Chapter 8

14K 1K 88
                                    

KEJUTANN!!

Seneng nggak?

***

Betty turun dari mobil dengan kesal. Dia menatap keadaan sekitar yang begitu gelap dan menakutkan. Seketika dia memeluk tubuhnya sendiri yang kedinginan. Aldric benar-benar membawanya ke rumahnya kali ini. Sempat Betty melayangkan protes tapi begitu diingatkan dengan dua pria yang mengikutinya tadi, dia memilih diam.

"Kau tidak turun?" tanya Betty begitu Aldric masih di dalam mobil dan memainkan ponselnya.

"Tidak, kau masuklah."

Betty membungkuk dan menatap Aldric melalui jendela mobil, "Kau meninggalkanku sendiri?" Entah kenapa Betty merasa takut saat ini.

Aldric menghela nafas kasar dan menatap Betty jengah, "Ada Roy di dalam. Aku pergi sebentar."

Betty mengangguk dan menegakkan tubuhnya. Mobil berlalu begitu saja dan dia hanya bisa memandangnya dari kejauhan.

"Hati-hati," gumamnya pelan saat mobil sudah menghilang dari pandangannya.

Betty berlari kecil menuju pintu rumah. Garasi sudah tertutup rapat dan tidak terlihat adanya kegiatan di sana. Tentu saja, ini sudah malam!

Betty membuka pintu dan menggeram pelan. Udara musim dingin membuatnya banyak mengumpat hari ini. Untung saja keadaan rumah Aldric begitu hangat.

Betty melepaskan mantelnya dan menggantungnya di lemari sebelah pintu masuk. Dia melihat ke sekitar dan tidak menemukan Roy di manapun. Di mana pria itu? Setidaknya Betty tidak perlu khawatir karena ada yang menemaninya malam ini.

Langkah Betty membawanya masuk ke ruang tengah. Di sana dia melihat punggung telanjang Roy. Namun bukan itu yang menjadi fokus Betty, melainkan apa yang pria itu pegang.

"Roy?" panggil Betty terkejut.

Pria itu terlonjak mendengar suara lembut yang dia kenal. Matanya menatap Betty dan benda di tangannya dengan meringis. Kenapa wanita itu datang di saat seperti ini?

"Kau-apa itu Ya Tuhan!"

"Ini hanya mainan." Roy menggaruk lehernya yang tidak gatal. Tidak ada waktu lagi untuk menyembunyikan semua mainan Aldric, Betty sudah terlanjur melihat semuanya.

"Tapi itu tidak terlihat seperti mainan!" Betty meninggikan suaranya, antara terkejut dan ngeri. Sebenarnya dia dikelilingi pria seperti apa? Kenapa menyeramkan sekali?

"Aldric yang menyuruhku membersihkannya." Roy berucap pasrah.

Betty berjalan mendekat masih menatap waspada pada benda yang dikatakan mainan oleh Roy.

"Ini milik Aldric?" tanya Betty bingung, "Bagaimana bisa dia mempunyai pistol sebanyak ini?"

Roy terkekeh geli, "Well, ini tidak seberapa. Dia masih mempunyai banyak di gudang."

"Ya Tuhan!" Betty menggeleng dan menutup wajahnya tidak percaya.

Roy masih terkekeh dan kembali mengelap pistol-pistol itu, "Aku pikir kau sudah tahu bagaimana Aldric."

"Dia memang menyeramkan, tapi aku tidak tahu dia mempunyai benda-benda ini."

"Untuk pertahanan diri."

"Maksudmu?" tanya Betty bingung.

"Sudahlah lupakan! Sekarang katakan kenapa Aldric membawamu ke mari?"

Betty seketika melihat sekeliling dan mendekat ke arah Roy. Dia duduk di atas sofa dengan raut wajah yang takut.

Jujur saja, bagi Betty tidak ada tempat yang aman baginya. Saat diluar, seperti ada banyak orang yang mengawasinya namun ketika berada di tempat Aldric, dia juga merasa telah masuk ke dalam kandang buaya. Tidak ada yang benar-benar Betty percaya, namun setidaknya hanya Aldric yang sudah terbukti membantunya.

The Deadly Love (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang