I'm not the perfect person who's everyone looking for
-Pelangi Senja-Aura Jungkook yang selalu tenang, buat Pelangi juga tenang.
"Jadi, tiga hari sebelum kejadian itu, Ayah meninggal."
Ternyata salah, tenangnya Jungkook bikin pelipisnya berkeringat. Memang dari awal---di mobil, Jungkook yang selalu pancing gangguan cemasnya, kan.
Pelangi terlalu takut buat tatap muka Jungkook. Bingung cara ngomongnya gimana. Lagi-lagi karena takut salah.
Dadanya makin sesak. Nggak tahu, deh udah separah apa mukanya saat tahan cemas. Karetnya udah siap luncur aja itu di bawah meja.
"Ayah di tuduh jadi penyebab kebakaran kantornya yang bikin 25 orang meninggal, padahal ayah juga korban,"
Jungkook ini pura-pura nggak tahu apa gimana, sih. Pelangi benar-benar takut sama cerita Jungkook.
"Kamu, tahu? Lima orang yang pukulin aku itu anaknya temen ayah yang meninggal."
Kurang jelas, ya, jangan-jangan?
Sebenarnya Jungkook bisa lihat nggak, Pelangi udah susah nafas gitu.
"Untung ada, kamu, coba-enggak,"
"Tapi ngapain malem-malem lewat, situ,?"
"Bukannya---""Bukan urusan, lo."
Kedua kalinya Pelangi lupa kaidah mengumpat depan muka Jungkook, serius, deh. Nggak peduli lagi sama Jungkook yang anggap dia aneh atau apa.
•••
Stagnasi hidupnya makin hari makin meningkat tinggi banget. Dua hari bolos buat hindari teman-teman barunya---terutama Jungkook ternyata nggak bisa bikin dia lebih baik.
Lagi-lagi benar kata Kak Taehyung. Orang butuh gertakan buat batu loncatan hidupnya menuju yang lebih baik.
Tapi tahu, nggak?
Susah banget buat Pelangi jalanin ini sendiri, setiap hari.
Well I've lost it all, I'm just a silouhette,
A lifeless face that you'll soon forget.Tape-nya nggak pernah absen buat putar lagu itu. Suka saja awalnya. Cuma karna hobinya suka cerna mentah-mentah lirik lagu tanpa tahu benarnya, jadilah lagu itu bahan buat tampar diri sendiri.
Lagu yang bikin ingatanya selalu merujuk saat dimana semua orang yang di punya hilang satu-satu, bahkan mungkin udah lupa kalau mereka punya satu gadis yang masih hidup disini.
Sampai akhirnya dia berada di titik paling patetis, dimana dia berusaha mencari dan dicari poros hidupnya---Kak Taehyung.
Walaupun merasa nggak ada peningkatan selama masa terapi. Seenggaknya dia punya orang tempat mengadu.
Pelangi pernah cerita waktu dia tolong Jungkook yang akibatnya buruk buat dirinya sendiri. Tapi dokternya bilang itu baik buat dia karena udah berani bantu orang. Iya, sih. Tapi,
Hari ini dia cerita tentang Jungkook yang jadi teman barunya, lebih lagi yang selalu bikin dia kena serangan panik.
"Jungkook?" Tanya dokter sambil kompres tangan kiri Pelangi.
"Ya, Kak, yang Lala temuin waktu itu di gang, inget?"
"Ehmm," Dokter angguk-angguk sambil bolak-balik tangan Pelangi.
"Kayaknya udah nggak butuh ini lagi, deh." Masih lihat tanganya Pelangi"Kenapa?"
"Coba lihat mata kakak," Dokter tatap pasien perempuannya itu penuh harap sekali.
"Waktu itu kamu pernah lihat dia kaya gini?"Kepalanya cuma geleng-geleng.
"Kamu harus belajar lihat langsung mata dia waktu cerita, coba rasain apa yang Jungkook ceritain ke kamu, pelan-pelan dengarin, jangan terlalu emosi," Tuturnya sambil lepas karet gelang dari tangan Pelangi. "Udah, nggak usah pakai ini lagi." Dokter senyum sambil angkat karetnya. Ganteng Sekalii. Jadi ingat kakak kandungnya yang tinggal dia waktu masih usia 12 tahun.
Tahu, nggak. Air matanya lancang sekali keluar tiba-tiba waktu Dokter Taehyung lihat dia.
Kak Taehyung langsung peluk. Paham apa yang dirasakan pasiennya itu, sama seperti kebanyakan pasien pada umumnya.
Tapi cara Pelangi anggap Psikiatris ganteng itu seperti orang yang dia punya satu-satunya itu buat dia beda. Buat dia selalu ingin lindungi Pelangi
Baru aja Pelangi mau balas pelukan Kak Taehyung tapi udah terburu dilepas.
"Udah minum berapa banyak?"
Susah buat sembunyikan sesuatu dari Kak ganteng itu.
"Nggak banyak, kok."
"Janji nggak diulangi?"
"Janji."
"Oke, udah tiga-puluh-menit, waktunya habis, mau langsung pulang atau makan dulu?."
•••
Bacanya pelan2 yaa biar bisa paham sama karakternya❤️
•
-POCKY 2019
덜 명확한 17/06
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Fiksi PenggemarKamu disini memberitahuku kalau tiada yang indah selain semburat jingga dikala senja. . Started: 09/06 -pocky 2019