Limario POV
Okey Limario, sudah berapa kali kau mencoba menggoda Jennie di mobil ini ? Bahkan ini pertama kali kau berkencan dengannya ? Tunggu... berkencan ? Apa aku tak berlebihan ? Ahhh tentu tidak.. Jennie baru saja mendeklarasikan bahwa laki - laki yang dimaksudnya adalah aku, Limario Manoban. Wajar buatku jika merasa menang hari ini. Aku namakan hari ini adalah hari pertama aku berkencan dengannya. Memang aku belum menyatakan perasaanku, tapi jika diperhatikan Jennie juga menangkap sinyal yang ku berikan.
Untung saja aku membawa benda ini padahal hampir saja aku lupa tak membawanya.Oh iya Jennieku. Maafkan aku Jennie, ini perdana aku tak jujur padamu. Dua hari yang lalu tepat setelah kau membuat jantungku berhenti berdetak karena joke mu yang tidak lucu itu, aku tidak benar - benar mengerjakan project kantor atau tugas akhir kuliahku tapi aku sibuk menenangkan pikiranku yang kacau dan hati yang berantakan ini. Wendy wanita yang saat itu kebetulan berada disampingku. Sudah lama setelah kejadian di balkon ketika di rumahmu, Wendy jarang menghubungiku. Aku pun tidak begitu mencarinya karena yang selalu aku cari adalah dirimu. Wendy mengajakku makan malam karena ulah Sehun lah aku jadi menerima ajakan Wendy. Aku akui saat itu Wendy cantik sekali, dia mengenakan dress berwarna merah menambah aura seksinya. Aku tak berhenti memandang Wendy, tepat di mobil ini ketika kita sudah menyelesaikan makan malam dan pulang, aku sesekali mencuri pandang ke arah Wendy. Apakah aku akan menjalin hubungan dengan Wendy untuk pelarianku atas Jennie Kim ?Atau hanya sebatas ini saja ? Pertanyaan itu terus berputar di dalam pikiranku, sampai kami tiba di depan rumah Wendy. Pertama kalinya aku memandang lekat mata Wendy, jantungku berdegup cepat sekali. Aku tak tahu rasa apa, akhirnya ku beranikan diri untuk mendekati wajahku ke arah Wendy sampai jarak kami benar - benar hanya sejengkal, Wendy pun langsung menutup matanya. Bagi diriku ketika melihat Wendy menutup matanya yang seakan memberikan ijin untukku agar dapat melakukan apa yang ku mau padanya membuatku tak dapat menghentikan ini tapi tiba - tiba wajah Jennie muncul dalam benakku dan membuat semuanya hilang.
Aliran darah yang sempat mengalir deras memompa jantungku perlahan melambat mengikuti arah pikiranku. Hati aku bicara saat itu, bukan.. bukan Wendy yang menjadi rumahku. Langsung aku arahkan ciuman ku ke keningnya. Mungkin jika kuteruskan akan menjadi cerita yang berbeda dan tentu semakin membuat kepalaku bingung Jen.
Aku juga teringat Eomma, dia seperti sudah tak asing denganku bahkan Eomma bilang bahwa kau sering menceritakan aku padanya. Aku ingin tau, kau cerita apa padanya? Apa itu baik atau buruknya aku ?
Sejak pagi ini sampai sekarang aku merasa sangat bahagia. Semoga Jennie juga memiliki perasaan yang sama denganku.
Jennie Kim, saranghae.
Limario POV end
Limario masih saja mengendarai mobilnya sambil senyum - senyum sendiri. Merasa ada yang aneh dengan Lim, Jennie langsung menempelkan punggung tangannya ke kening Lim. Mengecek suhu badan Lim, apakah Lim dalam kondisi demam. Limario yang di perlakukan seperti itu oleh Jennie langsung tertawa dan tersenyum lebar.
"Apa yang kamu lakukan Jennie Kim?"
"Aku sedang mengecek suhu tubuhmu Lim ?"
"Sedari tadi kau hanya senyum sendiri. Aku khawatir."
"Hahahhaa.. Tadi kan aku sudah bilang padamu Jennie, aku bahagia dan aku bersyukur bisa berdua denganmu, tidak hanya komunikasi lewat chat atau telepon saja."
"Kamu sibuk Lim. Aku punya waktu setiap akhir pekan tapi kamu..."
"Iya Jennie, aku akui kekuranganku disitu. Aku minta maaf baru merealisasikan janjiku ini setelah berbulan - bulan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Limario
FanfictionMencoba memberikan bacaan yang pas dan enak buat wattpaders.. (13+) Bercerita tentang Limario dan kekasihnya... romantisme, humor dan keceriaan yang dapat membawa pembaca larut dan membayangkan sosok Limario yang nyata. Currrent main cast : Limario...