Practice. (JHS)

76 7 0
                                    

Suara decitan sepatu terdengar memekak telinga. Beberapa kali menginjak bulir keringat yang jatuh. Irama musik yang mengalun ke seluruh penjuru ruang latihan A. Aku merasakan pegal di lenganku akibat terlalu lama mengangkatnya. Aku sedang merekam video dan harus dari angle yang pas.

Adalah Hoseok, yang sedang menari-lah yang kurekam. Dia sudah menari selama empat menit dengan dua lagu. Aku bingung bagaimana bisa dia menggerakkan tubuhnya dengan mulus tanpa peduli ritme kedua lagu yang diputar sangat berbeda. Sesekali aku menelan ludah, kagum pada gerakannya yang lentur. Aku sudah sering melihat dance line---Hoseok, Jimin, dan Jungkook---menari bersama dengan sangat kompak. Gerakan mereka sangat luar biasa. Tapi melihat Hoseok sendiri yang menari seperti ini, rasanya lebih hebat lagi.

Dua menit berlalu. Lagu kedua selesai. Aku menatap Hoseok yang menyelesaikan tariannya dengan gerakan yang indah. Waswas kalau dia memutar satu lagu lagi. Lenganku sudah sangat pegal.

Syukurlah, Hoseok peka. Dia berbalik dan tersenyum lebar padaku.

"Kita istirahat dulu, yuk! Kau mau kuambilkan air dingin?" tawar Hoseok dengan senyum lebarnya.

Tentu saja aku menggeleng.

"Harusnya aku yang menawarkan itu padamu, tahu!" Aku pura-pura kesal. Menyodorkan handuk padanya, yang diterima dengan senang hati. Keringatnya tidak terlalu banyak keluar, mungkin karena dia menarikan dua lagu hari ini. Biasanya Hoseok bisa sampai satu jam berlatih tari tanpa jeda yang jelas-jelas pasti melelahkan.

"Mana rekamannya. Sini kulihat dulu," pinta Hoseok.

Aku menyodorkan handy-cam yang kupakai merekam latihannya. Sebenarnya, Hoseok tidak terlalu sering merekam hasil latihannya sendiri. Dia akan segera berhenti kalau merasa ada gerakan yang salah sedikit pun. Ya, dia memang orang yang tegas pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba aku teringat saat dulu dia membuat mixtape pertama nya. Dia berhari-hari lembur dan mencari-cari waktu luang sambil menjalankan konser turnya yang mengelilingi dunia. Dan di saat yang sama pula, mereka sedang menyiapkan comeback! Aku masih sering bergidik ketika membayangkan betapa lelahnya Hoseok saat itu.

"Ini, air dinginnya. Gambarnya foto Jin saja, ya," kataku sambil menyodorkan botol air minum dari kulkas. Di kulkas luar ruang latihan memang ada banyak botol air mineral dengan gambar setiap member BTS. Sengaja saja aku mengambil yang fotonya Jin, berhubung dia biasku.

"Yaish, kenapa tidak fotoku saja, sih," rengut Hoseok, meminum banyak sekali air dalam sekali teguk.

"Hoseok-oppa, kudengar kau berencana merilis mixtape kedua-mu," kataku penasaran.

Kabar ini sudah kudengar sejak lima hari yang lalu. Seingatku, Namjoon yang pertama menyinggung soal itu. Tentu saja aku merasa antusias juga, tapi kalau Hoseok belum memberi konfirmasi soal itu? Yah....

Dan Hoseok mengangguk!

"Baru rencana, sih. Soalnya saat melihat reaksi antusias ARMY saat mixtape pertamaku dirilis. Itu sangat membuatku bahagia sampai melupakan komentar jahat yang bertebaran." Dengan ringan hati, Hoseok membahas soal itu.

Aku terdiam sebentar.

"Tunggu, aku 'kan juga ARMY. Kau tidak membahas soal reksiku?" protesku.

Hoseok hampir tersedak. "Aduh, karena kamu ARMY, 'kan? Aku juga memasukkanmu ke dalam kategori ARMY yang antusias itu, kok."

Aku mencebikkan mulut. Hoseok ini tidak tahu benar apa yang harus dikatakan untuk membalas protesku. Benarkah dua orang yang memberi nasihat kepada adiknya soal percintaan itu?

BTS •  ONESHOOT  / TWOSHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang