Tahukah kalian tentang pintu waktu? Itu adalah pintu yang menghubungkan tiga dunia: masa kini (present), masa lalu (past), dan masa depan (future). Orang-orang berpikir bahwa pintu ini hanyalah sekedar takhayul lalu yang dinyanyikan sewaktu mereka kecil.
Tapi bagaimana dengan seorang gadis, yang sama sekali belum pernah mendengar cerita tersebut, tanpa sengaja menemukan pintu itu saat ia pulang dari kampusnya?
Saat itu, kemana kau akan pergi?
-- --
Dia mendongak, menatap jalan-jalan Seoul yang ramai, dipayungi langit senja yang entah kenapa berwarna ungu.
Ungu. Warna favoritnya sejak tiga tahun yang lalu. Itu karena warna ungu adalah warna yang mereprentasikan 'ARMY'. Orang-orang yang mencintai 7 pemuda dengan kecintaan mereka terhadap musik dan ARMY itu sendiri.
Apakah itu persis tiga tahun lalu? Dia tak ingat jelas. Saat dia depresi, merasa dirinya tak cukup kuat untuk menanggung semua masalahnya sendiri. Saat itulah ia mendengar satu lagu yang diputar di salah satu kafe favoritnya : Butterfly. Lagu yang menurutnya sangat relatable.
Dia tersenyum, lantas mengecek jam di ponselnya. Omong-omong ternyata waktu cepat juga berlalu. Sekarang sudah pertengahan tahun 2020. Ah, benar juga. Dua minggu lalu, BTS melakukan comeback. Dia menyukai lagu 00:00 paling banyak.
Hm, sudah banyak yang terjadi semenjak ia menjadi ARMY. Meski ia belum pernah mendatangi fansign, setidaknya ia pernah mendatangi konser mereka. Rasanya seperti berada di Wonderland. Jangan menganggap ini ke-hiperbolaannya, memang kenyataannya begitu, kok.
"Mocchiato-nya satu, dengan krim, ini, ya," sahut pelayan yang mengantarkan pesanannya ke meja. Dia tersenyum, mengucapkan terima kasih dengan lirih.
Ting!
Dia mendapatkan pesan.
Eonni♡ :
Hei, kau sudah makan malam?
Aku berencana pulang lebih cepatGadis bersurai hitam kecoklatan itu tersenyum, menyesap mocchiato-nya sebentar, lantas mengetik di layar ponsel pintarnya.
Me :
Aku akan pulang.
Wait for me~Ia bangkit. Dengan botol macchiato di tangan, dia keluar dari kafe, kafe yang menjadi perantara pertemuannya dengan mereka, Bangtan Boys, BTS.
Ah, soal BTS. Meski ia menjadi ARMY tiga tahun terakhir ini, dia sudah seperti mengenal BTS semenjak mereka belum debut. Rasa-rasanya, tak ada yang ia tak ketahui tentang ketujuh pemuda ajaib itu.
Matanya menangkap sesuatu saat ia berjalan. Sebuah lorong--jalan pintas? Tidak ada yang masuk di situ--tentu saja. Tapi rasanya aneh?
"Apakah jalan pintas seperti ini ada?" gumamnya bingung. Dia baru pertama kali melihat gang yang cukup besar di jalanan itu. "Apa sajangnim kafe ini memperkecil kafenya?--itu konyol."
Penasaran, gadis itu mengarahkan kalinya masuk ke gang gelap itu. Dia seperti disihir. Menakutkan sekali, tubuhnya tak terkontrol, hanya saja instingnya menyuruh dengan tegas untuk memasuki gang itu--
Sebuah pintu.
Rumah kah? Dia baru pertama kali melihatnya di sini. Tunggu-tunggu, ini tidak masuk akal! Aku sudah tinggal di Seoul selama 23 tahun, tahu!
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS • ONESHOOT / TWOSHOOT
RandomHanya tulisan acak tentang member BTS. Kadang bikin baper, lebih sering biasa saja. Tertarik? Baca saja. Waktu dan tempat dipersilahkan. Tidak tertarik? Tinggalkan saja. >///<