Bertemu Untuk Jennie

361 36 0
                                    

Hari ini tepat hari sabtu, hari dimana Limario dan Jennie membuat sebuah janji untuk bertemu. Rasanya malas sekali harus berangkat bertemunya jika mengingat kejadian 3 hari yang lalu, bagi Limario janji adalah hutang yang harus dibayar jadi dia berusaha menepati janji jika dia telah berucap. Tepat pukul 8 pagi Limario berangkat dari rumahnya untuk menjemput Jennie Kim. Limario mengenakan baju casual sporty nya karena hari ini mereka akan pergi ke pantai. Sebuah tempat yang sangat di sukai Jennie. Sebelum kejadian malam itu Limario memang pernah berjanji pada Jennie akan membawanya ke pantai ini untuk sekedar melepas penat atau refreshing.

Limario berangkat lebih awal karena jarak rumah mereka ke pantai lumayan jauh dan menghabiskan waktu sekitar 6 jam. Sebenarnya aku ingin menolak tetapi yasudahlah. Ku tancapkan gas dan kulajukan mobilku mengarah ke kediaman Jennie. Sebelum berangkat Limario meminta ijin kepada Eomma kalau mungkin dia akan telat pulang dan meminta agar Eomma mendoakan dirinya karena hari ini hari yang bisa jadi spesial atau kebalikannya. Eomma hanya bingung atas kelakuan putranya itu. Setelah mendapat ijin barulah Limario pergi.

Sekitar 30 menit Limario melajukan mobilnya, sampailah dia di kediaman Jennie, wanita yang sukses membuat irama jantungnya berdebar. Sambil mengaca di spion tengah mobilnya Limario merapikan tatanan rambutnyan dan baju yang dia kenakan. Ketika sudah mantap akan penampilannya, Limario masuk ke dalan rumah Jennie dan memencet bel rumahnya. Dua sampai tiga kali Limario melakukan hal itu sampai akhirnya pintu rumah Jennie terbuka. Saat itu yang berada di daun pintu adalah Eomma Jennie, sambil membungkukkan badannya dan tersenyum Limario menyapa Eomma Jennie.

"Pagi Eomma. Apakah Jennie ada ?"

"Iya, Jennie sedang bersiap didalam. apa kau Limario ?"

"Iya eomma."

"Jennie sering bercerita tentangmu Lim. Masuklah dan tunggu Jennie di ruang tamu." Membiarkan Limario masuk dan menutup pintu

"Baik Eomma." Masuk dan menuju ruang tamu

"Lim, mau Eomma buatkan minum apa ?"

"Tidak usah Eomma. Lim akan merepotkan, lebih baik Eomma melanjutkan aktivitas Eomma saja." Tolak Lim

"Kamu baru datang hari ini. Masa membuatkan minum saja Eomma tak bisa Lim. Kalau gitu Eomma buatkan milk chocolate ya."

"Jika itu tidak merepotkan Eomma Lim akan menerimanya." Menjawab sambil tersenyum.

Eomma Jennie terlihat berbicara sendiri dan tertawa sendiri sambil membuatkan milk chocolate untuk Limario. Jennie yang sudah turun dari lantai 2 melihat Eomma melakukan aktivitas itu nampak heran.

"Eomma, kenapa ?" Tanya Jennie

"Anak Eomma sudah rapi. Cantik sekali. Pasti kalian akan berkencan ya ?"

"Kencan ? Apa Limario sudah datang Eomma ?"

"Tentu saja, pangeranmu sedang duduk di depan menunggu Jennie." Ledek Eomma

"Aaahhh... Eomma.. aku maluuu. Jangan meledek aku seperti itu."

"Anak Eomma sudah besar rupanya. Sudah tau laki - laki tampan." Ledek Eomma terus - menerus

"Eomma, kalo Eomma meledekku seperti ini rasanya aku tak perlu menggunakan blush on." Menutup wajahnya karena malu

"Yasudah kau temani Lim dulu, Eomma akan membawakan minum sebentar lagi."

"Aku saja yang bawa Eomma."

"Tidak usah, temani Lim Jen. Dia sudah menunggumu lama."

Aku menuruti apa yang di katakan Eomma. Aku melihat Lim dari belakang. Aku lihat punggungnya. Dia ada di depanku. Aku harus bertanya apa padanya. Tanya Jennie dalam hati karena dia benar - benar lemah dengan Limario.

LimarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang