Chapter 4

817 98 85
                                    

Kringg

Bel sekolah berbunyi, dan semua siswa segera memasuki kelasnya masing-masing.
Tao yang mendengar suara itu pun berniat untuk memasuki kelasnya.

Sreett

"Apa yang kau lakukan, bodoh? Lepaskan! Kau tidak dengar? Jam pelajaran sudah dimulai!" Tao mengibaskan tangannya, berusaha melepaskan cengkraman Kris.

"Akan aku beritahu apa hal pertama yang harus kita lakukan."

"Nanti saja! Ayo kita masuk kelas!"

"Itu dia!"

"Hm?"

"Hal pertama yang harus kita lakukan adalah bolos."

"Kau gila! Jika kau mau berbuat hal yang salah, maka lakukan sendiri! Jangan melibatkan ku!"

Ya, tentu saja Tao tidak setuju. Tao adalah murid teladan. Semua guru menyukainya. Begitu juga dengan Kris. Meski mereka juga sering mendapat omelan atau hukuman karna pertengkaran mereka. Tapi tetap saja mereka adalah murid kesayangan guru-guru disana.

"Kenapa kau begini!? Kau harus menuruti perintahku!"

"Tapi bagaimana jika..."

"Percayalah padaku. Tidak akan ada hal buruk yang terjadi. Lagipula kita adalah anak emas para guru, bukan? Kesalahan kecil tidak akan membuat kita mendapat masalah besar. Mereka hanya akan menceramahi kita sebentar, atau menyuruh kita membersihkan gudang atau kamar mandi, lalu mereka akan melupakannya."

"Bolos kau pikir masalah kecil!?"

"Ya. Itu hanya bolos, kita tidak membakar sekolah, atau melakukan kejahatan besar. Ayolah, semua orang pasti pernah melakukannya, dan aku juga ingin. Setidaknya sekali dalam hidupku."

"Kenapa kau tidak melakukannya sendiri? Kenapa kau ikut berbagi dosa denganku!?"

"Apa yang akan aku lakukan sendiri? Akan membosankan jika aku hanya sendirian. Ayolah, aku janji kita hanya akan melakukan hal yang menyenangkan."

Tao mulai goyah. Yang dikatakan Kris ada benarnya juga. Lagipula hari ini pelajarannya membosankan. Setidaknya ia tidak akan terkena masalah sendiri.

"Em, baiklah. Tapi bagaimana cara kita keluar?"

"Aku sudah memikirkan itu. Kita akan memanjat!" Kris exited.

"Memanjat bagaimana maksudmu?"

"Ayo ikut aku!" Kris menarik tangan Tao kemudian berlari menuju tempat yang ia maksud.

Mereka pun sampai di sebuah tembok yang berbatasan dengan luar sekolah.

"Bagaimana kau tau cara ini? Kau pasti pernah bolos sebelumnya!"

"Bukan aku! Chanyeol dan Kai yang melakukannya."

"Lalu kenapa tidak bolos dengan mereka saja?"

"Aku tidak mungkin bolos dengan orang-orang bodoh dan menyedihkan seperti mereka."

Kris hendak memanjat, tetapi ia gagal. Ini terlalu sulit untuknya.

"Bagaimana Chanyeol dan Kai bisa dengan mudahnya melakukan ini," monolog Kris yang masih berusaha untuk keluar dari sekolah.

"Ssstt.."

Tao menarik Kris untuk bersembunyi saat ia mendengar langkah kaki yang mendekat.

Setelah melihat siapa yang lewat, Kris dan Tao saling melempar senyum, seolah mereka memikirkan hal yang sama.

"Orang itu pergi ke arah toilet, bukan? Apa kau berfikir hal yang sama denganku?" ucap Tao seraya tersenyum.

"Tunggu apa lagi? Ayo kita pergi!" Kris kembali menarik tangan Tao dan memimpin jalan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Perfect Rival (KrisTao ff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang