tidak ada yang salah

5.3K 134 12
                                    

Cinta tidak lah salah namun hawa nafsu lah yang membuatnya salah. Terkadang ambisius menjadi dalang nya

Cinta itu fitrah, semua makhluk ciptaan Nya akan mengalami cinta entah pada orang terdekat atau orang yang terlihat sekilas saja. Salah besar jika menyalahkan cinta sebagai kehancuran hati? Luka? Itu bukanlah cinta namun egois.

satu yang pasti cintailah sesuatu atas dasar kamu mencintai Nya. Berdoalah agar dijauhkan dari hati yang sering melemah karna cinta terhadap ciptaan Nya.

Ada rasa sesak, kecewa, marah, bahkan emosi yang meluap luap detik ini semua pertanyaan yang membuatnya bingung terjawab sudah.Menatap bola mata itu seolah mencari kebohongan namun yang terlihat hanya kelukaan, mengapa baru sekarang?

Meninggalkan suasana yang tegang adalah jalan terbaik ketimbang melanjutkan namun menjadi penjahat atas dasar tidak mengetahui apapun.

Jika ditanya terluka? Jelas luka itu tidak nampak namun terasa.
Menyusuri jalanan dengan hati yang sama terluka juga bukan karna mencintai lebih tepat persahabatan yang dipupuk dari kecil harus hancur begitu saja.

Andai waktu dapat terulang raesha akan lebih baik tidak mengenal lalu bersahabat hingga dewasa. teringat pada masa kecil dulu saat ia marah, cemburu ketika melihat rafi didekati perempuan entah itu teman sekelas kakak kelas atau bahkan adek kelas dan ia mengakui jika dulu mencintai rafi. Seiring berjalannya waktu rasa cinta itu menghilang berganti dengan rasa sayang, ia memutuskan menganggap rafi sebagai kakak kandungnya sendiri dan untuk pertama kalinya ia tidak ingin kehilangan sosok seorang kakak dalam diri rafi.

tersadar bahwa ia telah memasuki jalan rumahnya kemudian meminta mang ujang membukakan gerbang dan langsung memarkirkan mobil di garasi.

"Assalamualaikum" ucapnya se biasa mungkin

"Waalaikumsalam"

Mencium tangan orang tua adalah kebiasaan setiap anak yang diajarkan dari kecil sehingga menjadi kebiasaan baik untuk anak itu sendiri. memasuki rumah namun ada hal yang mengganjal

"Muka kamu kenapa sayang?" umma bertanya lembut dengan meminta raesha duduk di sofa

"emangnya kenapa muka esha umma?" Jawabnya tertunduk

"Kelihatan murung, ada masalah? sini cerita sama umma" raesha menatap mata ibunya lalu

"Loh anak abi udah pulang toh" mereka menoleh bersamaan, farnaz menghampiri anak dan istrinya kemudian dengan sigap raesha mencium tangan dan memeluknya

"Abi besok kita ke Singapur ya?"

Farnaz mencium Pucak kepala anak satu-satunya ini

"Ngapain? Mau liburan?" tanya farnaz diiringi kekehan kecil

"kita berobat ya, esha pengen abi sembuh esha hiks..hiks" entahlah raesha sangat takut

Indah menenangkan raesha dengan pelukan hangat seolah-olah meyakinkan dan indah pun sama seperti raesha takut. Takut jika farnaz meninggalkan mereka sangat cepat

"Untuk apa berobat? Orang abi sehat gini, udah jangan nangis ya?!" ucap farnaz ikut mengusap puncak kepalanya

Raesha tidak tahu bagaimana lagi membujuk abi nya, dia selalu mengatakan sehat namun kalian pasti tahu? Namun ia tak kehabisan cara tetapi belum terfikir cara apa yang ampuh. Oh iya untuk masalah rafi akan ia kesampingkan dulu selama itu bisa diperbaiki mungkin cepat atau lambat hubungan mereka akan membaik.

Sekali lagi mengamati keadaan ruangan yang jika dilihat sedikit berbeda dari tadi pagi

"Kenapa sayang? Hem?!" tanya indah

"Kok ruangan ini rada beda ya? Atau Esha yang salah lihat?" ia menatap kedua orangtua nya

"Maaf ya Esha umma sama abi lupa bilang ke kamu, malam ini keluarga besar Taufik akan datang dan benar ruangan ini sedikit kami renov" indah cekikikan dengan farnaz yang mengangkat alisnya

Datang? Maksudnya? Silahturahmi gitu? Raesha kurang mengerti

"Bingung ya? Hihi kamu bakal dilamar secara resmi sayang sekalian dikenalin sama keluarga besarnya". Raesha menatap indah dengan wajah merona

Indah yang menyadari putri nya menahan malu hanya bisa senyum-senyum sendiri

"Mukanya merona ih?" farnaz menggoda putrinya

Tambah malu raesha dibuatnya, bagaimana tidak? Pasti yang sudah dilamar juga tau rasanya? Ia beranjak dari sana hanya untuk menghindari kekehan orangtua yang menertawakan nya ia malu sungguh.

"Sayang, umma udah siapin baju yang bisa kamu pake malam ini"

Raesha yang dipanggil pun menoleh berhenti sejenak sebelum menaiki tangga selanjutnya

"Baju apa umma?" indah hanya melirik farnaz sebentar kemudian farnaz hanya tersenyum sembari mengangkat alis

Sungguh raesha tidak tahu apa yang dipikirkan umma dan abinya. Ia berpikir jika orangtua nya sangat bahagia hari ini, tapi toh ia juga bahagia jika melihat senyum mereka. Sangat tulus

Bahagia itu ketika membuat orang lain tersenyum bahagia karna perbuatan kita. Dan hal yang paling berkesan ialah menjadi sangat berguna bagi orang lain.

Jazakallah Khairan khatsiron💙
Happy readynggg semuanya😚
Ututututu maaf ya telat semuanya (yaelah thor lebay)
Jangan lupa koment, follow, sama like oke🙏💖

Kalo nemuin yg salah, maap belum di perbaiki

MY Husband is PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang