu

Lim hanya tertawa saja melihat tingkah Appa-nya Wendy. He is like my father. If my father here i'll take him to Wendy's Father and i'll say "Appa.. now i know that you have a twin in this world." Mungkin itu yang terdapat dalam pikiran Limario.

Selesai berpamitan Lim langsung menuju mobilnya dan bergegas pulang.

Sesampainya di rumah Lim langsung menuju ruang TV, tempat dimana Eomma Lim bersantai sambil menikmati acara kesukaannya K-Drama.

"Eomma, acara apa yang sedang ditonton ?"

"Ohh anakku sayang sudah pulang. Drama percintaan."

"Apa Eomma tidak bosan ? Aku saja bosan dengan mereka - mereka itu ?"

"Bagaimana Eomma bosan, mereka berakting seperti sungguhan Lim. Oya Eomma masak makanan kesukaanmu. Dimakan Lim."

"Apa Eomma sudah makan ?"

"Sebelum K-Drama ini mulai. Eomma harus sudah siap Lim. Masak, mandi dan makan."

"Aku mandi dahulu Eomma setelah itu aku makan."

Belum sempat aku melangkah ke kamar dan berendam melakukan aktivitas di kamar mandi Eomma masih mengajakku bicara

"Apa kau bersama Wendy tadi Lim?"

"Iya, aku bersamanya dan mengajak Wendy pergi kerumah Jennie. Kumpul bersama teman - temanku. Kenapa Eomma ?"

"Apa kau mengenalkan Wendy sebagai wanitamu ?"

"Wendy temanku Eomma."

"Dia perhatian padamu Lim, apa dia tidak pernah mengatakan sesuatu mengenai perasaannya padamu?"

"Apa yang Eomma pikirkan ? Wendy itu temanku Eomma."

"Apa kau tidak peka ? Sikap Wendy seperti pemeran film wanita di K-Drama ini (menunjuk ke arah TV)."

"Aku mandi Eomma, aku rasa Eomma terlalu banyak menonton film. Sekali - kali pergi shopping Eomma."

Lim melangkah meninggalkan Eommanya dan menuju kamar untuk mandi. Diambil handphone dalam saku celana tampak pesan dari Wendy ia terima dan banyak sekali pesan di grup chat high school. Ada satu pesan dari Jennie Kim. Hanya kernyitan dahi Lim dan segera dia buka pesan dari Jennie

"Apa kau sudah sampai ?"

Belum sempat dibalas oleh Lim, terdapat panggilan masuk dari Wendy dan segera diangkat oleh Lim

LimarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang