Akhir Bagian Kedua

1.1K 94 33
                                    

Yerin terbangun dengan perasaan hampa. Di kaki ranjang berserakan kaleng bir dan kulit kacang, tisue bekas dan kantong plastik. Suasana kamarnya sudah seperti kapal pecah,

Gadis itu menarik nafas lesu dan menengadah menatap langit-langit kamar,

Minggu lalu Ia terbangun di sebuah kamar yang familiar. Wangi selimut, warna dinding hingga atmosfer ruangan yang nampaknya begitu sangat Ia rindukan. Dan itu bukan mimpi, Kim Taehyung sedang duduk di kursi kosong sambil memainkan ponsel pun menatapnya was-was.

Dan waktu berputar begitu cepat, Taehyung mengatakan tak tahu mau mengantar Yerin kemana, hingga memutuskan membawanya ke 'rumah', dan selanjutnya Taehyung mengantarnya, kemari, ke Apartemen ini.

Setelah itu waktu terasa berjalan begitu pelan. Tak ada yang bisa Yerin lakukan untuk membunuh kesepiannya. Ia hanya keluar sesekali dan terjebak kembali dalam kamarnya.

Gadis itu mengusap wajah kasar, TV di depannya menyala untuk menontonnya melamun, berita pagi ini menarik perhatiannya,

"Pembalap asal Korea Selatan Jung Hoseok menduduki peringkat 3 pada putaran perdana F2 di Jerman. Penonton dan pendukung yang datang ke sirkuit Nurburgring heboh, berikut laporannya,"

Yerin mengangkat wajah, melihat sebuah senyuman hangat di layar kaca, itu senyuman Pahlawan Super yang sudah lama Ia rindukan, gadis itu menangis lagi. Di samping Pahlawan Super-nya ada seorang gadis bertopi putih dengan seragam kru, itu Sinbi, memeluk erat Hoseok setelah selebrasi.

Yerin tertawa tipis, mereka terlihat cocok bersama. Setidaknya beberapa menit, hingga mereka bertengkar lagi.

Ponselnya berdering,

"PD-Nim, maaf mengganggu tapi bisakah anda kemari? Kami membutuhkan anda untuk merekam Demo lagu, Arranger mengubah sedikit detail lagu, dan kami membutuhkan anda untuk menyelesaikannya. Sekalian memberikan file master yang anda minta minggu lalu,"

"Aku akan di sana sebelum makan siang," Yerin menjawab pelan.

Gadis itu tak tunggu lama untuk segera mencuci rambut dan berangkat ke Agensi.

***

Eunha baru saja menggandakan laporan penagihan yang masuk ke dalam email perusahaan untuk Ia teruskan ke bagian Administrasi, Keuangan dan Arsip. Gadis berambut pendek itu bersenandung kecil, lalu terkejut karena seseorang baru saja memasuki ruangan kecilnya, tanpa mengetuk pintu,

"Jungkook... Kenapa kau disini?"

"Apa salah? Ini Perusahaan sahabatku dan ini kantor pacarku,"

Eunha memutar mata mendengar ocehan Jungkook,

"Apa aku tidak dapat kopi?" Jungkook bertanya,

"Kau datang dalam rangka iseng, tidak ada kopi." Eunha menjawab ketus,

"Hei... Siapa bilang aku iseng? Aku ada urusan penting hingga sampai disini," Jungkook tersenyum miring sambil membenarkan dasinya,

Tak lama seorang muncul, CEO Park datang dengan senyum lebar dan segera memeluk Jungkook,

Eunha hanya menatap penasaran tentang hal apa yang membawa orang menyebalkan didepannya datang kemari,

"Pertama aku harus berterimakasih karena kau membawa Manajer Jung kemari. Berkat dia, penjualan kami naik 25% dari sebelumnya, nilai saham Perusahaan pun mulai menguat. Tak salah dia memang pantas mendapatkan Promosi Jabatan yang sekarang." Park Seojun menatap Manajer Pemasaran perusahaan mereka dengan bangga,

"Hyung, aku sudah menawarkannya untuk kerja di Perusahaan ku dengan gaji besar, dan dia menolak. Kau memang beruntung." Jungkook tertawa menanggapi,

Diamond House: One HalfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang