Itu sudah terjadi.
Entah mengapa hari ini aku benar-benar membenci kata-kata itu. Ini hari yang sial, kalau bisa kukatakan. Mungkin lebih tepat nya kukatakan 'hari yang sangat buruk'.
Di pagi hari aku terlambat datang ke kampus dan diomeli dosenku tiga jam penuh. Siangnya aku baru sadar kalau laptop-ku tertinggal di rumah yang jarak nya sangat jauh dari kamupus. Terpaksa aku meminjam laptop milik temanku untuk mengirim sebuah e-mail dari USB untuk dosen. Dan sore harinya, aku mendapati Suhyeon alias Adora berada di studio Yoongi.
Biasa saja, sebenarnya. Hanya saja itu menggangguku dan aku cukup tidak menyukainya. Aku tetap saja dekat dengan Suhyeon, tapi melihatnya satu ruangan dengan Yoongi, hatiku mencelos begitu saja.
Mungkin aku terlalu posesif? Padahal Yoongi membuka pintu studionya ....
"Sejak kapan kau disini, eonni?" tanyaku berbasa-basi, meneguk ludah.
"Baru saja. Mungkin sepuluh menit yang lalu," jawab Suhyeon sembari tersenyum. Dia memperbaiki anak rambut dan menyisipkannya ke belakang telinga.
"Suga, kapan kau mulai recording lagu ini?" tanya Suhyeon, menoleh ke arah Yoongi. Tangannya memegang kertas-kertas berisi lagu yang sudah dibuat.
"Minggu depan. Aku masih belum menyelesaikan lirik untuk lagu outro album kami," jawab Yoongi, menggaruk kepalanya. Dia menatap Suhyeon, mengingat sesuatu. "Kau sudah mendengar lagu 'Boy With Luv' yang versi demo? File-nya ada di Namjoon."
Suhyeon mengangguk. "Menurutku bagus. Tapi sepertinya PDogg-ssi akan menggubah sedikit melodi nya."
Yoongi mengangguk-angguk setuju.
"Ahya, untuk lagu ini. Rekam saja dulu demo version-nya. Lebih baik begitu, kan?" saran Suhyeon.
"Baiklah. Kalau begitu, bisakah kau merekam-kannya untukku?" pinta Yoongi. Suhyeon terkejut.
"Tidak mau! Ini 'kan, lagumu sendiri! Kenapa aku harus merekamnya---"
"Tolong aku, ya. Aku masih ada pemotretan album dan produk iklan. Ya?" Yoongi menyeringai.
Aku meneguk ludah. Seperti baru menyadari sesuatu.
Apa aku harus pergi saja dari sini? Sepertinya aku hanya mengganggu pekerjaan Yoongi-oppa....
"Minta saja Y/N. Suaranya bagus, kok," usul Suhyeon.
Aku tersedak. Aku? Recording lagu? Heol, aku bahkan tidak tahu menyanyi. Suaraku saja sumbang dan tak enak didengar. Apalagi kalau mau merekam lagunya Yoongi yang notabennya pasti rap.
"Boleh juga, sih. Kau bisa, Y/N?" tanya Yoongi beralih padaku.
Aku meneguk salivaku kasar. Ini pertama kalinya aku dimintai sesuatu oleh Yoongi. Mana bisa aku menolaknya?!
"Aku ... entahlah. Aku tidak bisa menyanyi, dan merekam lagu? Itu pekerjaan serius," aku menatap Yoongi. Beralih pada Suhyeon. "Aku tidak bisa, eonni. Kenapa tidak kau saja?"
Suhyeon mengendikkan bahunya.
Meski baru saja aku tidak suka keberadaannya, urusan hati yang cemburu jangan disamaratakan dengan urusan pekerjaan. Kalau aku dengan senang hati menerima permintaan Yoongi, bisa kalap jadinya.
"Terserah, deh. Kalau kau tidak mau, ya, tidak usah," kata Yoongi akhirnya. Dia menghela nafas.
Kucing garong! Kau membuatku tidak enak hati!
"Baiklah! Aku akan mencobanya sedikit!" Aku bangkit.
Suhyeon tersenyum lebar. Dia mengambil flashdisk hitam dari meja dan mengantonginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS • ONESHOOT / TWOSHOOT
RandomHanya tulisan acak tentang member BTS. Kadang bikin baper, lebih sering biasa saja. Tertarik? Baca saja. Waktu dan tempat dipersilahkan. Tidak tertarik? Tinggalkan saja. >///<