Awan hitam kian menutupi cerahnya lagi biru. menandakan sebentar lagi akan turun hujan, seorang gadis terburu-buru berjari mencari tempat perteduhan karena rintikan hujan yang awalnya masih kecil kian membesar menjadi derasnya hujan di sore hari ini.
"Dingin sekali!"
Gadis bertubuh kecil, bsrambut panjang hitam pekat itu mengedarkan pandanganya, ia baru sadar jika ia berdiri tepat di belakang sebuah cafe.
"Sepertinya caffe latte panas teman yang pas untuk menghangatkan tubuh,"
gadis itu masuk, matanya menyapu setiap sudut ruangan, mencari tempat yang kosong, karena pengunjung cafe sangat ramai saat hujan untuk menghangatkan tubuh mereka.
"Ada yang bisa saya bantu, Mba?"
gadis itu kaget, saat seorang pelayan berdiri di sebelahnya dengan senyuman ramah.
"Saya mencari tempat duduk yanf kosong,"
pelan itu tersenyum.
"Hanya ada satu meja, di sana,"
pelan tersebut membawa gadis itu ke tempat kosong paling sudut dekat dengan panggung penyanyi penghibur di cafe tersebut.
"Terimakasih!"
"Saya pesan caffe latte panasnya satu mas,"
pelayan tersebut hanya mengganguk lalu berlalu dari hadapan gadis berlambut panjang tersebut.
Tidak menunggu lama pesananya sudah datang. dengan dengan cepat gadis bertubuh kecil itu menyeruput caffe lattenya.
"Pelan-pelan, illy,"
Gadis itu kaget dari mana pelan ini mengetahui namanya? padahal ia baru saja menginjakkan kaki pertama kalinya di cafe ini.
"Dari kau mengetahi namaku?"tanya illy bingung.
pelayan pria itu hanya tertawa.
"Dari bat nama di bajumu,"jawabnya santai, bahkan ia duduk di hadapan illy.
Illy menepuk jidatnya kenapa ia bisa sebodoh itu, sudah jelas-jelas namanya terpampang di baju sebelah kananya.
"Hehehe, saya pikir anda peramal," Illy menggaruk tengkuknya yang tak gatas merasa malu dengan pertanyaannya tadi.
"Hah, apa wajah saya perti peramal?"tanyanya menautkan satu alisnya.
"Tidak aku hanya bercanda, Ali!"
Ali syarief wajah tampan berhidung mancung, senyuman yang begitu menawan siapapun yang melihatnya akan merasa nyapan, di tambah alis tebal dan bulu mata lentinya menambahkan kesan seperti orang arab.
"Kali ini aku bertanya, dari mana kau mengetahui namaku?"tanya ali bingung.
Illy tertawa kecil saat melihat wajah bingung Ali.
"Itu di sebelah kiri bajumu, bukankah kita sama, memiliki bat mana di baju,"ucap Illy jujur.
Ali tertawa ternyata ia tidak ada bedanya dengan Illy sama-sama terlihat bodoh hanya karena sebuah nama.
.
.Hari demi hari keduanya saling dekat, Illy setiap sore sepulang kantor ia selalu menyempatkan untuk mampir ke kedai kopi Ali.
canda tawa menjadi alasan mereja semakin dekat, di awali dari pertemuan yang konyol hingga menimbulkan rasa nyaman.
Dua makhluk ciptaan tuhan dengan jenis yang berbeda, akan ada salah satunya atau mungkin keduanya menaruh rasa yang berbeda.
Tepat hari ini tiga bulan mereka bertemu pertama kalinya di kedai kopi tempat Ali bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
kumpulan cerita pendek islamic
Short StoryCerita tentang islamic persahabatan kehidupan setiap cerita terdapat pesan moral, dan ilmu agama. selamat membaca!!! Vote!! dan komentarnya ya. _Sabrina_Nst14