[3] Keberangkatan

1.1K 126 7
                                    


Sejak era baru dunia shinobi dimulai, para ninja Elemental Nations cenderung jarang mendapatkan misi-misi besar. Pekerjaan mereka terfokus pada pembangunan desa. Mulai dari perbaikan infrastuktur, perekapan data ninja yang selamat dari perang dan ninja pelarian perang, penguatan kerjasama antara Negara dengan desa, masalah diplomasi, hingga masalah pendidikan untuk meluluskan Genin menggunakan kurikulum baru.

Beberapa ninja dari klan-klan khusus, seperti Yamanaka, diberi kehormatan untuk membantu para pahlawan perang yang mengalami trauma berat. Mereka dipercaya untuk merawat anak-anak yang terguncang karena ditinggal oleh orangtuanya sementara beberapa panti asuhan diberi tanggungjawab untuk menampung mereka hingga mereka menginjak usia legal--berstatus Genin bagi shinobi dan berusia tujuh belas bagi warga biasa.

Dengan adanya keadaan ini, peraturan yang mengikat para ninja tidak lagi terlalu ketat dan cenderung lebih fleksibel, terlebih dengan Hatake Kakashi sebagai Hokage. Sifat bawaan pria itu yang cenderung santai ternyata mempengaruhi beberapa peraturan ninja.

Salah satu peraturannya adalah pemberian dan pelaporan misi yang dimulai pukul sembilan pagi alih-alih pukul tujuh. Sebelumnya, peraturan ini bukanlah peraturan resmi. Tapi, karena banyaknya ninja yang tidak bisa menemui Kakashi sebelum pukul sembilan, maka para ninja Konoha sepakat bahwa mereka sebaiknya menemui Hokage setelah pukul sembilan.

Peraturan tak tertulis ini sudah terkenal oleh hampir seluruh ninja Konoha, salah satunya sang pahlawan perang berambut pirang yang tengah berusaha mematikan jam beker di nakas samping tempat tidurnya. Suara alarm dari jam itu sudah berdering sejak tiga puluh menit yang lalu, namun pemiliknya masih belum membuka mata meskipun tangannya sibuk meraba-raba nakas.

Matahari pagi sudah bersinar sejak beberapa jam lalu. Cahayanya menelusup melalui celah jendela yang dibiarkan terbuka sejak malam, menyinari sebuah tempat tidur berukuran sedang yang ditempati sesosok orang dengan hampir seluruh bagian tubuh tertutup oleh selimut. Di balik selimut terlihat helaian rambut panjang berwarna keemasan yang tampak terlampau terang ketika terkena sinar matahari. Sebelah kakinya yang tidak tertutup selimut menggantung dari tempat tidur, memperlihatkan kaki jenjang berkulit kecoklatan terang yang sering diidam-idamkan para perempuan kaukasia modern.

Jam beker yang menunjukan pukul delapan itu masih belum berhenti berdering. Sosok yang masih--berusaha--tidur itu terpaksa membuka mata ketika tangannya tidak berhasil meraih sumber keberisikan yang terletak di ujung nakas. Ia mengerang ketika penglihatannya langsung diserang oleh cahaya matahari yang amat menyilaukan. Dengan wajah masam, Naruto duduk dan menyingkap selimutnya. Deringan menjengkelkan itu masih belum berhenti, membuatnya terpaksa bangkit dari tempat tidur dan mematikan jam beker sialan yang menganggu waktu tidurnya.

Ia hampir tersandung oleh ceceran scroll dan sebuah buku besar yang tergeletak di lantai, sebelum kembali menjatuhkan diri di atas tempat tidur. Matanya masih menutup. Ia hendak kembali terlelap ketika perutnya meraung kelaparan.

Suara berat yang tertawa di kepalanya membuatnya menghela napas panjang.

Tutup mulut, Fuzzball.

Berhenti bermalas-malasan, Naruto. Bangun dan isilah perutmu yang merengek menjengkelkan.

Aku masih ingin tidur. Tidak usah banyak bicara, Kurama. Tidur saja sana.

Aku akan masih tidur kalau perutmu tidak bergema seperti goa runtuh.

Kenapa kau sangat berisik? Aku masih ingin tidur karena buku dan gulungan-gulungan itu membuat kepalaku sakit!

Double Mission [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang