Syukron lillah

259 3 0
                                    

Cerpen!!!

_o0o_

Nama ku AULIA APRIANSYAH, tepat pada hari ini usia ku genap delapan belas tahun, aku duduk di bangku kelas tiga Aliah.

Hidupku tidak seberuntung teman-teman sebayaku di mana saat pulang sekolah, mereka bisa bermain atau mungkin menghabiskan waktu bersama sahabat dan keluarga.

Setiap pulang sekolah aku akan pergi ke masjid terbesar di kota kelahiran ku. Selesai sholat Zuhur Samapi dengan tengah malam nanti, aku di sana bekerja sebagai semir sepatu dan pada saat malam hari aku menjadi tukang parkir.

Banyak orang yang berada di posisiku merasa malu. dan memilik berpenampilan layaknya anak orang kaya padahal kehidupan sangatlah menyedihkan.

'karena malu hanya untuk orang-orang yang tidak bersyukur.'

****

Aku memasuki kelasku tersenyum pada semua temanku.

"Aulia kamu tau ini jam berapa?"tanya Bu Juli yang tidak ku tau keberadaanya.

Astaga! Guru paling muda di sekolahku, ada satu hal yang tidak ku suka darinya, dia seorang guru BP, sudah di pastikan murid terlambat sepertiku akan di ceramah sampai besok subuh, itu menurutku! di tambah lagi harus di hukum.

"Baru jam delapan Bu,"jawabku santai.

Astaga! Dia semakin menatapku horor. Apa ada yang salah dari jawabanku?aku rasa tidak dianya saja yang terlalu berlebihan.

"Baru jam delapan? Apa kamu lupa peraturan di sekolah ini masuk jam berapa?"emosinya menatapku semakin menusuk.

Aku yakin jika dia menikah nanti anaknya akan makan hati, Astagfirullah, maafkan hamba ya Allah.

Aku hanya menggaruk tengkukku bingung harus melakukan apa.

"Saya tau Bu. Jam 7:15 kan buk, tapi ibu tau kan rumah saya jauh."

"Rumah tidak menjadi alasan Aulia!"

Aku mendengus kesal percuma mengelak aku tetap aja salah.

"Sekarang intinya aja deh bu! Hukuman apa yang harus saya kerjakan?"ini cara terakhir untuk menghindar dari ceramahnya.

Ia kembali menatapku tajam, astaga kalau bukan guru sudah aku colok matanya. "Bersihkan kamar mandi."ketusnya.

Dengan cepat kilat aku pergi ke kamar mandi yang baunya nauzubillah siapapun yang masuk langsung kenak penyakit mual-mual kaya orang hamil. Hahaha tapi tidak denganku karna ini sudah menjadi kebiasaan ku jika terlambat.

Aku tersenyum manis, bahkan lebih manis dari senyum afgan penyanyi jodoh pasti bertemu itu, kata orang lesung pipiku mirip dengannya tapi kalau menurut ibuku aku lebih ganteng dari siapapun bahkan ayahku saja kalah kata ibu.

"Untung ada Aulia kalau tidak ini sekolah udah paling bau kamar mandinya dari pada WC umum di pasaran."

Aku kembali masuk ke kelasku dan ternyata pelajaran sudah di mulai.

"Assalamualaikum, Bu."

"Waalaikum salam."

"Dari mana Aulia?"tanya ibu yang mengajar di kelasku.

"Biasa Bu, bertapa di kamar mandi,"balasku malas guru mana yang tidak tau jika aku sudah terlambat pasti jadi pembersih kamar mandi sekolah. Pengen cepat lulus dari sekolah ini.

"Makanya jangan terlambat. udah tau di hukum masih saja terlambat."

"Iya ibu,"balasku.

****

kumpulan cerita pendek islamicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang