Yang murung di musim semi

3.9K 144 9
                                    

Sore ini hujan.

Udara lembab, rintik hujan dan jendela berembun ini lebih baik dari pada hari yang cerah. Semua orang sibuk berada di dalam rumah, menghangatkan badan, berbicara lewat telpon atau bahkan berseluncur di internet. Sebagian menjaga hati mereka tetap hangat, namun sebagian dari mereka yang nampak hangat, nyatanya memiliki hati yang dingin.

Gadis yang duduk di depan piano itu contohnya, dialah yang berdo'a agar sore ini turun hujan hingga malam hari.

Berdo'a agar tak melihat orang berpacaran lalu lalang, sambil berpegangan tangan seolah akan terpisah lama. Terlebih ini malam minggu di musim semi.

Sudah lebih dari tiga kali Ia melihat pria melamar wanita, minggu ini. Gadis itu tersenyum sinis, sambil membenarkan roll rambut di poninya,

"Baiklah, sekarang hujan dan ini lebih baik. Sungguh." Gadis itu menatap jendela yang basah, tapi tetap saja, beberapa pasangan sedang melintas dengan mesra, sepayung berdua. Gadis itu menatap kosong sambil menghela nafas,

Suara pintu berderit mengagetkan lamunan si gadis

"Waah... Disini kau rupanya, yang lain menunggumu. Ayo, media sudah datang!" seorang pemuda tersenyum gembira sambil menarik tangan gadis tersebut.

"Terikamasih Dokyeom."

Gadis itu melepas roll rambut, membenarkan dress merahnya dan meraih sepatu hak tinggi.

Memasang wajah bahagia, dan berjalan santai menuruni tangga, Ia melambai anggun menyapa awak media yang hadir, dan segera bergabung dengan teman grup nya yang berada ditengah kerumunan tamu undangan.

"Camera on! And action!"

Mereka bertiga berpelukan bersama sebagai adegan pembukaan acara.

Dokyeom, pemuda itu kini tak henti menjawab pertanyaan yang dilontarkan tamu Media,

"Aku bersama Yuju dan Jimin Hyung sangat berterimakasih kepada agensi kami, Everight-Ent. yang telah menyatukan kami. Selama 2 tahun kami bersama, tidak ada pertengkaran yang begitu berarti, kami saling menjaga seperti saudara sendiri, Jimin Hyung bahkan sudah seperti ayah kami."

Pemuda bertubuh tinggi itu membenarkan dasi merahnya, "Untuk Park Jimin!" mengangkat gelas anggur tinggi, semua tersenyum dan bersulang untuk pemuda bersetelan jas hitam, yang tengah terseyum manis dengan mata berkaca-kaca.

"Terimakasih Dokyeom-ah, tapi kita tidak akan terus berada di panggung tanpa dukungan para Fans, Agensi dan keluarga." semua bertepuk tangan mendengar ucapan rendah hati dari seorang Park Jimin.

Yuju, gadis itu hanya tersenyum dari tadi, Vokalis utama grup mereka memang dikenal pendiam, namun memiliki sisi hangat dan sangat manis disaat bersamaan.

"Nona Yuju, apa ada harapan untuk Threesure kedepannya?" tanya salah satu awak media berseragam biru

"Ah," Yuju tersenyum manis, "Semoga kami selalu kompak, baik tim maupun sebagai teman. Dan kami harap semua akan tetap mencintai dan mendukung kami. Kami akan terus bekerja keras menghasilkan musik yang baik. Juga, semoga ditahun yang kedua ini, kami bisa semakin baik dari tahun sebelumnya," jawab Yuju sambil tersenyum manis kearah kamera

Riuh tepuk tangan memenuhi Hall agensi Everight-Ent., setelah mendengar harapan dari Yuju

Threesure's Anniversary yang kedua memang di tayangkan secara live di TV swasta dan media online.

Group musik ini sudah mengguncang panggung musik Korea sejak debutnya 2 tahun lalu, mengusung tema Romantic-Pop, membuat lagu cinta dan lagu ballad terbaik, beberapa kali mengisi Original Soundtrack Drama, menang beberapa penghargaan musik akhir tahun dan memiliki personil yang tampan dan cantik, serta bisa bermain alat musik. Pantas saja grup ini di eluh-eluhkan sebagai monster grup dalam dekade ini.

Diamond House: One HalfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang