Gimana Kalo Tiga

1.8K 328 83
                                    

twit







Hyunsuk ga tau dia mikir apa waktu Byounggon ngajak dia pulang bareng. Ga dijawab apa-apa loh sama Hyunsuk, tapi Byounggon dengan lembut narik tangan dia dan ngasih helm miliknya.










Oiya, kan ga ada rencana mau naik motor jadi Hyunsuk ga punya helm.











Tapi jadinya Byounggon ga punya helm!!








"Ih, Hyung! Aku ga apa-apa, helmnya Hyung aja yang pake, nanti kenapa-kenapa," ujar Hyunsuk sambil mencoba melepas helm.











Byounggon tahan helmnya dan nyuruh Hyunsuk untuk cepat naik.










"Kita bisa lewat jalan kecil," ujar Byounggon sambil menyalakan motornya.











Hyunsuk diam, mengerucutkan bibir karena tidak setuju dengan ucapan Byounggon. Byounggon terkekeh, gemas melihat Hyunsuk.









"Aku bakal pelan-pelan," ujar Byounggon untuk lebih meyakinkan Hyunsuk.











Akhirnya Hyunsuk mengalah dan menaiki motor Byounggon.









.
.
.








Mereka beneran lewat jalan kecil. Walaupun lebih jauh tapi seengganya ga banyak kendaraan dan aman dari polisi.











Hyunsuk udah kasih tahu alamatnya, jadi jangan heran Byounggon tahu dari mana.












Sepanjang jalan mereka mengobrol, entah hilang ke mana rasa canggung sebelumnya. Mungkin karena mereka tidak saling menatap wajah masing-masing.










Byounggon memulai percakapan dengan sudah lama tidak bertemu adik kelasnya itu. Padahal mereka satu SMA kan?










Hyunsuk mengiyakan, tanpa menanyakan alasan kenapa Byounggon tidak lagi mendekatinya setelah insiden tembak menembak.











"Aku sibuk belajar dan les. Udah janji sama diri sendiri untuk perbaikin diri dan ga main-main, akhirnya aku dapet kampus dan jurusan yang aku mau," ujar Byounggon.











Ah, sekarang Hyunsuk mengerti. Hyunsuk tersenyum di balik punggung Byounggon. Ternyata bukan karena Byounggon menyerah dengannya, tapi karena Byounggon ingin serius belajar.












Tunggu,











apa itu artinya Byounggon masih belum melupakan perasaannya untuk Hyunsuk?









Hyunsuk ingin bertanya tapi terlalu malu. Akhirnya ia hanya diam saja mendengar cerita Byounggon.









.
.
.







Byounggon menghentikan motornya di depan rumah yang lumayan besar. Wow.






Hyunsuk turun dan hendak melepas helmnya tapi kesusahan. Byounggon terkekeh melihatnya. Ia meraih pengaman helm dan membantu Hyunsuk melepaskan helmnya.









"eum, makasih Hyung," ucap Hyunsuk dengan malu-malu.








Byounggon mengacak rambut Hyunsuk yang berantakan lalu menatap pemuda mungil itu.












"Kamu masih imut," ucap Byounggon entah sadar atau tidak.










"Eh?"








Byounggon terkekeh. Ia menjulurkan tangan, meminta sesuatu. Hyunsuk menatapnya dengan bingung.










"seribu won," ujar Byounggon












"Ihh Hyung!"










"hahaha, bercanda. Ponselmu. Aku mau minta nomor,"










Hyunsuk mengerti dan memberikan ponselnya. Byounggon menekan nomornya lalu menelpon, setelah masuk ke ponselnya. Ia menamai kontaknya.









Gon Hyung yang Tampan










"Kalau aku chat, balas ya. Jangan cuma dibaca aja kayak dulu," ujar Byounggon sambil mengembalikan ponsel milik Hyunsuk.











Wajah Hyunsuk merona. Malu karena ingat bagaimana dulu ia tidak mempedulikan pesan-pesan dari Byounggon.









Byounggon tertawa melihat Hyunsuk, ia menepuk pucuk kepala Hyunsuk dengan gemas.










"kamu ga benci Hyung kan?" tanya Byounggon









Hyunsuk menggeleng cepat, "engga!"












"baguslah. Berarti kalau Hyung deketin kamu lagi, ga masalah ya?"











Hyunsuk mengangguk, "ga masalah!"










Byounggon tersenyum. Hyunsuk yang sadar dengan apa yang dia ucapkan langsung merona parah hingga ke kuping.










"e-eh.." panik Hyunsuk membuat Byounggon gemas sekali dengannya.










"manisnya," ujar Byounggon dan menepuk pucuk kepala Hyunsuk sekali lagi.









Uhh, Hyunsuk rasanya sangat panas. Dia ingin cepat-cepat masuk ke dalam kamar dan berteriak.










"Yaudah, aku pulang ya," pamit Byounggon dibalas anggukan Hyunsuk.








Byounggon hendak memakai helmnya tapi diurungkan.









"bentar,"








Cup








Mata Hyunsuk membelalak begitu Byounggon mencium singkat pipinya. Ia langsung reflek memegangnya dan menatap Byounggon yang tersenyum tampan.







"Bye. Jangan bosen ya," ujar Byounggon lalu memasang helmnya dan melambai.











Hyunsuk masih membeku sampai Byounggon menyalakan motornya dan pergi menjauh dari rumahnya.










Hyunsuk menghela napas sangat panjang. Sedari tadi ia susah bernapas.












Hyunsuk memang berharap Byounggon akan kembali mendekatinya, tapi bukan berarti...












secepat dan seberani ini!!










Ke mana Byounggon yang menyebalkan semasa SMA?? Kenapa bisa jadi Byounggon yang dewasa dan penuh kejutan???










Hyunsuk mau pingsan saja.










Omong-omong,











terima kasih, Yohan.











Hyunsuk berhutang padamu.











twit

tbc

[✔️] twit (Lee Byounggon x Choi Hyunsuk) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang