Malam hari berjalan dengan cepat. Naruto ingat saat di mana para clone menghilang begitu memberitahunya bahwa keadaan aman dan tidak ada sesuatu yang mencurigakan. Mereka memberinya ingatan baru tentang adanya beberapa jenis hewan liar semacam rusa, gajah, jerapah, dan bahkan singa.
Namun, dari bermacam-macam jenis hewan itu, tidak ada yang masuk dalam kategori ancaman bagi Naruto. Perempuan pirang tersebut bahkan menghabiskan satu jam terakhir waktu jaganya dengan ditemani beberapa ekor rusa yang kebetulan mendekatinya setelah ia mengaktifkan Sage Mode untuk merasakan keberadaan barrier agar terasa lebih familier.
Para hewan menyukainya ketika ia diliputi oleh energi alam, Naruto sendiri tidak masalah untuk dikelilingi oleh mereka setelah tahu bahwa para hewan di sini tidak semenyebalkan hewan-hewan di Elemental Nations. Misi Level-S yang dulu dijadikan Tsunade sebagai pengalih perhatian Naruto dari perang ternyata telah memberi trauma yang cukup membekas di diri perempuan itu, terima kasih banyak. Sejak para gorila super besar mencoba untuk menciumnya, Naruto dengan senang hati menjauhkan diri dari segala jenis binatang hanya untuk berjaga-jaga.
Dibandingkan dengan apa yang ia hadapi di rumah, hewan liar di sini malah tergolong jinak. Naruto tidak sabar untuk melihat hewan lain yang tergolong sebagai hewan magis.
Pengalih perhatian baru itu berhasil membuat malamnya berlangsung cepat. Ia bahkan tidak sadar ketika Sasuke menghampirinya dan memberi tahu bahwa jam jaganya telah habis.Tidak mempermasalahkan Sasuke yang telah bangun sebelum dibangunkan olehnya, Naruto pun langsung kembali ke tenda dan terlelap selama empat jam.
Matanya yang terbuka empat jam kemudian semata-mata dikarenakan oleh aroma sedap ikan bakar yang berasal dari luar tenda. Perutnya yang sejak kemarin siang belum diisi apa pun langsung bereaksi begitu menangkap aroma tersebut. Dengan rasa kantuk yang sudah menghilang, Naruto tentunya segera keluar tenda atas dorongan rasa lapar.
Dari sudut matanya, Naruto melihat Sasuke yang tengah duduk bersila di depan nyala api sambil memegang empat buah ikan yang tengah dibakar. Tanpa pikir panjang, Naruto segera menghampiri dan duduk di sampingnya. Ia menyambar dua tusuk ikan di tangan kanan Sasuke dan lanjut membakarnya sendiri. Tindakan itu hanya mendapatkan respon berupa kerlingan. Keheningan meliputi mereka karena tidak ada yang berinisiatif untuk angkat bicara. Hingga kemudian, ketika ikan mereka matang dan ketika Naruto hendak menyantapnya dengan air liur yang hampir menetes, Sasuke menahan tangannya yang tengah mengarah ke mulut.
Menoleh dengan wajah merengut, Naruto mendapati Sasuke mengedikkan dagunya ke sungai.
"Cuci wajah dulu," ujarnya pendek. Ia semakin menjauhkan ikan bakar dari tangan Naruto. Ketika melihat Naruto yang hendak menyela, ia menambahkan, "Liurmu membekas di mana-mana."
Dengan reflek, Naruto segera menyapukan punggung tangannya ke mulut. Namun, seperti yang ia duga, tidak ada apa pun di sana. Kecuali jika noda hitam bekas arang bisa disebut sebagai liur.
Menyadari bahwa Sasuke hanya mempermainkannya, Naruto bersungut kesal. Ia tidak akan mendapatkan noda menjengkelkan di wajah jika tadi Sasuke tidak membuatnya mengecek kondisi wajah. Tangan yang tadi ia gunakan untuk mengusap sudut mulutnya ternyata telah hitam oleh arang, tidak heran wajahnya jadi ikut menghitam.
"Kau akan membayarnya," ungkap Naruto seraya bangkit dan meletakan ikan bakar di atas daun yang digunakan Sasuke sebagai wadah.
Sasuke menikmati makan pagi tanpa beban yang berarti. Dengan ringan, ia berujar, "Hanya itu yang bisa membuatmu mencuci wajah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Mission [discontinued]
Fanfiction[R-15] [Naruto x Harry Potter Fanfiction] Misinya hanyalah memperbaiki 'barrier dua dunia' yang rusak serta menjaga sekolah sihir Hogwarts agar aman dari serangan musuh yang dinamakan Pelahap Maut. Tapi, siapa sangka segalanya menjadi rumit ketika...