Benang Merah [Completed & Segera Terbit] ✓

1: Lama berpisah, menikah juga.

Siapa yang udah nungguin cerita ini buat di-republish? Jangan lupa ramaikan dengan vote dan komen yaaa 🤩💖

Happy reading!

💫

Kathanika Syifa, perempuan dengan fokus yang begitu dalam, mengamati satu gambar yang berhasil ia selesaikan setelah tiga hari tiga malam begadang. Sebuah gaun pernikahan yang dirancang dengan ketekunan di atas rata-rata. Nika begitu berantusias dalam merancang busana ini. Bukan tanpa alasan Nika menghabiskan banyak energi hanya untuk satu desain saja. Ini semua ia lakukan untuk melampiaskan kemarahan dan rasa malu yang harus ditanggungnya.

Tiga hari lalu, laki-laki yang dijodohkan dengannya dan sudah merancang tanggal pernikahan, tiba-tiba saja membatalkan semuanya dengan alasan ingin melanjutkan studi di Singapore.

Nika kecewa bukan karena sudah jatuh hati pada laki-laki itu. Jelas saja Nika bukan perempuan yang mudah jatuh cinta. Nika adalah perempuan kaku yang malas mengenal perasaan spesial untuk laki-laki.

Sejujurnya, Nika ini mau-mau saja dijodohkan dengan siapa pun asalkan bebet, bibit, dan bobotnya jelas. Laki-laki bernama Faris Faringga itu memiliki identitas yang jelas, keluarga lengkap harmonis meskipun tidak ternama. Nika percaya, meskipun tidak ada cinta, mereka akan cocok-cocok saja.

Nika sudah iya-iya saja, sudah siap, sudah ikhlas, tiba-tiba ayah dan ibu Faris datang menyampaikan permohonan maaf beserta alasannya. Hal itu membuat Nika sekeluarga merasa tidak dihargai, merasa direndahkan, semudah itu mereka membatalkan rencana pernikahan yang 90% hampir selesai?

Nika dan mamanya tidak mau menanggung malu begitu. Rencana pernikahan sudah mereka umbar sejak jauh-jauh hari meskipun undangan belum disebarkan. Sekarang, bagaimana caranya mereka akan menjelaskan pada semua orang? Apalagi Fariska-mama Nika-adalah pekerja sosialita di perusahaan real estate milik seseorang yang sudah dianggap keluarga. Mau ditaruh di mana muka ibu sosialita itu? Belum lagi Nika si desainer muda yang namanya sedang banyak dibicarakan di industri fashion karena rancangan busananya yang berhasil tembus sebagai salah satu desain terbaik di Indonesia.

Fokus Nika seketika buyar saat pintu ruang kerjanya terbuka, sang mama dengan outfit yang selalu luar biasa itu datang sambil membawa beberapa lembar foto. Sumpah, entakan heels-nya bikin Nika pusing!

Fariska meletakkan beberapa foto laki-laki yang dibawanya ke atas meja kerja Nika, lengkap dengan identitas mereka. "Tentukan pilihanmu sekarang. Cepet pilih salah satu di antara sepuluh orang itu. Mama pastikan mereka semua berasal dari keluarga yang terpandang, atau mereka sendiri memang punya nama yang bisa dibanggakan."

Nika mengembuskan napas berat. Ya, beginilah. Pada akhirnya, Nika harus mencari pengganti secepatnya untuk meminimalisir keluarganya yang harus menanggung malu kalau seandainya memang ia batal menikah. Untung saja undangan belum disebarkan, jadi nama mempelai masih bisa diubah.