5. Tertemukan (2)

19 6 2
                                    

"Ra-raja?"

Fazallih tiba tiba langsung membungkuk sebagai rasa hormat pada lelaki tua itu

"Fazillah, perkenalkan. Raja zaljar. Ia adalah pemimpin di istana zeranos juga pemimpin klan meliquen" kata fazallih

Zillah langsung membungkuk seperti yang dilakukan zallih

"Mmm.. maaf. Katamu tadi zallih, me-meliquen? A-aku pernah mendengar nama itu, ta-tapi aku lupa dimana"

"Aku pernah mendatangimu zillah, aku memerintahkan adik zallih untuk menyampaikan pesan lewat mimpimu"

Zillah mulai mencerna apa yang dikatakan Raja zaljar itu

"Ooh ya, aku mengingatkannya. Waktu itu ada seorang anak kecil yang datang menemuiku, dan berkata kalau klan meliquen dalam bahaya"
Zillah mengecilkan kata 'bahaya' pada pengucapannya. Karna menurutnya bisa saja itu adalah luka mendalam yang dialami Masyarakat klan meliquen

"Tak apa zillah. Yaaa semua ini juga kesalah pahaman antara aku dengan adikku"

"Salah paham?" Tanya zillah

"Iya, dulu aku dan adikku layaknya adik kaka seperti biasa. Orang tua kami adalah keturunan bangsawan yang sangat baik. Lalu tiba ketika kedua orangtua ku meninggal, adikku berfikir aku akan menguasai semua tahta milik orangtua kami ini. Padahal rencana ku adalah membagi sama rata semua tahta milik orangtuaku ini. Namun ia tak percaya. Ia langsung pergi, dan menyusun rencana rencana jahatnya. Sudah beberapa kali aku bilang padanya kalau aku ini takkan merampas semua tahta peninggalan ini, namun tetap saja. Ia menganggapku pembohong besar. Sekarang, ia mungkin akan melemparkan rencana jahatnya itu padaku, mungkin juga pada istana zeranos ini." Jelas raja zaljar yang diakhiri wajah murung karna kejadian yang sebenarnya

"Hhmm, rumit juga ini" batin zillah

"Mmm, jangan sedih raja. Aku bersedia untuk membantumu agar kau dan adikmu bisa baik lagi seperti dulu. Dan menyelamatkan istana zeranos ini dari kekacauan yang akan terjadi" zillah mantap mengatakan hal ini, karna memang dalam lubuk hatinya ia ingin sekali membantu raja zaljar dan istana zeranos.

"Kalau begitu, aku pun siap membantu mu juga zillah" susul zallih

"T-terima kasih zillah dan zallih. Kalian memang adik kaka yang sangat baik" kata raja zaljar sambil terharu

"Ah aku lupa, karna cerita ini aku lupa menjamu mu. Ayo ikuti aku" kata raja zaljar lagi

.

Zillah sampai pada ruangan yang terlihat seperti 'ruang tamu'. Tetapi ruangan ini luas sekali, bahkan bisa disebut 'rumah'. Atap atap ruangan ini memiliki lukisan yang sangat artistik. Mungkin ini adalah lukisan khas klan meliqueen. Suasana ruangan ini, beda sekali dengan suasana ruangan sebelumnya. Disini tampak sepi, seperti memang dikhususkan untuk menjamu para tamu. Sofa diruangan ini menyatu menjadi huruf "U" sangat sederhana namun elegan. Banyak hiasan dan segala yang bergantungan disini. Hingga zillah tampak tak percaya bahwa ia akan menginjakkan kakinya ditempat yang semewah ini.

"Zil? Zillah?" Tegur zallih yang mengejutkan zillah

"Kamu melamun?" Tanya zallih

"Tidak, aku hanya tak percaya aku bisa menginjakkan kaki disini" jelas zillah

"Hahaha zillah, istana zeranos juga istana mu. karna kamu adalah saudara zallih. jadi kamu juga bebas ingin berkunjung kapanpun" kata raja zaljar

"Silahkan duduk nak zallih dan zillah"

Kami duduk disofa yang membentuk huruf "U" tersebut

Selang beberapa menit kemudian, seorang wanita paruh baya menghampiri kami dengan jamuan jamuan. Wanita itu amat cantik, gaya berpakaiannya sama seperti didunia zillah. Hanya saja semua bahannya itu terlihat elegan. "Hhmm, bisa saja itu terbuat dari benang emas?" Gumam zillah

"Zillah, kenalkan ini istriku. Zeira"

"HAH?!"

"Ma-maaf raja, tadi ra-raja bilang i-istri raja? Ta-tapi kenapa di-dia yang menjamu ki-kita?" "Maaf ratu diriku sangat merepotkan" lanjut zillah sambil berdiri dan memberi hormat pada Ratu Zeira

"Hahaha, sopan sekali dirimu nak. Sudah tidak apa apa. Saya memang sehari hari begini. Saya memang tidak memakai asisten dalam urusan dapur" kata Ratu Zeira

"Saya jadi lebih sering bergerak. jika begini, saya akan sehat. Kalau saya memakai asisten hanya untuk urusan dapur, mungkin pekerjaan saya hanya bersolek" lanjut Ratu Zeira

"Wah ratu zeira keren banget, ratu loh. berpikiran seperti itu" batin zillah

"Silahkan diminum minumannya" kata Ratu zeira yang memecahkan lamunan zillah.

.

Kayaknya aku jadi garing banget gengggss?? Hhmmm:(

Sama MasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang