Mutiara yang di buang

197 12 0
                                    


Sepasang Suami-Istri  yang kaya raya, masuk rumah dan mereka melihat ruang makan yang kotor ... dan tercium bau aroma tidak sedap ... "pesing".

Sementara di sudut meja makan terlihat ... nampak seorang ibu tua sedang berusaha keras untuk bisa menyapu.

Sang Istri bersuara keras membentak ibu tua itu, "ini pasti ulah ibu kan? Ibu ngompol di lantai kan?
Lihat tuh, meja kotor, makanan tercecer dimana-mana, lantai juga Waduuuuuh !  ibu ... Ibu Ini rumah bukan gudang ibu !!"

Sang Suami yang melihat sang Istri dikuasai amarah mencoba menenangkannya. "Sudahlah mama ... jangan bentak ibu seperti itu, kasian ... ibu kan sudah tua."

Ucapan sang suami dianggap angin Lalau oleh sang istri. Sang istri masih tetap dikuasai amarah. "Tidak bisa begini terus-menerus, Kalau tiba tiba ada tamu yg datang, apa jadinya?  Sebaiknya besok kita bawa ibu ke panti jompo. Saya akan bawa!"

Mendengar ide sang Istri, sang Suami tidak setuju dengan idenya. "Jangan ma! Itu kan ibumu, masa' dibawa ke panti jompo?"

*****

Setelah ibu tua itu dibawa ke panti jompo, si Istri masuk ke kamar ibunya dengan maksud membenahi kamar ibunya.
Dibawah kasur ditemukan sebuah buku lusuh dengan kertas yang agak kuning kusam.

Dia tertarik karena ... kok? ada foto dirinya sejak kecil dan remaja, di halaman depan bertuliskan judul buku :

"PUTRIKU buah HATIKU"

Sang Istri terduduk lesu setelah membaca tulisan ibunya itu.

Diawali hari dan tanggal lahir dia. "Aku melahirkan putriku, biar terasa sakit dan mandi darah. Aku bangga bisa punya anak"

Yaa ... aku bangga bisa berjuang tanpa suami yang telah mendahuluiku.

Aku rawat dengan cinta, aku besarkan dengan kasih, aku sekolahkan dengan airmata, aku hidupi dia dengan cucuran keringat.

Kuingat ketika kubawa ke klinik untuk imunisasi, saat diatas angkot dia menangis lalu kubuka kancing blus dan susui dia. Aku tak merasa malu, bahkan tiba-tiba dia kencingi aku, tapi biarlah.

Tiba tiba dia batuk kecil, muntah, dan mengenai rokku.

Hari itu terasa indah bagiku. Biarpun aku basah oleh kencing dan muntahannya, aku tetap tersenyum bangga sekali.

Kejadian itu berulang-ulang beberapa kali.

Aku tak peduli apa kata orang diatas angkot. Asalkan putriku bisa tumbuh sehat, Itu yang utama bagiku.

Sambil membaca buku lusuh tersebut, airmatanya mulai meleleh turun, hatinya  terasa perih, dan dadanya tersa sesak  sesak.
Tiba tiba dia berteriak keras. Meraung-raung sejadi-jadinya "Ibuuuuuuu.......ibuuuuu!!" si Istri segera berdiri dan setengah berlari menuju garasi.

Sang Suami kaget melihat tingkah Istrinya dan bertanya "Kenapa ma, ada apa?" Sang istri menjawab sambil terisak  "Aku harus bawa kembali ibuku".

Tiba-tiba telpon berdering, sang Suami merogoh saku celana kanannya dan menerima telpon " mohon bapak dan ibu segera datang ke panti sekarang. Cepat!"

Mereka buru-buru ke panti, saat masuk, nampak tubuh ibu tua sudah lemah, sedang diperiksa dokter.

si istri berteriak histeris sambil menangis menahan air mata "Ibuuu.....!!"
Ibunya lemah tanpa bersuara dan berusaha memeluk kepala anaknya seraya berbisik pelan dan bercucur air mata. "Anakku ... ibu bangga punya kamu, seluruh cinta kasih hanya buat kamu nak, Maafkan ibu. Iiiii ... ibu saaayyyaaaang padamu" Ujar sang Ibu sambil memjamkan matanya. Sang ibupun menghembuskan nafas, meninggal dengan damai.

Anaknya meraung-raung keras sekali....menangis dan menyesal "Ibuu..... ibuu.... aku minta ampun buu...... aku durhaka sama ibuu ... ampun ... ampuni aku bu. Iiibuu...jangan tinggalkan aku bu"

"Anak macam apa aku ini? anak macam apa? Ampun buu ... ampuni aku ibu."

*SUADARAKU...SAHABATKU...* masih KAH ada ibu dan ayah disisimu ?

KALAU orang tua masih ada rawatlah dengan sepenuh hati... kalau telah mendahului kita lakukan pelimpahan jasa.

Nilai apa yg terbersit dari kisah ini ?

Ingatlah Saudaraku :

kegeraman mengantar kita "memeluk karma buruk "

tindakan bodoh, membuat kita "merangkul durhaka"

sikap ego, mendorong kita "mendekap nista"

sesal yang terlambat, menarik kita "bergelimang keperihan dan PENYESALAN"

Berpikirlah arif, bertindak dengan bijak, berucaplah yang patut....berikan kasih sayang dgn jiwa.....dan hiduplah penuh dengan KASIH.



Baper (Bahan perenungan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang