Apakah ini awalnya?

1.5K 111 12
                                    

Di malam minggu yang cerah, sehabis hujan ini beberapa orang sudah memadati lokasi, sebagian besar diantara mereka adalah pemuda antara belasan hingga tiga puluhan yang tertawa sambil mengangkat botol bir, beberapa lagi wanita dengan pakaian kehabisan bahan, mereka terlihat sedang tertawa, tapi beberapa juga sedang bertengkar sepertinya, namun Hoseok tak mau ambil pusing.

Jung muda itu sudah mengecek mobil balapnya dengan berkeliling area balap menit lalu, pun sudah mengetes rem dan setir kemudi, kemudian menyingkirkan percikan air kotor di area badan mobil, dia masih sendiri disana tanpa seseorang yang menemani, rasanya sejenak Ia ingin mengasihani dirisendiri,

Malam minggu adalah jadwal rutin Ia balapan liar.

Tidak, ini tidak sepenuhnya liar, ada orang yang terlalu kaya yang mampu menutup mulut pihak kepolisian dengan uangnya, mereka bebas menggunakan area ini, dengan catatan tidak ada kasus kekerasan dan narkoba.

Dan hal terlarang itu tidak pernah terjadi di area ini, bahkan sejak balapan liar di malam minggu rutin dilakukan,

"Hoseok-ah, kau belum bergabung?" sapa seorang pemuda berpostur tinggi yang berlari kearahnya membawa dua gelas kertas kopi hangat,

"Itu tidak di racun kok," tambah pemuda itu, ketika Hoseok menolak kopi darinya

"Terimakasih Bro," Hoseok tersenyum cerah dan mulai duduk di bangku kayu tak jauh dari keramaian

"Mungkin akan dimulai sejam lagi, aku belum melihat mobil MoonStar," Hoseok sesekali melirik kerumunan dan mencicipi kopinya

"Apa hadiah balapan kali ini?" tanya sahabat Hoseok antusias

"Seperti biasa, 1 juta Won, yah... Sebanding dengan biaya pendaftarannya,"

Pemuda di samping Hoseok mengangguk paham,

"Lalu mengapa kau tidak membiarkan adik-adikmu datang memberi semangat untukmu," saran sahabatnya membuat Hoseok tersedak kopi,

Pemuda Jung membersihkan pecikan kopi di celananya, "Hyung, aku tidak mungkin membawa mereka ketempat 'gelap' seperti ini, aku Kakak yang harus melindungi, bukan menjerumuskan," Perasaan Hoseok semakin kalut ketika mengatakan hal tersebut, lalu mengingat kejadian di ruang keluarga beberapa jam yang lalu

"Kau ini benar lelaki yang baik, benar sosok kakak yang melindungi. Sedangkan aku?!" Pemuda tinggi sepertnya mencibir diri sendiri.

"Adikku bahkan terlalu kuat untuk ku kalahkan," lanjut teman Hoseok, lalu termenung sejenak

"Hyung, adik perempuanmu hanya tidak ingin menyusahkanmu, sedangkan adik-adik perempuanku memang rajin menyusahkan," perkataan Hoseok membuat mereka tertawa bersama

"Jadi, apakah tahun depan kau akan ikut seleksi untuk F2? Sampai kapan kau hanya ikut ajang seperti ini?" pertanyaan teman Hoseok menjadi pertanyaan yang selalu menghantui pemuda itu belakangan ini,

Siapa yang tak mau berlaga di F2?! Semua Pembalap Mobil ingin itu, namun disisi lain Hoseok merasa ada hal yang lebih penting dari itu,

"Coba saja lah! Siapa tahu kau bahkan bisa ikut F1!" mendengar pernyataan itu, Hoseok hanya tertawa hambar, Ia bingung mengapa banyak orang yang percaya pada hal berlebihan seperti itu, Ia merasa tak sehebat itu

"Jung... MoonStar sudah datang, kau kemarilah!" sahut seorang wanita yang telah berdiri di atas kap mobil sambil memutar saputangan putih, wanita itu sesekali melirik mobil ber-cat hijau terang, mobil tercanggih malam ini, milik MoonStar, pembalap andalan si orang terlalu kaya.

***

Yuju baru saja terbangun, sudah ada bubur dan teh herbal di nakas samping tempat tidurnya, dan Jimin sudah bersedekap menatapnya dengan pandangan hampa

Diamond House: One HalfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang