5

591 90 25
                                    

Sebelum baca, Vomenjuseyo 😳
Gomawo 😉

Happy Reading
.
.

Beberapa minggu setelah kejadian dikelas Yuna, Jungkook dan teman-temannya mulai kembali hidup normal seperti biasanya.

Beberapa kali saat Jungkook tidak sengaja bertemu Yuna, ia langsung memutar arah atau bersembunyi. Jika mereka bertemu pandang, Jungkook hanya tersenyum terpaksa lalu kabur kemanapun yang penting menghilang dari pandangan  Yuna.

Ia akui, memang kelakukannya dikelas Yuna itu memang kurang ajar. Kalaupun ia akan mengembalikan topi itu, tidak seharusnya ia lakukan di depan semua orang. Karena kejadian itulah, Jungkook mengambil kesimpulan bahwa Yuna pasti tidak ingin melihat wajahnya. Karena jika Yuna melihatnya, gadis itu pasti ingin membantingnya lagi.

Jungkook dan Mingyu sedang tidur tergeletak di lapangan basket. Mereka benar-benar lelah dan kehabisan napas karena bermain tanpa henti sejak 2 dua jam yang lalu.

“Jungkook-a, aku pergi ke kamar mandi sebentar,” seru Mingyu lalu pergi.

Jungkook hanya mengangkat tangan pelan lalu kembali menutup mata. Namun akhirnya ia membuka mata lagi lalu melirik ruang kelas tiga yang tampak dari lapangan basket. Matanya tertuju pada tempat duduk Choi Yuna yang berada tepat di tepi jendela. Sebenarnya sudah beberapa hari ini ia melakukan itu. Ia masih merasa bersalah karena sudah mempermalukan Yuna. Apa ia harus minta maaf? Ia masih bingung, apa Yuna akan membantingnya lagi. Hasil bantingan kemarin saja sudah membuatnya tidak bermain basket selama 2 hari.

“Yak, kau sedang melihat apa?” tanya Mingyu yang baru kembali.

Jungkook masih tidak menyadari kedatangan Mingyu. Mingyu mengikuti pandangan Jungkook dan kaget tidak karuan. Yang ia lihat adalah Yuna yang sedang melihat kearah Jungkook. Kenapa mereka berdua saling pandang seperti itu? Bingung, Mingyu langsung mengguncangkan badan Jungkook dengan keras.

“Yak...kau sudah gila? Kenapa kau menatap Yuna dengan pandangan seperti itu?” tanya Mingyu.

“Siapa yang memandang siapa?” tanya Jungkook mencoba menutupi kebenaran, ia melirik kearah posisi Yuna sekali lagi dan mendapati gadis itu sedang melihat kearahnya.

“Yak, sejak kapan Yuna melihat kesini?”

Mingyu menggeleng tidak karuan. Ini tidak benar. Jangan-jangan ia sudah mengalami trauma hebat karena dibanting oleh Yuna.

Jungkook memukul kepalanya bingung. Sepertinya ia harus minta maaf pada Yuna, karena jika tidak ia hanya akan terus merasa bersalah dan jadi pecundang selamanya.

***

Sepulang sekolah Jungkook berdiri di depan Cafe yang tidak jauh dari sekolah. Susah payah ia mencari nomor ponsel Choi Yuna tadi siang. Dan akhirnya memintanya pada Chaeyeon teman sekelasnya yang ternyata adalah sahabat Choi Yuna. Tadinya Chaeyeon ragu memberikannya. Akhirnya Jungkook menjelaskan tujuannya menemui Yuna.

Sudah sejam dari jadwal bertemu, namun gadis itu belum muncul juga. Akhirnya ia memutuskan untuk masuk duluan kedalam Cafe. Ia tersentak kaget, ternyata Yuna sudah duduk manis didalam dan melihat kearahnya dengan senyuman polos, “Anneyong Jeon Jungkook,” sapa gadis itu tanpa rasa bersalah.

Jungkook menghembuskan napas tidak percaya,

“Sejak kapan kau sudah didalam.” Tanya Jungkook sambil duduk dihadapan Yuna.

“Lama sebelum kau datang dan berdiri diluar” jawab Yuna.

“Apa?” Jungkook tak kuasa menahan emosinya. Gadis ini benar-benar sinting. Bagaimana bisa ia membiarkan Jungkook berdiri seperti orang bodoh diluar.

MY GIRL (Yukook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang