4. ❤ Love And Myth ❤

2.9K 746 168
                                    



~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Happy Reading

~~~

Merasa terlalu larut, Myth segera menyadarkan dirinya, mengalihkan fokusnya kali ini. Kameranya mengarah ke satu titik.

Sosok bertubuh tinggi dengan memakai baju basket, sebuah bola basket di dalam dekapannya, sedang berdiri didepan sebuah pohon maple yang daun-daunnya berwarna kemerahan, sedang berguguran.

Tanpa sadar Myth mengarahkan fokus lensanya pada sosok di sana.

Klik!

Wajah tenang dengan bingkai indah yang sedang mendongak untuk menyambut guguran daun maple yang memerah. Semilir angin musim gugur mengibaskan anak rambutnya. Rahang tegas dan tulang hidung tinggi. Sepasang mata teduh yg seketika terpejam menikmati hujan daun maple.

Sungguh sebuah cetakan mahakarya terindah yang pernah Myth temukan selama ia menghabiskan waktu luangnya untuk melakukan hobi fotografinya.

Ini adalah objek paling estetik dalam lima tahun terakhir yang berhasil diabadikannya.

Sampai sosok yg menjadi objek tersebut tiba-tiba menoleh.

"Kau?"

Hanya sekejap berkedip, tubuh tinggi itu sudah ada di depan Myth. Berdiri hanya dalam jarak satu meter di depannya.

"Kau staf yang dibawa Jesse hyung itu kan?"

Myth menatap syok. Ia tak akan pernah menjadi normal jika dihadapkan dengan orang ini.

"Hey, are you ok?" Juan menunduk untuk mengamati pemuda yang berdiri di depannya ini.

Jujur Juan sedikit heran dengan keanehan pemuda ini. Ia terlihat sedikit tak nyaman dan memandang aneh pada dirinya.

Apa di matanya Juan memang terlihat aneh?

Ctakkk!

Myth terkesiap ketika pemuda tampan di depannya ini menjentikkan jari tepat di depan wajahnya.

"Um hai, iya a-aku yang semalam." Myth menjawab tergeragap.

Si tampan di depannya tersenyum. Demi apa pun yang hidup di muka bumi, itu adalah senyum Levan! Senyum yang selalu sukses membuatnya tak mampu bernapas dengan benar.

"Jadi benar itu kau, Myth?"

Myth terpana, pria ini ingat namanya?

"Anda mengingat saya?" Myth bertanya lirih, mengabaikan rasa sesak di dadanya.

Feels Like HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang