"Apa kau baik-baik saja?”
Pagi ini, ketika Kim Sojung akan berangkat ke kantor, Lee Daeyeol, kekasihnya, mengiriminya pesan bahwa ia tidak akan berangkat bekerja hari ini karena merasa tidak enak badan.
Sojung sempat berniat untuk membolos bekerja dan datang ke apartemen sang lelaki, namun tentu saja Daeyeol melarangnya dan mengatakan bahwa ia akan meminta bantuan temannya untuk membelikan makanan dan obat.
Maka petang ini sepulang bekerja, Sojung sudah berada di depan pintu kamar apartemen Daeyeol, dan mendapati lelaki jangkung tersebut menyambutnya dengan tubuh tertutupi selimut tebal.
“Kau sangat pucat.” Sojung menghela napas ketika melihat wajah sang lelaki yang tidak secerah biasanya, “Apa kau sudah makan malam?”
“Tentu saja belum. Ini belum jam 7.”
“Apa kau harus menunggu jam 7 untuk makan malam?” gerutu Sojung sambil menempelkan telapak tangannya pada dahi dan leher lelaki di hadapannya, “Tubuhmu panas.”
“Entahlah, padahal aku sudah meminum obat dari Lee Jangjun, tapi sepertinya panas tubuhku belum juga turun sejak tadi pagi.”
“Huh? Dia yang membelikanmu obat?” Sojung mengangkat alis ketika mendengar nama salah satu kenalan Daeyeol disebut. Setahunya lelaki bernama Lee Jangjun tersebut sering bertingkah aneh sehingga ia sedikit tidak bisa mempercayainya untuk membeli obat.
Keduanya lalu berjalan memasuki ruang tengah. Daeyeol sendiri meraih satu bungkus obat dan menunjukkannya pada Sojung.
“Oppa, ini bukan obat penurun panas, tapi obat flu!”
Daeyeol sendiri tampak mengerjapkan matanya dan mengamati bungkusan yang dipegangnya, membuat Sojung menggembungkan pipinya kesal.
“Pantas saja panasmu tidak turun. Lagipula apa yang kau lakukan kemarin sampai kau demam seperti ini, huh?”
“Mungkin karena pergantian cuaca.” Daeyeol terkekeh pelan, namun segera saja Sojung menepuk keras bahu lebar lelaki itu.
“Jangan tertawa! Apa kau tidak tahu aku mengkhawatirkanmu selama aku berada di kantor tadi?”
Kim Sojung bisa melihat senyum di wajah pucat sang kekasih yang kini mengusap puncak kepala gadis itu.
“Maaf.”
“Aku akan membuatkan makan malam untukmu. Sebaiknya kau mengompres dahimu dengan air es agar panasmu turun.” ucap gadis Kim tersebut sambil berjalan ke dapur untuk melihat persediaan bahan makanan dan es batu yang dimiliki Lee Daeyeol di kulkas.
“Kau tidak akan menemukan apapun di sana.” ucap Daeyeol, tepat saat Sojung telah membuka pintu kulkas dan mendapati lemari pendingin tersebut 'sepi’ dari bahan makanan.
“Kita pesan makanan saja.” gadis itu menghela napas ketika melihat senyum yang terulas di wajah Daeyeol, “Kalau begitu, aku akan mengompresmu. Kau punya kain?”
“Akan ku ambilkan.” dengan tubuh yang masih terbalut selimut, lelaki jangkung tersebut berjalan menuju kamar tidurnya, sementara Sojung sibuk mengeluarkan es batu dari freezer dan memindahkan beberapa balok ke dalam mangkuk serta mencampurnya dengan air.
Ketika ia sudah selesai, gadis jangkung tersebut langsung berjalan menghampiri sang lelaki yang sudah duduk manis di sofa dengan kain berwarna biru tua di genggamannya.
“Tidak ada kain dengan warna lain?” tanya Sojung sambil duduk di samping Daeyeol.
“Tidak ada. Kau mau aku mengambil kaus putihku untuk mengompresku sekarang?”
Sojung hanya bisa menggeram kesal sambil meraih kain tersebut dan mencelupkannya ke dalam mangkuk yang tadi dibawanya.
“Sudah ku bilang jangan tertawa!” gerutunya ketika ia kembali mendengar tawa pelan dari lelaki Lee tersebut. Ia lalu menempelkan kain yang sudah ia peras ke dahi Daeyeol.
“Kau sangat manis ketika sedang kesal seperti ini.” kekeh sang kekasih yang kini membaringkan kepalanya di atas paha Sojung, membuat gadis itu sempat melebarkan matanya.
“Kau masih saja menyebalkan ketika sedang sakit. Oh, apa yang ingin kau makan, Oppa? Aku akan memesankannya untukmu.” Sojung bergerak untuk mengambil ponselnya di dalam tas tangan yang tadi ia letakkan di samping sofa, namun tiba-tiba Daeyeol menahan lengannya.
“Tidak usah. Aku mau tidur saja.”
“Tapi kau perlu makan dan minum obat agar cepat sembuh.”
“Tidak perlu. Aku akan cepat sembuh jika kau di sini dan merawatku.”
Kim Sojung terdiam sesaat ketika mendengar ucapan Lee Daeyeol baru saja. Tanpa sadar, kedua pipinya memerah karenanya.
“Kau mau aku di sini, Oppa?” kekeh gadis itu sambil mencium ujung hidung sang lelaki yang kini memejamkan kedua matanya.
“Hmm, tentu saja.”
“Tapi meskipun kau tidak mau makan, tetap saja aku perlu makan, Oppa. Kau mau membiarkanku kelaparan di sini, eung?” kali ini Sojung mencubit pipi Daeyeol gemas, membuat lelaki itu kembali membuka matanya.
“Kalau begitu aku akan menemanimu makan.”
Kim Sojung tersenyum puas karena akhirnya berhasil membujuk lelaki itu agar mau makan malam.
“Kau memang harus makan agar cepat sembuh, eo?” ucapnya kemudian sembari mengambil ponsel dan mulai memesan makanan untuknya dan Lee Daeyeol.
* * * *
Author's Note:
GFriend's Fever is so good! ㅠㅠ👍
KAMU SEDANG MEMBACA
"Giraffe Couple" Story Collection
FanfictionThe collection of story in Bahasa casted by Lee Daeyeol of Golden Child and Kim Sojung a.k.a Sowon of GFriend. I called them "Giraffe Couple" since they are the tallest in their group.